Pahlawan Amerika (All American Girl) by Meg Cabot
Paperback 322 pages
Published Agustus 2004, by Grmaedia Pustaka Utama
Rating 3,5/5
Apakah kau ingin menjadi orang lain yang terlihat lebih
daripadamu? Lebih cantik, lebih popular, lebih pintar dan sekian sekian
kelebihan lainnya?
Samantha Madison. 15
tahun, anak tengah dari dua saudari dengan kelebihan mencolok dari dirinya;
Lucy, kakaknya, adalah cewek cantik popular dengan kegiatan pemandu sorak di
sekolahnya; Rebecca sang adik, 11 tahun, adalah anak jenius yang bersekolah di
sekolah untuk anak2 jenius. Miranda sendiri merasa dirinya hanya seorang anak
tak popular dengan pakaian hitamnya, dan seorang sahabatnya yang tak kalah
ajaib dalam berpakaian. Lebih merana lagi, Miranda naksir berat pacar kakaknya,
Jack, yang mempunyai hobi sama dengannya, melukis
.
Karena hobinya itulah, orangtuanya menyuruh Miranda untuk
mengikuti kursus menggambar di studio milik Susan Boone. Disana ia berkenalan
dengan cowok keren yang terlihat cukup-familiar-namun-entah-siapa, David. Miranda
yang merasa bakat melukis mengalir deras padanya merasa ngat kesal karena
ternyata Susan tidak menanggapi bakatnya ini dengan baik. Susan mengatakan bahwa
seharusnya ia menggambar seperti yang ia lihat dan tidak menggambar apa ia
tahu. Ia butuh belajar untuk melihat. Ta, betul, ia harus belajar untuk
melihat. Tentu saja Miranda kesal karena ia merasa dirinya bisa melihat. Dan karena
alasan kesal itulah, ia memilih membolos di kursus berikutnya.
Nah, keputusan Miranda membolos ini ternyata harus ia bayar
cukup mahal. Secara tak sengaja ia melihat seseorang dengan pistol
mengacungkannya pada seseorang yang tengah berjalan di dekat kompleks tempat ia
kursus menggambar. Dan ternyata orang yang ditembak pria misterius ini adalah
orang nomor satu di negaranya, Presiden Amerika Serikat!!! Dengan aksi
penyelamatan inilah, Miranda menjadi sosok popular melebih dua saudarinya. Dia menjadi
pahlawan Amerika. Deretan tugas dan penghargaan serta wawancara dengan pers ditambah
undangan pesta anak popular berderet menantinya.
Comments:
Cukup kangen juga setelah lama saya tak membaca karya Meg
Cabot. Penulis Princess Diaries ini masih tampil seperti gayanya yang biasa
dengan model karakter tokoh heroine yang setipe: tak popular, bermasalah dengan
penampilan atau dandanan, dan juga bermasalah dengan sosialnya. Meski cukup
tipikal tapi pembaca karya Meg pasti akan memaafkan kemiripan satu karakter
dengan karakter lainnya di novel2nya yang lain. Sperti saya misalnya hahaha…
Ketipikalan Meg masih ditambah dengan deretan 10 hal tentang
…… saya dulu sempat membaca beberapa seri awal Princess Diaries namun menyerah
di seri2 akhir, dan Avalon High yang menjadi favorit saya. Dari sekian itu, Meg
menuliskan hal yang sama. Entah apakah ini semacam selipan indo atau apa, yang
jelas buat saya ini bisa jadi bahan tambahan untuk ketawa tapi sekaligus bagian
halaman yang bisa saya skip wakakakak…. Selain itu, pengulangan kalimat sebagai
dramatis sangat bisa ditebak dan tersebar di novel2 Meg Cabot. Ya, betul,
tersebar di novel2nya yang lain. Ter-se-bar. Kenapa saya ketularan ya? Hahaha….
yeeesss, baca juga akhirnya. ini salah satu favoritkuh. XD
ReplyDeleteHihi.... Ini dapet minjem dari Ika and ngendon sudah lamaaaaa bangettt.... -_-
Deletetak terlalu suka sama novel yg ini, apa karena bosan soal Sam mirip sama Mia?
ReplyDeleteUntungnya Mediator, cewenya lebih tough dan pede plus sarkartis
Ya sih, tokoh cewek di Meg Cabot memang mirip satu sama lain. Sebenarnya, Sam ini juga sarkastik cuma yang lainnya itu yg jadi rancu ini lakon dimana di novel apa.
DeleteKayaknya aku harus baca Mediator deh. Series kan itu? :D
aaah. aku pernah punya ebook Mediator buku 1. tapi gak tau nyelip di mana.
DeleteWah, saya baca ini udah lama banget. Waktu saya SMP, saya suka sekali sama buku ini. Tapi nggak tau sekarang :D
ReplyDeleteEmang, Meg Cabot ini kalo bikin tokoh utama sifatnya sama semua. Gaya berceritanya juga sama. hehe...
Kok Samantha jadi Miranda? Btw, novelnya seru, bikin ngikik..
ReplyDelete