-->

Malaikat Jatuh by Clara Ng


Gramedia Digital 168 pages
Published by Gramedia Pustaka Utama, Juli 2008
Rating 4/5

Sebelumnya, saya pernah membaca karya penulis ini yang berjudul Dimsum Terakhir dan Blackjack. Dan keduanya membuat saya tidak ingin membaca karya penulis ini lagi. Tapi melihat karya-karyanya untuk anak-anak yang begitu banyak dan rating yang bagus-bagus membuat saya berpikir ulang, apakah saya menyia-nyiakan kesempatan baca yang begitu banyak tersedia di Gramedia Digital? Hehehehe... You know what I mean 😁

Akhirnya, saya mengunduh satu kumcernya secara acak. Saya tak berharap banyak. Saya hanya mengira kumcer ini adalah kumcer anak-anak dilihat dari sampul bukunya.

Dari pembuka penulisnya sudah mengatakan bahwa buku ini akan bercerita banyak tentang sosok ibu. Bagaimanapun sosok ibu digambarkan di setiap kisahnya.

Membaca cerpen pertamanya, membuat saya menganga. Ah, inikah hasil penulis yang saya hindari selama ini? I'm stunned with the diction, the theme, and the twist!

Malaikat Jatuh. Sebagai kisah pertama sebenarnya agak terlalu memenuhi ekspektasi saya dengan kisah gelap yang berakhir terlalu jelas. Saya pengennya tidak terlalu panjang dan ending yang membuat saya tertonjok 🙄😁. Tapi saya suka dengan kisah gelapnya. Fantasi gelap seorang ibu yang ingin hidup berdampingan dengan anaknya beratus tahun yang akan datang dengan cara sadis. Wowwww lah pokoknya...

Negeri Debu. Kisah kedua cerpen ini tidak kalah gelap. Dan saya baru pasrah jika kumcer ini memang bukan untuk anak-anak. Kolong tempat tidur berdebu pernah menjadi tempat persembunyian favorit saya ketika saya masih kecil. Tapi bersembunyi dari Ap itu yang membedakan saya dengan tokoh anak-anak di kisah ini. Sekilas, saya teringat dengan Coraline yang bertemu dengan ibu keduanya di dunia paralelnya. Menakjubkan tapi seram!

Makam. Kisah ketiga ini dari judulnya saja sudah gelap. Menghadapi kematian setiap saat adalah hari-hari yang selalu dihadapi oleh Neni. Kematian yang putus asa, kematian yang berdarah, kematian yang pasrah, dan segala bentuk kematian lain pernah ia saksikan. Menyesakkan sekali 😢

Di Uluwatu. Kisah keempat ini meski berlokasi di tempat nyata tapi berkisah tentang sosok antah berantah. Kedekatan seorang anak dengan ibunya hingga membuat berhalusinasi. Tak jelas mana yang nyata dan mana yang ada dalam fantasinya. Hiks, sedih 😢



Lelaba. Kisah kelima ini sekali lagi mengisahkan tentang cinta ibu pada anaknya, cinta seekor binatang yang menginginkan yang terbaik buat sang anak dengan cara apapun demi bersama dengan anaknya. Jangan lupa, ibu adalah model panutan bagi sang anak. Demikian juga di kisah ini. Serem!

Hutan Sehabis Hujan. Kisah keenam ini menurut saya yang paling absurd. Tapi tetap indah. Pilihan kata-katanya membuat saya reruns membaca perkata meski kisah yang diceritakan tak begitu bisa saya pahami 😁

Akhir. Kisah ketujuh ini tiba-tiba berpusar pada kejadian yang berhubungan dengan politik. Kisah gelap para pejuang atau calon pemberontak yang diciduk polisi pemerintah. Kejadiannya mengingatkan saya pada kisah-kisah penculikan para Yahudi di jaman Hitler. Menegangkan sekaligus menyesakkan 😢😢

Barbie. Kisah selanjutnya ini yang semakin menguatkan saya akan kumcer ini bukan kisah untuk anak-anak. Adegan dewasa antar tokoh disini meski berlatar belakang antah berantah tetap saja membuat bulu kuduk meremang. Pembunuhan dengan darah menggenang bukan fantasi yang enak dibayangkan 😌

Bengkel Las Bu Ijah. Kisah kesembilan ini sedikit cerah dengan munculnya sosok protagonist seperti Bu Ijah. Sayang, endingnya tidak seindah awal kisah.

Istri Paling Sempurna. Kisah ini adalah yang paling sempurna menutup seluruh kumcer ini. Ending yang bikin mangap beberapa saat, mengetes pemahaman bacaan saya menjelang akhir kisah. What?! Kok gitu? 🤔

Overall, saya suka sekali seluruh kumcer disini. Mungkin karena saya lagi mood dengan kisah kisah gelap. Atau mungkin saya lebih suka dengan kisah plot twist yang tak bisa saya duga sama sekali. Dan hampir semua kisah ini memenuhi ekspektasi saya. Dibalut dengan kata-kata yang indah, pilihan kata yang apik dan tema absurd yang asik membuat saya betah membacanya. Dan saya yakin, jika nanti saya ingin membaca ulang, mungkin saya masih harus menduga endingnya hahahaha...

Recommended buat penyuka kisah gelap nan sadis. 😊😊😊😁

0 Response to "Malaikat Jatuh by Clara Ng"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel