Gregor the Overlander: The Marks of Secret by Suzanne Collins
Ebook format 343 pages
Published May 1, 2007 by Scholastic Inc
Rating 4/5
Liburan musim panas Gregor nampaknya akan berjalan mulus
tanpa gangguan prophecy dari Underlanders.
Meski demikian dia masih harus mengisinya dengan berlatih echolocation
dari Ripred, the gnawer. Namun ternyata kunjungan latihannya diganggu dengan
keinginan Ripred untuk membunuh The Bane, tikus putih yang dulu seharusnya
sudah dibunuh Gregor ketika masih bayi, sesuai dengan ramalan. Menurut ramalan,
the Bane akan tumbuh menjadi ancaman bagi warga Underlander. The Bane sudah
tumbuh berapa puluh kali lipat dengan pertama kali Gregor bertemu pertama dulu.
Tidak hanya tubuh fisiknya yang berkembang sangat pesat, tapi juga sifatnya dan
ambisinya yang ingin menjadi pemimpin kaum Gnawers dan juga ranah Underland.
Ambisinya ini didukung oleh beberapa kaum Gnawers yang tentu saja membahayakan
posisi kaum lainnya, termasuk penduduk Regalia.
Perjalanan diam2 Gregor dan Luxa karena kode rahasia kaum
nibblers memberi kenyataan pahit bagi Luxa. Kaum nibblers yang dulu pernah
menyelamatkanya terancam. Dengan satu tanda semacam arit, mereka memulai
perjalanan lenyapnya para nibblers ini. Perjalanan berbahaya ini diikuti
serombongan yang lainnya: Howard, Hazard
dan tentu saja Boots. What?! Apa mereka
sudah gila membawa anak2 kecil itu? Well, Gregor dan Luxa semula mengaburkan
rencana mereka dengan mengatakan bahwa mereka akan pergi piknik. Hahaha. Siapa yang ngga pingin ikut piknik sih? But,
apparently, the picnic turned out to be a disaster.
Piknik mereka tentu saja berjalan dengan sangat membahayakan
sekaligus mematikan. Mereka harus melewati gempa bumi, tanah longsor, banjir,
hingga letusan gunung berapi. Perjalanan mereka kali ini tidak berdasar satu
ramalan yang biasanya diramalkan oleh Sandwich,
tapi bukan berarti mereka tidak harus memahami sebuah ramalan. Lagu
seputar binatang: spiders dan nibblers yang semula mereka kira adalah lagu
kanak2 semacam rhyme, ternyata adalah ramalan yang harus mereka pecahkan dan
waspadai. Sementara itu, para nibblers menuju ke kepunahan mereka karena ulah
para Gnawers, dan di lain tempat, Regalia terancam dengan datangnya pasukan
Gnawers yang segera menyerang..,
Comments:
Ini adalah kali kedua saya keki dengan ending serial
Overlander ini. Bagaimana tidak? Tidak
ada tanda bakal selesai hingga tiba2 halaman ebook saya menunjukkan halaman 0
yang berarti episode ini telah berakhir dan berlanjut ke buku berikutnya.
Huaaahhhh.... seballlll... Piawai sekali Ms. Collins ini membuat pembacanya
hangover. Untunglah, ebook mini sudah saya dapatkan lengkap hingga saya tinggal
buka episode berikutnya.
Cukup berbeda dengan buku ketiganya, yang menurut saya
sedikit membosankan meski sebenarnya sama serunya (mungkin karena saya membaca
secara marathon ya?). seri ke empat ini banyak sekali adegan lucu yang bikin
saya terpingkal pingkal dimana pun dan kapan pun. Mulai dari kesinisan Ripred
terhadap The Bane yang nama sebanarnya adalah Pearlpelt. Sinmak dialog lucu
berikut:
“It doesn’t matter what I like to be called. Everyone just calls me Bane or The Bane except Ripred. He makes fun of my name. calls me Pearlpet or Pearliegirlie.”
Ripred: “It’s a hard name to say. Pearlpelt. Practically a tongue twister. Try to say it 3 times so fast. Go on. Pearlpelt. Pullpet. Purput. See? I’s impossible.” (pg. 13-14)
Hahaha… ngakak saya membayangkan dua tikus, sama besarnya
yang saling mengejek masalah nama dengan tongue twister yang sering saya
jadikan filler ketika mengajar :D. Belum lagi dengan perasaan Gregor terhadap
Luxa, calon ratu Underland, yang mulai tumbuh di bagian akhir buku ketiga dan
mulai mekar di buku ke empat ini. Lucunya, mereka sering kali terlibat cekcok
berbeda pendapat yang justru membuat beberapa orang di sekitarnya menduga
adanya perasaan khusus di antara keduanya. Suit suit…. :D
Meski sangat komikal di episode ini, tetap saja unsur
menegangkan menjadi bumbu utama. Cukup sadis juga untuk bacaan anak usia 10
tahun ke bawah karena adanya pembantaian besar besaran terhadap kaum nibbler.
Meskipun mereka tikus (lebih kecil dari kaim gnawer), di dunia Underlander,
mereka adalah sesame penduduk Regalia yang mempunyai hak hidup yang sama. Di
buku ini pula saya mendapati panggilan yang ‘mengerikan’ bagi para manusia.
Mungkin sudah pernah saya sebutkan sebelumnya. Oke, saya urutkan saja ya
panggilan familiar bagi penduduk Regalia
- Cockroach= the Crawler
- Mice=The nibbler
- Rat= The Gnawer
- Bat=The Flier
- Spider: The Spinner
- Firefly= The Shiner
- HUMAN= THE KILLER!!!!
Dilihat dari pertama kali kedatangan manusia di tanah
Regalia, Sandwich sebagai orang pertama, menggusur para Gnwer dan banyak
penduduk lain dan menguasainya. Tidak heran jika manusia disebut sebagai The
Killer. Nickname ini semakin nyata di buku berikutnya.
Aaarrgghhh…. Bersambung ya reviewnya :D
0 Response to "Gregor the Overlander: The Marks of Secret by Suzanne Collins"
Post a Comment