Gregor and The Curse of The Warmbloods by Suzanne Collins
Ebook format, 358 pages
Published July 1, 2006 by Scholastic
Rating 4/5
Berbeda dengan buku ke dua, Gregor yang sama sekali tidak
berharap kembali berhadapan dengan dunia Underland beserta penghuninya,
Underlander. Di seri ketiga ini, Gregor dan ayahnya sangat berharap ada berita
dari Underlanders seputar keberadaan teman2 yang hilang. Pintu portal
penghubung Overland menuju Underland yang terletak di ruangan laundry
apartement-nya, dengan sengaja dibuka oleh ayah Gregor yang sebelumnya sudah
ditutup ibu Gregor.
Selain menunggu berita dari para Underlanders, Gregor juga
sudah selama beberapa minggu setelah kepulangannya dari Underland, disibukkan
dengan ramalan lain yang dengan sengaja di selipkan oleh Nerissa, ratu
pengganti Luxa. Tak heran, begitu selenting berita datang dari Ripred, Gregor
segera bergegas memenuhi undangan. Tapi kali ini, ayahnya ingin ikut serta. Tapi
sayangnya, ibu Gregor tak mengijinkan, apalagi dalam ramalan itu, Boots, si bayi
cerdas juga mengambil bagian dalam tugas berikutnya. Alih2 ayahnya, ibu Gregor
kali ini mengiringi pengalaman Gregor.
Betapa shock Gregor begitu mengetahui ternyata ramalan ini
adalah mencari obat bagi wabah yang sudah menyerang dengan ganas bond-nya,
Ares. Selain kelelawarnya, wabah ini juga menyerang Howard beserta bond-nya dan
banyak para gnawers lainnya. Tugas utama Gregor ini adalah menemukan obat
penyembuh yang terletak di Vineyard of Eyes. Ibu Gregor yang mengira ini
hanyalah kunjungan putra putrinya terhadap sahabatnya di Underland, tak bakal
menyangka bahwa tugas ini akan berada di pundah Gregor. Apalagi kenyataan lain
mengatakan bahwa dirinya juga terjangkit wabah ini. Gregor tak punya alasan kuat
lain selain berangkat menuju perjalanan seru berikutnya.
Selama perjalanan, Gregor kembali bertemu dengan teman2
baru: Hamnet yang ternyata masih mempunyai hubungan keluarga dengan Luxa,
beberapa gnawer lainnya yang tertulis dalam ramalan harus ikut dalam misi ini. Perjalanan
ini lebih banyak dilakukan di darat terutama berjalan kaki dengan berbagai
rintangan: lapar dahaga, serangan tanaman merambat yang ganas, pasir penyedot
(seperti lumpur penyedot), serangan pasukan semut, dll, demi menemukan tumbuhan
starshade yang terletak di Vineyard of Eyes.
Comments:
Boleh dikata ini adalah proses membaca saya yang terlama dibandingkan
2 seri sebelumnya. Terlalu rapatnya dengan seri sebelumnya membuat saya sedikit…..bosan
sih ngga. Tapi yang jelas dengan banyaknya nama nama baru membuat saya sedikit
hang. Nama2 itu tidak hanya nama manusia tapi juga makhluk2 lain penghuni Underland,
kelelawar dan para gnawers. Tak jarang, saya mengira bahwa si ini adalah tikus
tapi ternyata kelelawar dan sebaliknya hahaha.
Secara cerita, Suzanne Collins tetap terjaga ceritanya. Semula,
saya mengira bahwa Vikus lah yang membawa peran penting bagi kelangsungan
penghuni Underland, seperti halnya Dumbledore di Harry Potter. Tapi ternyata
Ripred –si tikus lah yang paling dominan disini: kebijaksanaannya, keberaniannya,
kecerewetannya sekaligus kesinisannya menjadi karakter sangat dominan disini.
Saya juga suka denga para karakter disini. Saya pikir hampir
semua adalah tokoh protagonist, meski sosok antagonist yang muncul kemudian
cukup membuat saya mual saking saya tidak menyangka bahwa si ini bakal jadi
jahat, dan si itu yang di awal sudah terlihat menyebalkan ternyata berkembang
menjadi karakter yang menyenangkan.
Overall, seri ketiga ini masih seseru dua seri sebelumnya. Saking
serunya, saya tak menyadari bahwa halaman yang saya baca adalah halaman
terakhir, dan ketika saya pencet next, ternyata masuklah halaman ke halaman
desktop e reader! *banting e reader ke kasur*. LOL.
woh, baru tahu kalo ada buku Suzane Collins selain HG! Semoga diterjemahkan
ReplyDeleteWah, Lis. Kayaknya kok kecil kemungkinannya ya, karena buku ini sudah terbit sebelum HG. HG aja termasuk telat nerjemahinnya. :)
Deletewakakakakak. sama, aku juga baru tau. mudah-mudahan diterjemanih.
ReplyDeleteMenurut diskusi WA para joglosemar, Gramedia sudah kelimpungan menerbitkan novel terjemahan, apalagi kabar 50 yg ga jelas. Jadiiiiiii.... sini gih, kukirim ebooknya aja. Sampe kau punya cucu, belum tentu ini diterjemahkan wkwkwk...
ReplyDeleteIni untuk anak atau remaja mbak??
ReplyDeleteEnggg... sepertinya sih cocok untuk anak2 usia 10-15 tahun deh. Gregor nya sendiri usia 11 di awal cerita dan 12 tahun di buku ke lima =)
ReplyDelete