Danny The Champion of The World (Roald Dahl)
Bagaimanakah memiliki anak2 yang bisa menjadi juara? Dengan
memberinya instruksi ini itu, mengikutkannya ke berbagai macam kursus
ketrampilan atau dengan menunjukkan foto2 orang besar di dunia? Danny tak butuh
semua itu. Danny hanya membutuhkan sosok ayah yang mendukungnya dan menjadi
sosok panutan untuk menjadi juara.
Novel karya Roald Dahl ini sudah menjadi idaman saya sejak
lama. Sempat membaca sebelumnya di PDA saya dulu yang kemudian harus almarhum
karena rusak, akhirnya tuntas juga novel setebal 81 halaman ini dengan ebook
reader saya yang baru. Halah hahahaha… Cerita terfokus hanya pada sosok Danny
dan ayahnya, William, ayah yang hangat dan ramah. Keramahan seorang ayah tak
perlu ditunjukkan dengan banyak senyum, melainkan dengan mata yang selalu
bersinar setiap kali memandang putra tercinta. I was so lucky to have a father who has a smile on his eyes, begitu
Danny merasa sangat bersyukur atas ayahnya.
Dibesarkan tanpa kehadiran ibu tidak membuat Danny
merindukan sosok ibu. Ayahnya sudah berperan ganda untuk mengasuhnya. Mulai
dari memandikannya ketika masih balita, mengantarnya sekolah ketika is berusia
7 tahun, mendongenginya tentang raksasa penangkap mimpi2 indah dan
membagikannya kepada anak2 lain, hingga melibatkannya ke pengalaman masa kecil
ayahnya, mencuri ayam di halaman tetangga! Bahkan, William yang memiliki
bengkel mobil sering membiarkan Danny bermain dan membantu pekerjaan
bengkelnya. Usia 9 tahuan Danny sudah mampu membongkar dan memasang kembali
mesin secara sederhana bahkan menyetir Baby Austin dalam angka menyelamatkan
ayahnya.
Comments
Membaca novel ini jadi membuat saya sedikit iri dengan Danny
yang memiliki ayah yang begitu dekat dengan anaknya. Bukan berarti ayah saya
dulu semasa hidupnya tidak memperhatikan anak2nya, hanya kedekatan itu yang
membuat saya membayangkan jika ayah saya masih hidup, apakah saya bisa sedekat
itu? Tidur dengan menyelipkan jari2 satu sama lain membuat hati terasa hangat
ketika membacanya. Komedi khas Roald Dahl terselip disana sini sepanjang novel
yang terkadang membuat saya geleng2 kepala. Sedikit sadis tapi cukup setimpal
untuk kejahatan yang dilakukan. Contohnya saja adegan ketika Doctor Spencer
yang sakit hati melihat anjingnya ditendang oleh Hazell, juragan ayam. Dengan
sepenuh sadar Doctor Spencer memberinya suntikan ke Hazell ketika ia sakit
dengan jarum yang sengaja ditumpulkan. Wkwkwkwkwk… sadis tapi setimpal dengan
kejahatan Hazell. Karya2 Roald Dahl baik anak2 ataupun dewasa sering
menyelipkan hal2 semacam ini, menunjukkan betapa manusia itu mempunyai sisi
sadis yang bisa disalurkan di saat2 tertentu.
Oya, untuk para guru, novel ini menyuguhkan banyak sekali
deskripsi detil tentang caravan dimana Danny dan ayahnya tinggal, kondisi
bengkel, tetangga yang baik dan yang jahatm dan tentu saja sosok detil seorang
ayah. Boleh untuk contoh menulis tentang deskripsi dengan bahasa yang sederhana
dalam pelajaran writing description hehehe. Selain itu juga bagus untuk
menyelami anak2 didik yang sering mempunyai kehendak aneh2. Pesan utama novel
ini sebenarnya adalah untuk menjadi orangtua, tak perlu menjadi serius, banyak
aturan yang akan membuat si anak bosan bahkan melawan. Jadilah orangtua yang
SPARKY untuk membuat anak menjadi JUARA.
0 Response to "Danny The Champion of The World (Roald Dahl)"
Post a Comment