Paper Romance by Lia Indra Andriana
Paperback, 372 pages
Published April 2013 by Penerbit Haru
Rating 3,5/5
Pernah punya boss galak, yang berlidah tajam plus bertenaga
lebih dengan lengkingan beroktaf oktaf ketika emosi? Eliana Chandra pernah.
Sebenarnya, Kev Mirrow bukan boss-nya, 'hanya' adik dari boss-nya. Tapi
ternyata Eliana harus lebih banyak berurusan dengan Kev yang berprofesi sebagai
penulis novel romans dan pemain teater. Karena kecelakaan, Kev tidak bisa
menggunakan tangannya untuk mengetik, sehingga dia membutuhkan tenaga asisten
untuk mengetik naskah novelnya yang sedang ditulisnya.
Interaksi keduanya berlanjut hingga di luar kantor. Tak
jarang, Eli harus menemui boss nya ini di hari libur, apalagi ketika sakit si
boss berlanjut. Si boss yang adalah artis terkenal tentu saja menjadi magnet
bagi para wartawan. Keberadaan Eli disamping si boss mengundang tanya, belum
lagi kondisi ingatan dan emosi Kev yang sempat berubah drastis setelah
kecelakaan. Romans mereka berdua, bisa saja berlanjut jika gadis dari masa lalu
Kev tidak muncul dan memporak porandakan perasaan keduanya.
***
Ini adalah perkenalan saya yang pertama dengan Lia Indra
Andriana, yang ternyata ini adalah karyanya yang ke 19. Wow, produktif juga ya.
Bahasa yang digunakan cukup formal, bahasa gaul hanya digunakan untuk dialog
beberapa karakter didalamnya. Saya cukup menikmati gaya bahasa mengalir dari
penulis kelahiran 1986 ini.
Sayang beribu sayang, gaya bahasa ini tidak didukung dengan
karakterisasi di dalamnya. Terus terang, para karakter disini tidak ada yang
baru, yang unik yang bisa saya jadikan sebagai book boyfriend di akhir tahun
ini. Karakter cowok cewek sangat tipikal drama drama Asia. Sebut saja Kev
Mirrow, selama membaca, ada banyak tokoh drama Korea yang bersliweran dalam benak
saya. Misal, Lee Yong jae di Full House, yang kebetulan juga artis, mirip Kev.
Judesnya juga mengingatkan saya pada Tae Kyung di He's Beautiful ato Pangeran
Shin di Princess Hours. Ah, saya sudah lupa siapa saja dan apa saja KDrama yang
sudah saya tonton. Pokoknya Kev ini adalah sosknya antagonis protagonis di
drama tersebut. Untuk Eliana, saya juga punya banyak gambaran di banyak drama
tersebut. Seseorang yang tidak berdaya karena boss yang galak. Go Minam mungkin
sedikit mirip. Yang sering dilakukan adalah bengong, kaget dan deg degan. Duh,
mbak, mbak, mbok jangan gitu gitu amat. Kev juga manusia biasa kok. k\jika ini
adalah drama Asia, saya yakin, tiap kali Eli bengong ato kaget, mata akan
melebar, mulut mengerucut atau dilipat, dengan kamera zoom in di wajahnya. Ah,
saya memang pernah mabuk Kdrama, dan sempat berhenti nonton drama2 karena
saking bosan dengan tipikal para tokohnya.
Untuk karakter pendamping utama, juga hampir sama. Nathan
Black, si ganteng blasteran ini sayangnya perannya hanya sebagai
pria-dada-untuk-menangis. Ngga tepat seperti itu sih, tapi paling tidak
kehadirannya memang untuk itu. Dia adalah pria yang bisa membuat wajah Eli
penuh senyum dan ceria. Dalam bayangan saya, tentu saja si abang ganteng
blasteran Korea-Amerika, Daniel Henney. Bahasa Indonesia yang patah patah
setali tiga uang dengan Daniel yang dalam perannya selalu lebih banyak ngomong
Inggrisnya, daripada bahasa Korea. Liat saja di My Name is Kim Sam Soon dan
Spring Waltz.
Oh, well, memang sih, si penulis sah sah saja menciptakan
karakter novelnya, tapi kenapa selama membaca saya tak lepas membayangkan
adegan di drama ini dan di drama itu? Kali aja saya yang sudah kenyang nonton
KDrama ini jadi korslet daya imajinasinya? Hahaha. Anyway, saya suka twist
romans di bagian akhir cerita. Dan juga topik penulisan buku, meski tidak
dijelaskan secara detil, hanya memfokuskan pada emosi para tokoh di dalamnya,
dan penggunaan note warna warni yang digunakan tokoh-tokohnya, menambah
romantis novel bersampul hijau muda ini. Saya sangat rekomendasikan buat mereka
yang suka drama sweet khas drama Asia.
Ps:
Post saya ikutkan dalam Reading Challenge Finding New
Author.
Satu yg aku sayangkan disini adalah Nathan porsinya kurang banyak, padahal potensial jadi orang ketiga tapi kayaknya dari awal emang bukan takdir Nathan utk gangguin Eli.
ReplyDeleteKalo jadi orang ketiga, kupikir Nathan terlalu mencolok dari awal. Agak aneh sebenarnya ketika dia kelihatannya senang pas tau kalo Kev-Eli itu hanya pura pura, padal endingnya Nathan ngga ada apa apa sama Eli #maap #spoiler #abaikan ya ;D
Deletekapan2 pinjem ah #lalala #yeyeyeye
ReplyDelete