#39 Teka Teki Terakhir by Annisa Ihsani
Paperback 256 pages
Published Maret 2014
Rating 4/5
Kau suka matematika? Oke, buku ini sangat tepat untukmu
Kau benci matematika? Buku ini lebih dari sekedar matematika
So, whether you love or despise math, this book is for you
:D
Pernah merasakan obsesi yang sangat dalam pada suatu tempat?
Saya pernah. Sebuah rumah yang konon ada hantu, genderuwo atau kendit nglewer,
pernah menjadi bulan-bulan saya dan teman-teman masa kecil saya satroni sepanjang
masa kecil kami. Begitu juga dengan Laura Welman. Berdua dengan kakaknya, Jack,
mereka terobsesi dengan rumah tua sekaligus penghuninya di seberang rumahnya. Selama
15 tahun mereka tinggal di rumah itu tanpa pernah Laura dan Jack mengenal
penghuninya. Gossip tentang rumah hantu
dan penghuni gila hingga penyihir beredar di sepanjang perumahan Littlewood. Hingga
suatu hari…
Pelajaran matematika sebenarnya bukanlah pelajaran yang
sangat sulit bagi Laura. Tapi entah mengapa dia mendapat nilai 0 untuk kuis
hari itu. Laura yang kesal membuang kertas ulangan berhiaskan angka 0 di tempat
sampah tetangga aneh itu. Keesokan harinya, Laura dipanggil si pemilik rumah
yang mengembalikan kertas ulangannya plus catatan di dalamnya serta buku tipis
berjudul Nol: Asal Usul dan Perjalanannya. Si tetangga belakangan diketahui
adalah suami istri James dan Eliza Maxwell. Buku ini tidak otomatis membaut
Laura menjelma menjadi pintar matematika, tetapi telah membuka dirinya akan
perjalanan suatu pencarian itu sendiri.
Interaksi awal Laura dengan James Maxwell ini diikuti dengan
rangkaian kunjungan Laura ke rumah tua itu. Ternyata tak ada yang aneh dengan
pasangan Maxwell ini begitu kau mengenalnya. Laura menemukan ‘surga’nya disana.
Buku, berderet buku dengan macam-macam genre yang bisa ia baca atau pinjam
kapanpun ia mau. Eliza juga sangat ramah menerima gadis dua belas tahun yang
mulai menunjukkan ketertarikannya dengan matematika ini. Jadi siapakah keluarga
Mawell yang selama 15 tahun menjadi gossip para tetangga?
Suami istri Maxwell ternyata adalah pasangan Profesor
matematika. James, saat ini masih mengerjakan proyek Teorema Terakhir Fermat.
Wah, mendengarnya saja saya pusing. Tapi tidak bagi Laura. Dengan penuh rasa
ingin tahu, Laura berusaha memahami apa itu Fermat. Perjalanannya membawanya
mengenal tokoh matematika dunia, seperti Pythagoras, Pascal, Newton, Euler, Diophantine,
Eric Temple Bell, dll. Nah lo, saya hanya mengenal tiga nama yang disebut
diatas. Dan itu masih banyaaak lagi nama2 lain yang saya merasa asing. Ya iyalah,
matematika bukan bidang saya bangeett :D Interaksi yang intens ini membuat
Laura asik hingga melupakan hari special sahabatnya, Katie, dan secara
perlahan, keingintahuan tentang Fermat dari James menular padanya…
Sebelum saya membaca buku ini, saya telah membaca review
beberapa teman saya yang mengatakan buku ini akan sarat dengan teori matematika.
Meski IQ saya tergolong jongkok untuk matematika, tetap saja saya menemukan
keasikan membaca buku yang berasa buku terjemahan ini. Bahasa dan nama-nama di
buku ini terasa buku ini bukan buku local. Nama Annisa sendiri juga sangat
asing. Tapi ternyata, saya sangaaat menikmati buku ini. Saya merasa menonton
film keluarga Amerika, dengan kehangatan khas keluarga dan para tetangga. Hampir
semua karakter disini loveable meski tetap saja karakter utama yang menarik ada
pada diri Laura. Secara tidak langsung, mungkin Laura juga mewakili bocah-bocah
seusianya yang penuh rasa ingin tahu, terkadang merasa tak nyaman dengan
lingkungan, dan juga merasa tersisih sementara sang kakak sibuk dengan dunia
remajanya. Beberapa bagian mengingatkan masa kecil saya seperti yang sudah
ceritakan di awal buku. Oya, saya masih teringat, satu review dari teman saya
yang menyebut panggilan Tuan dan Nyonya pada Maxwell terasa kurang tepat karena
berasa berjarak. Errr…. Awalnya saya berpikir demikian jika ini buku local dengan
setting Indonesia. Tapi ketika saya membaca, dan merasakan setting serta hubungan
para karakter, terasa wajar-wajar saja panggilan Tuan/ Nyonya ini. IMHO sih :D
Hwoaa.... Diophantine, Eric Temple Bell... siapa itu mereka? Hahaha....
ReplyDelete*sama-sama buta matematika
Wah, ga cuma aku yg buta nama2 ajaib itu ya. Mo gugling juga nanggung, ga terlalu pengaruh ke ceritanya sih... :D
Delete