|
Published by Gramedia Pustaka Utama 2008
Rating: 3/5
Apa yang tersisa setelah
perceraian terjadi bagi pasangan Alexandra dan Beno?
Hidup tetap berjalan.
Karier tak berubah.
Hanya hati keduanya yang masih gamang meski telah terpisah.
Alexandra harus mengakhiri perkawinannya dengan Beno di tahun keduanya. Alex
ato Lexy, seorang banker yang workaholic dan Beno seorang dokter bedah
jantung dengan deretan pasien tak berkesudahan. Ketika kedua awak biduk
perkawinan tak lagi punya waktu bersama, maka olenglah biduk mereka. Meski berbeda
profesi, tinggal saling berjauhan, selalu saja ada banyak kebetulan yang
mempertemukan mereka.
Inti cerita novel kedua Ika Natassa ini sangat simpel, namun cara
penyampaiannya mengalir sangat deras seperti Antologi Rasa yang saya
selesaikan beberapa minggu lalu, juga seru dan cerdas. Sayangnya saya sangat
sebal dengan karakter Alex yang temperamental, sering menipu sendiri jika
berhubungan dengan Beno, dan negative thinking nya sering membuat saya skip
di beberapa bagian. Saya juga cukup bosan dengan beberapa kata makian,
celetukan yang diulang, seperti "dodol, ngga penting deehhhh," dan
yang lainnya.
Saya baru membaca satu karya Ika Natassa sebelum saya membaca Divortaire ini.
Saya suka dengan gaya penuturan Ika ini, namun ternyata di novel ini gaya
bertuturnya persis sama, meski dengan karakter yang berbeda. Coba saja
bandingkan antara Keara (Antologi Rasa) dengan Alex di novel ini. Dua-duanya
sama sama ceplas ceplos dan nginggris di sana sini, sama sama suka barang
bermerk (Suer deh, saya ngga ada yang kenal nama nama merk di novel ini).
Yang membedakan adalah Keara itu a playgirl yang sukses dan tajir, sementara
Alex adalah janda galau yang masih terus mengingat mantannya. Meskipun dalam
kehidupannya sudah hadir Denny, yang sabar, super duper pengertian layaknya
cowok dada untuk menangis di drama Korea, tetap sajaa hati Alex masih untuk
Beno. Dari awal saya sudah mengatakan pada diri sendiri, bahwa ending cerita
ini bakal ada kehidupan Alex – Beno jilid dua. Padahal, sebelumnya saya tak
pernaha tahu jika ternyata buku ini mempunyai sequel.
Karakter sahabat yang baik dan sabar juga
dimunculkan disini yang ternyata plek tiplek dengan sahabat Keara yang penuh
nasihat. Well, peran sahabat memang selalu begitu ya? Emmmm…. Ah ya, mungkin
novel ini adalah gambaran sosok Ika sendiri yang ternyata adalah seorang
banker dengan banyak award dari banknya. Tak heran, di dua novel nya yang
saya baca, kedua tokoh utamanya sama sama banker di BorderBank. Saya pikir,
jika saya menambah baca buku karyanya yang lain, dan kemudian menemukan
banyak kesamaan, maka saya akan bingung jika seseorang bertanya pada saya, "Sudah
baca Divortaire?" "Sudah. Si Keara asyik ya orangnya?"
"Hussss, Divortaire itu yang tokoh utamanya Alexandra itu, yang janda
itu loooooo". Nah lo.... Susah kan bedainnya? IMHO sih. Pengen sih
lanjut ke buku keduanya, tapi nunggu pinjaman dulu lah hehehe....
|
aku malah jadi penasaran, cowok dada untuk menangis di drama korea itu macem apa sih? #lari
ReplyDeleteaku belum baca sama sekali karya Ika, pengen baca sih, tapi nanti dulu deh :D
Ah, Chei. Masak ga pernah perhatian cowok yg tipe dada-untuk-menangis.di drakor sih? Itu lo, tiap kali main character cewek yg jatuh cinta sama cowok jutek, trus pasti ada cowok baik hati yg cinta berat sama si cewek,tp selalu kalah bersaing dg si jutek? Macam Hua Che Lei di meteor garden ituuu :))
Delete