Cerita Cinta Enrico (Ayu Utami)
Paperback, 244 pages
Published February 1st, 2012 by KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Rating 4/5
Sosok ibu, bagi siapapun pasti sangat
berpengaruh dalam kehidupan. Demikian juga bagi Joakhim Prasetya Riksa alias
Enrico, nama panggilan yang sangat jauh dari nama aslinya. Enrico punya alasan
kuat, karena nama itu adalah nama idola ibunya, penyanyi yang menyintai ibunya.
Jadi, siapapun nama yang tertera di dokumen kelahiran, panggilannya tetap
Enrico.
Enrico punya
saudara kembar yang tidak lahir dari rahim ibunya, melainkan rahim bapaknya.
Namanya Revolusi. Nama lengkapnya adalah Pemerintahan Revolusioner Republik
Indonesia atau popular dengan pemberontakan PRRI, 15 February 1958. Bapaknya,
Letkol Irsad ikut dalam revolusi tersebut. Jadilah Enrico punya saudara
kembar. Kebanggaan Enrico pada ibunya
mulai luntur seiring datangnya ajaran yang mengatakan bahwa hari kiamat akan
datang tahun 1975. Ibunya pun sibuk dengan berbagai himpunan, persiapan hari
kiamat dan syiar ajaran. Cinta Enrico pun berpaling ke ayahnya. Cinta Enrico
terhadap negeri tercintanya diuji di usianya yang ke dua puluh. Tidur berjajar
di jalan di pintu masuk kampus ITB, menolak Sidang Umum MPR 1978 yang sudah
pasti akan memilih Soeharto sebagai presiden lagi. Cintanya terhadap para
wanita bergolak tak kalah seru dua puluh tahun kemudian. Petualangan cintanya
terhenti. Hatinya tertambat pada A, yang membuatnya mengingat sosok ibunya dan
sekaligus membuatnya menjadi ibu bagi A.
Sungguh
bersyukur Enrico menemukan Ayu Utami yang merangkai sejarah hidupnya menyatu
dengan sejarah negeri. Saya pribadi jadi mengingat pelajaran sejarah seputar
pemberontakan, yang ternyata menandai kehidupan seseorang atau banyak
orang. Sejarah selalu mewarnai kehidupan
siapa saja, orang maupun Negara. Idealism seorang Ayu Utami sebagai seorang
feminis mewarnai kisah akhir cinta seorang Enrico, pria yang akhirnya menyudahi
predikatnya sebagai Parasit Lajang.
udah lama nggak baca ayu utami, kayanya enrico nggak terlalu "nyastra" seperti beberapa bukunya dan bisa dinikmati yaaa =)
ReplyDeleteYang Saman dan Larung and Parasit Lajang sih enak dibaca, tapi Bilangan Fu bikin pusing and tremor pegang bukunya ;)
DeleteBingung sama kalimat yg ini: "Hatinya tertambat pada A, yang membuatnya mengingat sosok ibunya dan sekaligus membuatnya menjadi ibu bagi A."
ReplyDeleteHiks..mesti baca sendiri kayaknya :(
Hehehe... That's what the review is for, right? Bikin penasaran ;)
Deleteweh, ini kisah nyata ya mb?
ReplyDeleteIya, kisah nyata yang dihubungkan dengan sejarah Indonesia. Keren deh
DeleteAku belum pernah baca bukunya Ayu Utami. Tapi kayaknya yang ini bagus. :))
ReplyDeleteBagussss, Aul. Yuk baca..;)
Deletekira-kira buku ini masih diual gak ya? sepertinya sangat seru untuk di baca soalnya belum pernah baca novel Ayu Utami. semoga menarik ya :)
ReplyDelete