A Beautiful Disaster / Jammie McGuire

Ebook, epub format, 257 pages
Published May 26th, 2011

Rating: 2.5/ 5 stars

Sepertinya tragedy Bella-Edward terulang disini. Bukan. Ini bukan cerita tentang percintaan human-vampire, melainkan percintaan antar human biasa, namun dibalut dengan cheesy scenes yang banyakkkk bwanget plus KNPI yang tersebar di seluruh bagian. Heuuuu...

Abby Abernathy adalah gadis 19 tahun biasa, yang yah, mungkin lumayan cantik, dan kebetulan tidak kenal dengan reputasi Travis Maddox, si petarung bertattoo nan gagah namun berhati hello kitty. Abby yang mempunyai nama mesra Pigeon atau Pidge kebetulan sedang nonton Travis bertarung. Cardigannya yang baru terlumur bir ketika orang2 merayakan kemenangan Trav. Alih2 mencari perhatian si petarung nggantheng, dengan menyibakkan rambut atau bergaya mengundang, atau gigit2 bibir bawah seperti Anna nya Grey, Abby melotot ke arah Travis. Travis mempunyai saudara jauh, Shepley yang tinggal satu apartment dengannya, yang kebetulan adalah pacar America atau Mare for short. Mare adalah sahabat terrrrdekat Abby dan tinggal di kos an yang sama.


Karena ledeng di kosnya macet, Abby dan America harus pindah ke apartment Shepley. Lha kok? Lha iya, Mare kan pacarnya Shepley. Nah, Mare tentu saja bobok di kamar berdua pacarnya, trus Abby sama siapa dong? Bobok di couch? Owh, tidak. Menurut Travis yang tinggal di couch hanyalah para bimbo yang dia bawa pulang dan di-boboki bukan di kamar tidur. Nah, karena Abby bukan satu dari bimbonya, maka ia berhak tidur di kamar Travis. Aahhh... I think you can figure it out for the next chapters.

Travis dan Abby awalnya terlibat platonic relationship, ke sekolah bersama, belajar bersama, sampe kelonan bersama. Tapi, mereka belum juga sampe 'kesana'. Sampe satu hari Abby kalah bertaruh dengan Travis yang mengharuskannya berkelon ria hingga sebulan. Owh, mana tahaaaann??? Yang sedikit ngeseli di bagian ini adalah Abby yang merasa dirinya jatuh cinta pada Parker, tapi marah (jealous ngga ngaku) ketika Travis pulang membawa bimbo. Banyak banget emosi ngga jelasnya si Abby ini. Travis bingung. Parker bingung. America bingung. Saya apalagi. APA sih maunya si Abby ini? #gethok. Semuanyah jelas di malam terakhir Abby abis masa 'hukuman' kalah taruhan dari Travis. Sama2 memendam rasa, sama2 ngempet hasrat tiap malam. Eng ing eengggg....

Terus terang, saya sampe butuh break untuk menyelesaikan novel setebal 257 halaman versi epub dan 400an halaman something versi PDF. Ceritanya monoton, hanya seputar bagaimana teman2 sekolah Abby-Travis memandang mereka di awal persahabatan mereka, dilanjut emosi Abby yang ngga jelas; suka, ngga suka, eh, suka, eh, sebel, eh... getting worse pas ketika mereka akhirnya jadian, showing off their passionate passion di depan umum, belum lagi kata giggling yang diulang entah berapa puluh kali sepanjang novel. Ugh... Ditambah lagi dengan rewelnya Travis yang tiba2 jadi over protective, ketika putus nyebelinnya kwadrat deh, jalan cerita yang terasa mudah and end happily ever after, dooohhh... Jadi kenapa kok ada seri duanya kalo mereka akhirnya... #ups...maap, spoiler nih...

So, sepertinya saya ngga bakal request buku duanya deh. Saya sudah menduga, konflik berikutnya bakal datang dari bapaknya Abby yang suka JUDI (dibaca seperti lengkingan wak haji Rhoma), merongrong kehidupan Abby, atau mungkin dari musuh2 tarung Travis yang sering dibikin babak belur tanpa ampun di arena, atau adanya pihak ketiga dari pihak Abby atau bimbonya Travis yang nggonduk, pejantannya tobat and pergi ke dukun, halah... Ngelantur ye saya nih...

Lila Podungge

Membaca, Menonton, Mereview

Share this post