Intelegensi Embun Pagi by Dee Lestari
Ebook, Bookmate 724 pages
Published February 26, 2016 by Bentang Pustaka
Rating: 3/5
Terus terang saya bingung kenapa buku terakhir dari seri Supernova ini
jadi fantasy begini. Jika endingnya berbau klenik, saya malah lebih siap
kayaknya 😀. Seperti ketika saya membaca Petir, seorang teman saya yang
waktu itu merekomendasikan buku itu ke saya, gara-gara waktu itu saya
sedang mempelajari alternative healing. Kerjaan saya meditasi melulu,
menerima healing jarak jauh, dan anehnya, teman saya ini merasa sembuh.
Karena satu dan lain hal, saya memilih tidak lagi melanjutkan kegiatan
saya ini. Berasa bau klenik buat saya, meski asyik. Hmmmm... Coba kalo
saya lanjutkan, mungkin saya bakal direkrut jadi Peretas, atau inflitran
atau bahkan Sarvara? 😄😄... Begitu juga ketika saya membaca Akar.
Meski tidak terlalu ingat inti ceritanya, seingat saya itu cerita
tentang Bodhi dengan pengalaman spiritualnya. Jika IEP ini menjelma
cerita klenik berbau spiritual, saya juga masih bisa terima. Ketika
membaca Gelombang, sosok dukun desa dimana Alfa tinggal juga
meninggalkan kesan klenik, belum lagi adanya sosok Jaga Portibi alias
JePi kata Gio 😄😄.
Salahkan saya yang ngarep cerita berbau
klenik spiritual, alih alih fantasy berbalut teknologi canggih para
hacker. Belum lagi dua kubu yang disebut sepanjang buku ini, Peretas VS
Sarvara. Saya bingung mereka itu apa atau siapa. Siapa protagonist siapa
antagonist. Mana yang merugikan dunia manusia, mana yang memberi faedah
pada kemanusiaan. Ketika mereka berlari dari Bukit Jambul ke Bukit
Simaung Maung, kui jan2e ngopoooo hahahaha... Saya menangkap keseruan
yang ditawarkan mbak Dee, tapi saya ngga menangkap pesannya. Saya ikut
patah hati seperti Elektra dan Zarah ketika mengetahui orang orang
kepercayaan mereka ternyata berseberangan dengan mereka. Tapi
berseberangan sing kepiye aku kok yo bingung, mbulet karep sirahku dewe
🤣🤣🤣...
Meski kecewa dengan buku terakhir seri ini, saya
sempat menikmati di sepertiga awal, dua perempat berikutnya, saya hampir
menyerah. Untunglah, twist twist nya cukup menyenangkan, meski setelah
itu ya sudah begitu saja. Saya mulai menanyakan pada diri sendiri
sepanjang novel, apa sih inti cerita ini? Menyulap para karakter yang
tadinya terlihat protagonist menjadi antagonist? Karakter yang terlihat
biasa saja ternyata memiliki kekuatan super? Auklah, Mbak Dee. Otak saya
barangkali macam teflon yang ngga nyandak karepe MBAK Dee hehehe...
Sudahlah.
Saya hepi sih akhirnya kelar satu novel super tebal di 2 bulan pertama
tahun 2018. Kelar ini saya mau lembur dorama dulu lah. Dorama yang juga
ngga jelas mana protagonists mana antagonist. Lha niate elek kabeh
wakakakak... Pertanyaan yang sama buat para Peretas dan Sarvara di atas.
Sopo sing olo, sopo sing ora, mbulet 😅😅😅...
Note: Review ini bukan review ya, cuma racauan saya yang ngga jelas 🤗🤗🤗
0 Response to "Intelegensi Embun Pagi by Dee Lestari"
Post a Comment