Fullmetal Alchemist Volume 2 Premium by Hiromu Arakawa

Paperback, Premium, 272 pages

Published by Elex Media Komputindo, January 2018

Rating: 4/5

Aaaaakkkkkkk.... Kenapa endingnya begini amat siihhh????

Di volume pertama yang lalu, saya ngga benar-benar menulis review manga satu ini, hanya nulis perasaan campur aduk yang saya rasakan selama membaca manga edisi premium ini. Tapi sekarang mau nulis sekilas saja. Takut spoiler :D

Perjalanan dua bersaudara Elrich mencari philosopher's stone membuat mereka berdua celaka. Belum lagi bertemu dengan Scar, pembunuh berdarah dingin hanya dengan sentuhan tangannya saja. Karena babak belur itulah, mereka terpaksa kembali ke kampung halaman mereka, dan bertemu dengan si nenek dan cucunya yang asoy. Meskipun mereka ini cewek, tapi mereka ini maniak mesin. Jadi tak heran jika Ed dan Al memercayakan kondisi mereka yang babak belur pada mereka.

Kelar dengan urusan perbaikan, mereka kembali disibukkan dengan urusan pencarian rumusan philosopher's stone yang konon ditulis oleh Tim Marcoh, another alchemist. Mulai dari perpustakaan di central hingga ke penjara yang konon merupakan tempat praktek pembuatan philosopher's stone.

Hmmmm.... Meskipun resep pembuatan batu bertuah ini bertentangan dengan prinsip Elrich bersaudara, tapi tetap saja mereka berkewajiban melakan sesuatu terhadap kemungkinan pembuatan batu bertuah.

Well, saya berhenti cukup lama di buku kedua ini karena masalah ini dan itu. Tapi begitu saya memiliki waktu untuk membaca, saya bertekad menyelsaikannya langsung. Dan hasilnya, begitu selesai, saya jadi sedikit menyesal. Bagaimana tidak? Ending-nya ituuuuuu.... Just give me that volume 3, puhleaseee.... Saya sangat menikmati edisi premium ini, meski awalnya cukup mengganggu dengan ukurannya yang benar-benar premium alias gedhe banget. Adegan pertarungannya jadi mantap. Membaca, eh, melihat atau menonton adegan pertarungan di manga ini berasa menonton anime-nya atau gambar bergerak. Saya jadi heboh sendiri. Belum lagi celetukan-celetukan dari semua katrakter disini bikin saya ngakak. Untung saya baca di rumah, bukan di jalan atau sambil nungguin murid sedang test, jadi saya bebas ngakak 😹😹😹

Kira-kira kalo saya nonton live action-nya, apakah akan berkurang kenikmatan yang selama saya dapatkan ketika membaca manga-nya ya? Terus terang saya sudah kebelet nonton live action-nya :D

Atau manga-nya aja ya?

Tergantung kuota internet lah nanti wkwkwkwkwk....