justaveragereader.blogspot.com
Paperback 104 pages
Published by Gramedia, Agustus 2008
Rating 3/5
Saya pernah mempunyai seorang murid yang sudah dalam kondisi
‘sembuh’ dari autis. Tingkah lakunya di kelas sering di luar dugaan saya yang
baru saja mengenalnya selama beberapa minggu. Sangat aktif, banyak vocabulary
yang tidak saya sangka dia kuasai, tetapi jangan ditanya ketika dia sidah mulai
bosan atau activity harus dikerjakan secara berkelompok. Dia akan sibuk dengan
dirinya sendiri, menggambar (yang belakangan saya ketahui ternyata dia tidak
pandai menggambar, hanya sibuk dengan secarik kertas yang dia coret-coret dan
disembunyikan ketika saya bertanya apa yang tengah ia lakukan. Sangat tidak
gampang.
Itulah mengapa saya kagum dengan sosok Lucy, gadis 12 tahun
di novel ini yang begitu ingin menjadi guru bagi anak-anak autis ketika ia dewasa
kelak. Targetnya yang semula mengenal seluruh tetangga barunya di flat barunya,
akhirnya berubah menjadi mengenal sosok Matthew, tetangga flat lantai 5.
Matthew mengidap autis memberi kesan mendalam bagi Lucy di awal pertemuan
mereka. Keinginan Lucy ini ditanggapi serius oleh Marie, ibu Matthew, demi
membuat Matthew menjadi semakin mudah dalam terapinya. Selain mengenal sosok
Matthew, Lucy juga mempunyai misi lain yang ia yargetkan, mengubah Francoi,
aning rumahan milik sahabat ibunya, yang ia anggap tidak mempunyai sifat2 anjing
pada umumnya.
Perjalaanan mengenal Matthew dan sekaligus ‘mendidik’
Francois terasa seru di sepanjang novel setebal 104 halaman ini. Bersama Theo,
teman Lucy, Mougo, pengasuh Matthew yang berasal dari Rusia dan tidak bisa
berbahasa Prancis, mereka mengalami petualangan menyenangkan sekaligus
menegangkan. Satu kesimpulan yang saya petik disini adalah, mendidik anak
autis, diperlukan kasih saying yang tidak perlu diungkapkan secara verbal.
Mougo dengan masakan enaknya, rambut pirang panjangnya yang disediakan untuk
menanangkan Matthew yang sering berputar2 bagai badai, tak pernah mengatakan
kata sedikitpun. Ia hanya cukup hadir disana. Lucy tak pernah berusaha
mengobrol dengan Matthew. Dia selalu siap dengan catatan hariannya seputar
Matthew yang sering ia diskusikan dengan Theo dan Marie.
0 Response to "justaveragereader.blogspot.com"
Post a Comment