Gregor and The Prophecy of Bane by Suzanne Collins
Ebook format, 309 pages
Published May 1st, 2005 by Scholastic
Rating 4/5
Tidak ada kata tidak bagi sebuah ramalan. Jika ramalan sudah
memutuskan, maka tak ada jalan keluar selain mengikutinya.
Gregor merasa hidupnya selama di Underland adalah suatu
mimpi buruk dan tak pernah berpikir untuk kembali. Tapi apa daya, adiknya,
Boots, diculik kecoak sahabatnya ketika hidup di Underland, Temp. Tak ayal, dia
harus mengejar adiknya ke Underland. Di sana, dia sudah ditunggu oleh para Underlander
dengan sehelai ramalan Bane. Sebuah ramalan yang menyangkut kehidupan adiknya
yang masih 2 tahun.
Baru saja musim panas lalu Gregor harus menghadapi kawanan
tikus, di musim dingin ini Gregor sudah harus kembali lagi. Vikus, sebagai orang
yang dituakan di Underland, tidak mampu menjelaskan lebih detil tentang ramalan
kali ini. Sementara itu, Luxa, sang calon ratu Underland begitu ia menginjak
usia 16 tahun, kedatangan para sepupunya. Howard dan Stellovet bisa dibilang kurang
ramah, baik pada Luxa maupun pada Gregor. Sayangnya perjalanan quest kali ini, Gregor harus didampingi
Howard, tanpa Luxa dan Vikus. Selain itu, Ripred, si tikus ally mereka, menyarankan Gregor mempelajari satu skill yang cukup
muskil dilakukan Gregor dalam waktu singkat, echo-location, suatu ilmu untuk mengetahui keberadaan sesuatu meski
di tempat gelap gulita sekalipun. Dari pihak istana, Gregor harus memiliki
skill, minimal bermain pedang. Adhuh, padahal, bertarung saja Gregor tidak
pernah di kehidupan Overland-nya.
Perjalanan quest
kali ini lebih banyak dilakukan melalui jalan air. Ares, sang kelelawar yang
sudah menjadi bond Gregor
mendampingi. Boots, sang bayi yang disebutkan di ramalan juga tak ketinggalan. Ripred,
si tikus bijaksana, kali ini menyertakan rekannya yang mempunyai kemampuan
unik, Twitchtip. Satu-satunya rekan perjalanan yang membuat Gregor merasa
nyaman hanyalah Mareth.
Gregor akhirnya menyadari mengapa dirinya disebut sebagai warrior di ramalan yang pertama. Ada suatu
tarikan khusus ketika ia memegang pedang pertama kali. Paling tidak ini sedikit
memantapkan dirinya untuk menghadapi Bane, si tikus putih, seperti dalam
ramalan Bane. Kejadian seru seperti biasa mewarnai perjalanan Gregor dan
kawan2nya, sekaligus mengharukan dengan kehilangan beberapa teman di akhir
perjalanan.
Nah, apakah Gregor mampu menuntaskan tugasnya menemukan
sekaligus membunuh Bane, si tikus tertulis di ramalan?
Comments:
Sepertinya saya sedang sakaw Gregor series ini hahaha. Selain
untuk memenuhi challenge buku trilogy fantasy FYE atau Children Literature,
saya juga sangat penasaran dengan quests
Gregor selanjutnya. Oya, sedikit banyak tentang ramalan ini mengingatkan saya
pada si anak Poseidon di serial Percy Jackson.
Suzanne Collins masih tetap menjaga pace kisah fantasy ini dengan kejutan di sana sini, kekocakan yang
khas, apalagi dengan hadirnya Boots, terkadang membuat saya tergelak di tengah
ketegangan yang mulai meningkat. Perubahan karakter juga mulai terlihat dari para
tokohnya, dan saya melihat ada kemungkinan perubahan besar dari para tokoh2
sentralnya. Dan apakah prediksi saya ini benar? Oke, saya teruskan baca di seri
ketiganya dulu ya.
iya nih kalo ramalan jadi inget percy jackson hehe bagus mana mbak antara percy jackson dengan si gregor?
ReplyDeleteWah, kalo dari segi cerita sih, Percy lebih kompleks, karakternya juga lebih banyak. Kalo Gregor ini lebih sederhana, tapi tetep seruuu :)
DeleteBaru tau ada bukunya SC selain THG :O
ReplyDeletebelon ada indonya ya?