(Masih) Menanti Cinta Untukmu Ada di Garis Finish by Yozar M. Amrullah
Paperback 220 pages
Published Juni 2013 by PING
Rating 2/5
Avirmata Camilla,
baru saja lulus SMP dan masuk SMA XEVEN, sebuah sekolah favorit di Semarang.
Bersama sahabatnya, Issa, mereka masuk ke kelas favorit pula--sebuah kelas yang
terkenal dengan anak2 pilihan; berbakat dan juga terkenal. Milla adalah seorang
model cukup ternama di kotanya. Sayangnya kebanggaannya masuk di sekolah
favorit dirusak dengan hadirnya tiga cowok yang terkenal sebagai biang
kerusuhan, Trio Maskulin. Ke tiga perusuh itu adalah Lucca, Jaladara dan
Faundra. Dari ketiga cowok itu, ternyata yang cukup pantas masuk dalam kelas
brgengsi itu adalah Jaladara, sementara yang lainnya adalah para pengekor biang
rusuh.
Dari awal cerita, Milla sudah tercipta sebagai lawan
mematikan bagi Trio Maskulin. Bersama dua sahabatnya, Candy dan Wina, mereka
mampu 'membungkam' ketiga cowok ndugal itu.
Comments:
Terus terang, saya takjub dengan konflik yang begitu saja,
dialog dan narasi yang begitu saja sehingga saya hanya membaca secara skimming
dan scanning, layaknya membaca menu restoran. Dialog keseharian yang tak
penting tersebar di sepanjang buku yang sebenarnya bisa dipersingkat dengan
narasi pendek saja. Narasipun juga tidak kalah mubazirnya. Keterangan mendetil
tentang sekolah favorit, yang mempunyai SMP gavorit juga, empat kantin lengkap
dengan menu di masing-masing kantin. Tujuannya agar pembaca ngiler dengan
menunya? Wah, kalo saya justru berpikir ini barangkali penulis ingin
memberitahu bahwa dia tahu segala menu2 berbeda. Ah, maafkanlah saya terlalu
berburuk sangka.
Beberapa adegan mengingatkan saya pada galaknya Gu Jun Pyo
di Meteor Garden dan beberapa adegan lain di drama populer itu. Kekayaan ayah
Jaladara yang menjadi pemegang saham di sekolah XEVEN bisa meruntuhkan prestige
sekolah dengan mengijinkan para temannya bergabung dengan alasan ngga mau
sekolah kalo tidak dengan dua teman jago rusuh itu. Agak aneh mengingat
perubahan karakter Jaladara yang sangat cepat dengan tidak mau bergabungnya ia
dalam misi balas dendam terhadap Milla. Jika dia cukup masuk akal menolak misi
tersebut, kenapa dia seperti tak bisa menemukan gang baru yang notabene dia
bisa berkuasa di sekolah barunya, dan memilih teman2 SMP nya dulu yang sudah
terkenal jago rusuh?
Adu balap motor sebagai penentu siapa yang harus meminta
maaf, sekali lagi megingatkan saya pada Meteor Garden. Para cewek sahabat Milla
ternyata adalah jago balap motor yang ternyata bisa mengalahkan Trio Maskulin.
Dalam komunitas illegal dengan jalur balap motor yang terbatas, cukup mustahil
mereka belum pernah saling kenal sebelumnya. Ah, mungkin komunitas balap ini berbeda
dari komunitas kecil yang pernah saya ikuti di Semarang.
Ramuan cerita dari awal sudah bisa ditebak. Jika ada dua
tokoh, berlainan jenis, saling membenci, maka pada akhirnya mereka akan jadian.
Jika ada tokoh brengsek di awal, niscaya dia akan insyaf di akhir cerita.
Persis seperti fragmen agama di TVRI dulu hahaha. Lucca, meski brengsek dengan
segala peraturan, sangat hijau untuk masalah cewek. Milla, meski model, cantik
tapi perkasa membungkam Trio Maskulin dan perusuh sekolah lainnya. Heroine yang
sangat sempurna. Ehem....
Overall, sebagai penulis yang sudah menulis beberapa karya
sebelumnya, Yozar sebaiknya mulai belajar menulis dengan kalimat bernas untuk dialog
ataupun narasi. Saya melihat ada kans kemajuan bagi si penulis jika berusaha,
sehingga saya sebagai pembaca perlu membaca runtut, tidak hanya skimming
scanning layaknya membaca menu restoran atau poster pengumuman.
eh, semarang. Perlu diusulkan buat Pra supaya beli tuh
ReplyDelete