Salt to The Sea by Ruta Sepetys
Ebook Gramedia Digital, 384 pages
Published February 5, 2018 by Elex Media Komputindo
Rating: 4/5
Sedikit susah me-review buku yang sempat idle beberapa saat, apalagi dengan 4 karakter berbeda di dalamnya. Tapi untunglah, si penulis menulis tiap bab dengan PoV berbeda cukup pendek, sehingga membuat saya sedikit bisa catch up the last scene 😊
Novel ini menggunakan 4 PoV yang berbeda; Emilia, gadis hamil dari Polandia, Florian-pelarian dari Prusia, Joana-perawat cantik dari Lituania, dan Alfred-pelaut penuh delusi yang setia jiwa dan raga pada Hitler. Tiga karakter pertama bertemu dalam pengungsian setelah Stalin mulai mengalahkan rezim Nazi. Kebrutalan Nazi digantikan keganasan Stalin. Para sipil dari negara-negara bekas jajahan Nazi seperti keluar dari mulut singa masuk ke mulut buaya. Perjalanan dalam diam mereka membuahkan rasa curiga satu sama lain sekaligus rasa percaya tak terkatakan.
Emilia merasa menemukan ksatrianya pada diri Florian. Florian mati-matian menutup dirinya dari rombongan pengungsi ini, tapi pertahanannya tak bertahan lama. Joanna, perawat yang penuh dedikasi itu menyimpan satu rahasia besar pada dirinya. Alfred, pelaut penuh delusi ini nyaris selalu menarasikan delusinya sendiri sepanjang waktu, hingga sering kali saya skip baca di bagian dirinya 😜
Tidak seperti buku-buku tentang Holocaust, novel ini mengambil banyak sudut pandang, tidak hanya dari sudut para pengungsi tapi juga dari penganut setia Hitler, Alfred. Pandangannya yang sama dengan junjungannya ini cukup mengganggu dengan segala ras keturunannya. Belum lagi segala perasaan superior yang muncul pada dirinya. Baru menjadi kroco saja, dia sudah berpikir sejauh itu. Bagaimana jika ia nanti mendapatkan tampuk jabatan?
Sedikit berbeda dengan novel penulis sebelumnya yang juga tentang Holocaust, yang sempat membuat saya nangis-nangis, yang satu ini, entah bagaimana, saya lempeng saja membacanya. Ada banyak adegan yang sebenarnya memiliki kans membuat sakit hati, tapi saya mungkin sudah kebal 😉 Riset penulis tentang kapal milik Jerman yang karam karena serangan torpedo Rusia itu sangat mengagumkan. Selama ini saya hanya tahu Titanic hehehe... Jika tragedi Titanic itu bisa dibilang tragedi orang-orang kaya yang mati di tengah kemewahan, karamnya kapal Guslof (kalo ngga salah nama kapalnya :D), ini adalah tragedi kemanusiaan besar. Para sipil yang tengah mencari suaka diserang, dan beritanya sama sekali tidak ada gaungnya. ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Overall, meski masih seram dengan tragedi holocaust, saya masih saja suka membaca segala fiksi atau mungkin non fiksi seputar isu perang dunia kedua itu.
0 Response to "Salt to The Sea by Ruta Sepetys"
Post a Comment