DANUR (Risa Saraswati)
Paperback, 204 pages
Published January, 2012 by bukune
Rating 3/5
Pernah nonton film The Sixth Sense yang dibintangi Bruce
Willis dan Haley Joel Osment? Film horror psychologygarapan Night Syamalan
tahun 1999 ini bercerita tentang bocah berusia 9 tahun yang semula diduga
mengidap delusional, namun ternyata ia mampu melihat dan bercakap dengan orang
yang sudah mati. Disinilah letak kesamaan antara Danur dengan film ini. Risa
yang sebelumnya saya kenal sebagai penyanyi bersuara unik dengan nama Sarasvati
menceritakan kemampuannya bercakap dengan para makhluk yang keberatan disebut
hantu. Sedikit yang membedakan adalah awalnya Risa menikmati kemampuannya ini
dengan berteman dengan 5 bocah Belanda yang menghuni rumah neneknya. Dia
bercakap, bermain hingga saling curhat bersama. Sementara Cole, di film The 6th
Sense sangat tertekan dengan kemampuannya ini. Mungkin karena apa yang ia lihat
adalah wujud seram seperti yang sering kita lihat di film2 horror. Sementara
Risa melihat para hantu ini dalam wujud mereka sebelum mereka mati, modis
dengan baju anak Belanda.
Kisah seram Risa dimulai ketika ia mulai ‘ditinggalkan’ para
sahabat kecilnya. Menjelang dewasa, ia sempat berjanji untuk bersama mereka
selama lamanya. Namun ternyata, Risa masih tetap awet hidup dan tak menjadi
hantu seperti mereka. Lucu juga ya. Hantu bisa mutung juga. Begitu kisah 5
bocah Belanda ini berakhir, berakhir pula ‘kenyamanan’ membaca novel ini. Saya
mulai ngeri dan merinding tiap kali pernampakan akan datang dengan sebelumnya
diawali dengan bau Danur menyengat disusul dengan gedebuk bunyi yang
ditimbulkan bukan makhluk hidup, lalu penampakan yang… duh, baca sendiri ya.
Tak sanggup saya tulis disini (eh, saya nulis review ini malam hari pula).
Sebenarnya, tidak semua kisah disini menyeramkaan, bisa
dikatakan menyedihkan malah. Tiap manusia mempunyai kisah masing-masing, dan
kebetulan mereka mempunyai kisah yang berakhir tragis. Dan disinilah mengapa
Risa menuliskan kisah mereka, untuk kita yang masih hidup untuk selalu
mencintai kehidupan. Bagaimanapun kehidupan itu.
Selama membaca novel, saya cukup menikmati kisah tragis di
dalamnya. Beberapa terasa seperti kisah2 yang beredar di film hantu Indonesia,
namun siapa tahu memang demikianlah adanya. Maksudnya kisah kun**lanak biasanya
memang seperti itu, mati mengenaskaan dalama kondisi hamil di luar pernikahan
sah. Yang sedikit mengganggu bagi saya adalah pengulangan keluhan Risa
sepanjang novel. Okelah, memang dia merasa terganggu dengan kemampuannya itu,
tapi toh dia kan (pernah) menikmatinya juga? Beberapa lembar khusus
curcol-annya selalu saja ditulis pertanyaan kenapa dan kenapa ia diberi
kemampuannya itu. Sedikit bosan juga. Tapi cukup terbantu dengan kisah lainnya.
Gaya berceritanya pun cukup variatif, point of view yang berpindah
menyelamatkan kebosanan saya akan curhatan Risa yang berulang.
gak mau baca ah mba, takut malem2 gak bisa tidur hahaaaaa....
ReplyDeletelink buat baca online atau download pdf nya mana siih
ReplyDeleteKalo mau versi digitalnya, bisa beli di Google Play Book, Aku aja beli paperbacknya :D
Delete