Pretties (Uglies #2) by Scott Westerfield
Paperback, 384 pages
Published by Matahati,
October 2010
Rating: 3/5
Tally Youngblood akhirnya mendapatkan apa yang ia dambakan
sebelum ia mengenal Smoke, menjadi rupawan. Sama dengan para rupawan lainnya,
Tally juga mengalami kerusakan pada otak, melupakan sebagian masa lalunya, dan
berotak kosong kecuali pesta dan pesta di kota Rupawan Baru. Tapi bukan Tally
Youngblood namanya jika ia tak membuat ulah. Bersama gang barunya, Crim, Tally
leluasa melakukan aksi hebohnya karena reputasi Crim yang memang suka berulah.
Meski mengalami kerusakan otak yang
sama, Tally masih menyimpan banyak memori semasa ia buruk rupa, termasuk
ingatannya terhadap David, cowok Smoke, yang berjanji akan datang membawa
pengobatan bagi otak Tally. Tapi sayang, cewek suka berulah ini sudah memilih
Zane, sesama rupawan, dan memilih
menyingkirkan David. Tapi apakah Tally akan meninggalkan rekan2 Crim-nya,
termasuk sahabatnya Shay dan Peris? Tapi tentu saja Dr. Cable dan kelompoknya
Special Circumstances tidak akan membiarkannya.
Comments:
Buku ke dua dari seri Uglies ini menurut sedikit lebih seru
dan sedikiit kocak dibanding buku pertamanya. Thanks to Edward cowok figuran
yang menemani Tally dalam pelarian sendirinya. Tapi tetep saja saya meneruskan kebiasaan buruk
saya ketika membaca, skip di banyak paragraf
(ngga gitu parah kok, hanya paragraf kan? :)). Look at the bright side,
saya bisa ngebut meyelesaikan buku ini dan lanjut ke buku ketiganya.
Love triangle mulai menghiasi novel dystopia ini di buku
kedua. Sayangnya, ke dua cowok itu ngga ada yang bisa saya masukkan sebagai
Book BoyFriend kelak. Karakternya biasa saja, tidak ada beda yang mencolok dari
karakter cowok jaman sekarang. Padahal genre dystopia ini settingnya bisa jadi
puluhan atau ratusan yang akan datang. Apakah karakter manusia tidak akan
berubah ya? Kecuali cara berpikir tentang gadget canggih dan penampilan fisik?
Terutama di jaman Tally ini. Selain itu, di
kota (negara?) ngga adakah pemmpinnya selain Dr. Cable? Kenapa hanya ia dan
gang-nya yang merasa terganggu dengah ulah Tally cs? Berbeda dari trilogy The
Hunger Games, President Snow bisa jadi musuh bebuyutan bagi Katniss. Dr. Cable
seolah bekerja untuk kepuasan dan dendam pribadi. Atau otak saya saja yang
kurang memahami konsep dystopia atau konsep kota Rupawan Baru ini. Tauk deh ya.
Overall, ada beberapa kejutan yang terus terang ngga saya
prediksi sebelumnya. Twist di bagiah akhir membuat saya sedikit melupakan
target baca bulan ini ;)
Nggak suka dengan Tally di buku ke-dua ini.Lebih suka dengan Shay.
ReplyDeleteTrus Zane? ehm... I'm in David team #eaa
Duh, Tally kan sudah nyebeli sejak awal? Hahaha... Orang kok wishy washy gitu, Plin plan... #tonjokTally
Delete