Crenshaw by Katherine Applegate
Paperback172 pages
Published April 2017 by Mizan Fantasy
Rating 3/5
Pernah memiliki teman khayalan? Saya sering. Berganti-ganti
pula hahahaha…
Awal kisah, sedikit mengingatkan saya pada A Monster
Calls-nya Patrick Ness, meski sama-sama gelap, tapi rupanya teman khayalan di
dua buku itu berbeda.
Jackson mulai melihat teman khayalannya ini ketika berumur
sekitar 7 tahun. Crenshaw, seekor kucing raksasa dengan buku lebat dan doyan
makan permen jelly. Di rumah, Jackson tinggal bersama kedua orangtuanya dan
adik kecilnya, Robin. Kenyataan mengatakan, bahwa Jackson sebenarnya adalah
anak pungut, dan kenyataan lain yang lebih pahit, kedua orangtuanya mengalami
kebangkrutan finansial.
Ornagtua Jackson memang bukan pengusaha kaya raya, tapi
semenjak sang ayah berhenti bekerja karena penyakitnya, ia tak lagi bisa
bekerja normal. Sang ibu yang beralih peran menjadi tulang punggung keluarga,
bekerja serabutan sana sini untuk memenuhi kebutuhan. Tapi bangkrut tetap saja
bangkrut.
Mereka harus keluar dari apartemen mereka. Menjual barang
yang masih layak dijual dan meninggalkan tempat nyaman mereka, berdesakan di
mobil van mereka.
Sang ayah berjanji, perjalanan mereka hanya akan memakan
waktu beberapa minggu saja, tapi kenyataan berkata lain. Hidup memang pahit,
bahkan untuk anak sekecil Jackson dan Robin.
Crenshaw muncul dalam keseharian Jackson, di saat ia sedih
memikirkan keluarganya. Well, itu adalah fungsi teman khayalan, bukan? Tak
jarang, ketika kita merasa sedih, ada saja bayangan-bayangan kebahagiaan yang
kita ciptakan sendiri, sekedar penghiburan. Hanya, Crenshaw ini real, bagi
Jackson. Dan apakah hanya Jackson yang memiliki teman khayalan? Saya yakin
banyak diantara kita memilikinya. Real atau tidaknya, mengurangi kesedihan kita
atau justru membuat seseorang memiliki kepribadian ganda (pikiran sotoy saya
sih), itu lain perkara :D
Ini adalah buku yang kesekian dari Katherine Applegate yang
saya baca. Saya merasa, cerita anak-anaknya selalu bertema kesedihan, meski
tidak terlalu membuat kita mewek. Tapi tetap saja, bacaan anak-anak memang
tidak selalu bahagia, tentang peri-peri, pangeran dan putri-putri. Kenyataan dalam
kehidupan keluarga Jackson sangat dekat dengan kehidupan kita, memiliki teman
khayal pun juga sebagian orang memilikinya. I knew that’s why I love her works.
It’s bittersweet. Dalam kepahitan, selalu ada rasa manis ketika semua keluarga
ikut menanggungnya.
aku suka banget sama one and only ivan :') Pingin baca yang ini juga jadinya...
ReplyDelete