A SCENT OF GREEK (OUT OF OLYMPUS #2) (Tina Folsom)
Tidak begitu kecewa dengan buku pertamanya yang lumayan lucu
dan beberapa adegan terkesan komikal, saya melanjutkan buku kedua tulisan Tina
Folsom ini. Dari awal cerita, saya mulai mengenal ‘signature’ seorang Tina yang
hobi banget mengumbar adegan erotis di tempat tidur dari pasangan
mortal-immortal. Genre adult sudah benar2 terasa di lembar2 awal novel ini.
Fiuh!!! (Apa ada persyaratan khusus halaman novel untuk diterbitkan ya, hingga
deskripsi yang beginian selalu memakan berlembar lembar).
Kali ini dewa brengsek yang akhirnya tobat adalah dewa
anggur, Dionysus. Fatwanya selama ini yaitu satu wanita satu malam harus ia
pertanggungjawabkan. Ariadne, wanita mandiri dengan warung anggurnya sudah 2
minggu berkencan dengan Dio (nama panggilan dewa anggur ini so human ya), tanpa
membiarkannya membawanya ke tempat tidur. Setelah dirasa cukup lama membuatnya
menunggu, akhirnya Ari berkesimpulan bahwa Dio adalah sosok yang berbeda dari
mantan tunangannya dulu. Maka, diputuskanlah mereka akan ‘menaikkan’ hubungan
mereka ke jenjang yang lebih ‘serius’. Namun apa daya, setelah ‘malam yang
hebat’, Dio kembali menjalani fatwanya sendiri itu, one woman for one night
stand. Hera, goddess yang selama ini
selalu muncul dengan karakter antagonisnya muncul dengan kekuatannya, mengambil
semua memori Dio. Setelah ‘malam yang hebat’, malam yang menyakitkan bagi Ari
setelah ditinggalkan Dio, terbitlah Dio dengan sosok yang baru.
Ceritanya cukup bisa ditebak, Dio yang ‘lupa’ bahwa dia
adalah dewa anggur kembali ke pelukan Ari, yang kali ini lebih tegas memberi
batasan dalam berpacaran, meski kenangan akan malam yang hebat it uterus
membayanginya, dan ingin mengulangnya, tapi dia cukup ‘iman’ untuk tidak
terlalu membiarkan Dio ‘menjajah’ tubuhnya. Apa dia menyerah? Meski amnesia,
tapi hasrat itunya berkali lipat. Usaha2nya memepet Ari nyaris berhasil di berbagai macam tempat.
Comments
Jelaslah sudah dimana dan bagaimana kepiawaian seorang Tina
Folsom untuk urusan adegan dewasa ini. Buku ini bakal dicintai kaum pria dengan
imajinasi liarnya. Saya jadi ingat, betapa teman2 saya di milis lapanpuluhan
membiacarakan dua nama penulis ‘stensilan’ yang popular di tahun 80an, Nick
Carter dan Ennie Arrow, karena piawainya mereka menggambarkan adegan serotis.
Nahkan beberapa mengaku, beberapa lembar novel hilang di bagian erotisnya.
*geleng2*. Untunglah, saya membaca novel ini dalam bahasa Inggris, kendala
bahasa sedikit menyamarkan detilnya organ2 tubuh yang disebutkan wkwkwkwk…
Akhirul kata, tak lagi2 saya membaca novel beginian, apalagi
dari Tina Folsom yang jelas banget genrenya. Positifnya adalah, saya bisa
menyelesaikan novel ini lebih cepat karena seringnya men-skip bagian2 ‘itu’nya
saking ngga pentingnya, and mostly repeated way of elaborating it. Owh, what in
Hades sake!!!!
0 Response to "A SCENT OF GREEK (OUT OF OLYMPUS #2) (Tina Folsom)"
Post a Comment