Pohon Pohon Sesawi by Y. B. Mangunwijaya
Ijak Application 198 pages
Published 1999 by Kepustakaan Populer Gramedia
Rating 3/5
Apalah arti sebuah nama, demikian satu quote populer milik
Shakespeare. Mungkin hanya orang Jawa atau Indonesia yang percaya tentang nama
tertentu yang 'terlalu berat' hingga membuat si anak sakit-sakitan sehingga
butuh nama baru. Demikian yang dialami Rahadi, anak petani kecil, yang berganti
nama menjadi Yunus. Menjadi anak yang sehat lah si kecil Yunus? Hmmm, ternyata
masalah lain muncul dengan mengaitkan nama Yunus dengan Nabi Yunus, yang sangat
Islam. Nama baptis Yohanes pun dipilih untuk menghindari konotasi agama
tertentu :D . Bukan Romo Mangun jika kisah ini kemudian tidak berbelok,
berkelok 90 derajat menjadi kisah setengah reliji, setengah komedi satir. Romo
pun berkisah tentang Nabi Yunus yang nakal, keras kepala hingga dihukum oleh
Tuhan dimakan ikan. Nabi Yunus pun bertobat, kembali menyeru pada umatNya agar menyembah
Nya. Kisah simpel yang membuat Yunus menyukai namanya sendiri.
Kisah berikutnya mengambil setting di paroki tempat Yunus
kecil dibesarkan, dididik menjadi Romo dan akhirnya dengan nilai matematika
yang selalu dicibir si Abang, jadilah Yunus menjadi seorang Romo. Segala tetek
bengek paroki beliau ceritakan dengan detil, hingga para karakter pembantu si
calon Romo ini: dari para Abang yang usil, orangtua yang awet miskin, hingga
para pastor yang kelak mewarnai kehidupan Romo Yunus ini. Kisah-kisah para
gembala yang berserah diri, yang percaya bahwa 'Gusti Allah ora sare'. Adalah satu
kisah yang mirip Nabi Yakub dalam Islam, pasangan yang bertahun mendamba
hadirnya seorang anak dalam kehidupan rumah tangga mereka. Setelah berdoa di
bait Allah, doa mereka akhirnya dikabulkan. Tiada yang tak mungkin bagi yang
Maha Kuasa untuk mengabulkan permohonan. Putra mereka yang kemudian diberi nama
Samuel, diserahkan ke gereja untuk menjadi hamba Tuhan di kelak kemudian hari. Kepasrahan
yang berbuah manis dan berujung berserah diri. Ada pula kisah kocak mirip
komedi antara Pisang dan durian. Durian disini adalah symbol gadis yang
berpenampilan macho, tegas dan kuat yang naksir seorang calon pastor yang lemah
lembut lagi mungil. Dan akhirnya mereka pun berakhir di pelaminan. Tak ada
penyesalan, mereka tetap menjalani rutinitas sebagai pelayan Tuhan, dengan jalan
yang berbeda. Ada juga kisah para suster yang berusaha jujur dengan keinginan
menjadi seorang ibu, dengan hadirnya bayi dalam pelukan mereka. Posisi sebagai
seorang suster, tak memungkinkan mereka menjadi seorang ibu dengan bayi
sendiri. Gambaran ibu Theresa, yang menjadi ibu bagi mereka yang membutuhkan
bagi anak-anakk tak berorangtua, lagi tak mampu, cukup membuat seret di
tenggorokan.
Di tulis secara terpisah, buku ini tak selesai ketika Romo
Mangun menghembuskan napas terakhirnya. Karena itulah, kisah disini berasa
kadang seperti potongan tak selesai yang saya rasa masih bisa diselesaikan. Kerja
keras para pengumpul kisah yang harus diacungi jempol. Masalah lain dalam
membaca ini adalah istilah-istilah Kristiani yang saya ngga paham. Sakristi, liturgy,
dan lain sebagiannya yang sebenarnya bisa saja saya lakukan Googling, tapi entah
kenapa, saya biarkan saja istilah ngga ngerti itu menggantung begitu saja
hahaha… Overall, ini adalah bacaan ringan di kala liburan Kenaikan Isa Almasih.
Oya, selama membaca, beberapa kali terlintas dalam telinga saya beberapa lagu
gospel milik Hayley Westenra, yang sekali mendengarnya, berasa ingin
diulang-ulang, padahal saya juga ngga ngerti artinya wkwkwkwk….
Ini dia lagu yang 'menghantui' saya selama membaca buku ini :D
Selesai juga baca buku ini, mbak :D
ReplyDeleteAku juga sukaaa banget gaya bahasanya Romo Mangun di sini, tapi sayangnya ya itu, banyak istilah2 yang nggak familiar buatku bertaburan dimana-mana. Akhirnya banyak nggak mudengnya. Sama aja, hiks ;p
Tossss.... kudu googling nyari istilah ga mudeng...ngko ga bar2 mocone... #liriktimbunan :D
DeleteDapatkan penghasilan tambahan dari website atau blog Anda dengan bergabung dengan Program Afiliasi dari salah satu toko buku online Indonesia.
ReplyDeleteDengan mereferensikan pengunjung website/blog Anda ke Belbuk.com melalui klik pada link afiliasi, dan apabila pengunjung tersebut berbelanja buku di website kami, maka Anda akan mendapatkan komisi penjualan sebesar 5% dari dari total pembelian. Tidak hanya itu, anda akan mendapatkan komisi secara terus-menerus dalam setiap pembelanjaannya, selama pelanggan tersebut mengakses dari komputer yang menyimpan cookie yang telah mengandung kode afiliasi Anda.
Bergabung sekarang juga: http://www.belbuk.com/afiliasi
Terimakasih.