Janji Hati by Elvira Natali
Paperback, 280 pages
Published Juni 2013 by Gramedia Pustaka Utama
Rating 3/5
First love never dies….. though there must a chance to
second, third and next love, but the first would linger forever….
Amanda Tavari menyimpan cinta pertamanya yang berakhir
tragis jauh dalam hatinya. Kakak tirinya, Revan Tavari adalah cinta pertamanya
yang meninggal karena tabrak lari 3 tahun yang lalu. Selama itu pula, tak ada
cinta lain yang hinggap di hatinya, hingga ia bertemu dengan dua cowok, kakak
beradik tiri yang sama sama mengisi hatinya, Leo dan Dava. Ia harus memilih di
antara mereka. Tapi ternyata cintanya kali ini pun tak bisa bertahan lama.
Kematian kakak tercintanya membayangi hubungan antara dirinya dan salah satu
dari dua kakak beradik tersebut. Leo dan Dava harus rela Amanda memilih salah
satu dari mereka.
Well, sebenarnya itu adalah pokok cerita utama dari novel
Janji Hati ini. Bumbu yang ada sebenarnya cukup menarik disimak. Hanya saja,
saya cukup ilfeel dengan pengulangan kata yang tersebar hampir di setiap bab,
seperti kata pusing. Amanda yang menurut saya cukup labil ini sering mengambil
keputusan yang kemudian membuat dirinya pusing, pertemuan dengan dua kakak
beradik yang menarik hatinya itu juga membuat dirinya pusing, Dava yang
berkarakter ajaib membuatnya pusing, dan berbagai hal lain yang mengakibatkan
dirinya pusing, pusing dan pusing. Saya sampe cukup jengkel dengan pengulangan
ini. Selain kata pusing, penggambaran Amanda yang cantik bermata bulat juga
diulang entah berapa kali. Ditambah jenis mobil yang dinaiki Leo jenis Everest
warna biru gelap. Dua kali, saya masih maklum tapi kalo sudah dua tiga kali,
aduh, iya iya mobilnya Everest, warnanya biru. Kenapa harus diulang lagi dan
lagi???
Model prolog yang
diberikan di awal cerita (ya iyalah, namanya juga prolog), sudah sangat memberi
spoiler bagi pembaca. Bagi mereka yang tidak menyukai unhappy ending, saya
yakin akan meletakkan buku ini begitu selesai membaca prolog. Karena saya harus
menulis review, maka saya harus menyelesaikan buku ini hahaha… Well, saya bukan
penulis, tapi setidaknya saya membaca banyak buku yang di awali dengan prolog,
tapi itu justru membuat saya penasaran dengan isi cerita, bukan membuat cerita
sendiri dalam kepala saya yang ternyata rata rata dugaan saya benar. Jadi, alur
cerita ini saking ringannya hingga saya sudah menebak jalan ceritanya begitu
selesai membaca prolog. Si ini bakal mati, si itu bakal bernasib begitu.
Yang saya cukup salut adalah ternyata penulis ini masih
berusia 16 tahun dan masih duduk di bangku SMA. Secara plot, cukup runtut dan
enak diikuti. Jalinan emosi antar karakter cukup mulus. Namun yang menjadi
ganjalan adalah banyak adegan disini yang sangat mirip dengan drama drama Asia,
sebutlah Korea. Adegan jatuh dan ditangkap, dengan ditambah momen saling beku
saling tatap, adegan sakit yang kemudian melumerkan perasaan beku seorang
cowok, kaki kesandung dan jatuh di saat yang tepat dalam pelukan, karakter
antagonis yang ajaib dan berakhir menjadi protagonist karena hatinya tersentuh
(mirip dengan fragmen Agama di TVRI duluuuu), oh oh oh…. Apalagi ya? Well, oke,
oke, seperti yang dibilang teman saya, tak ada ide cerita yang orisinal, dan
pasti begitu juga dengan adegan adegan di dalam sebuah kisah apalagi sebagai
bumbu, saya pikir sah sah saja. Hanya saja, saya jadi berpikir, apa adegan
begitu itu ada dalam kenyataan ya? Ato hanya eksis di sinetron saja? Entahlah,
saya pribadi belum pernah mengalami salah satu adegan yang menurut saya cukup
klise itu.
Overall, novel ini saya rekomendasikan bagi para abege yang
suka cerita cerita setipe dengan Ilana Tan atau cerita cerita dengan bumbu
manis dan berakhir tragis. Duh, maaf, spoiler ya? Oke, banyak hal manis di
dalamnya kok. So, why don’t you give it a try?
Ok bagus novel aq udah baca dari bab 1-11 emang kata ya diulang ulang tapi aq ingin baca lagi novelnya sampai selesai jadi tolong ada bab 12 sampai akhir aq suka dengan dava yaitu ali
ReplyDeleteKadang, emang biar keliatan panjang diulang-ulang, kalo bisa deskirpisi itu selalu ada setelah penyebutan nama tokoh utama, wkwkwk
ReplyDeleteSalam, Kreta Amura