Kesempatan Kedua by Morgan Matson
Judul asli: Second Chance Summer
Published by Gramedia Pustaka Utama, November 7, 2016
Ebook Scoop, 440 pages
Rating 4,5/5
Setiap orang memiliki kesempatan kedua.
Demikian juga dengan Taylor, setelah 5 musim panas berlalu.
Taylor dan keluarganya kembali berlibur menikmati musim panas di Lake Phoenix.
Rumah musim panasnya ini dari satu sisi tidak terlalu berubah setelah terakhir
ia dan keluarganya berlibur disana. Tapi di sisi lain, ada yang berubah.
Perubahan itu tentu saja ada pada dirinya yang tak lagi bersama sahabat karibnya, Lucy,
setelah pertengkaran yang lima tahun lalu. Demikian juga dengan Henry
Crosby yang bukan lagi pacarnya. Satu lagi yang berbeda, Taylor dan keluarganya
menghabiskan liburan musim panas kali ini demi bersama sang ayah yang menderita
penyakit kanker pankreas stadium akhir. Bisa dibilang, ini adalah momen yang
tak bakal ia bisa lupakan.
Hal lain yang baru adalah pekerjaan pertama untuk Taylor. Di
kedai minum dekat pantai, ia belajar bekerja, beradaptasi dengan lingkungan
pekerjaan, mencoba memperbaiki hubungannya dengan Lucy, dan tanpa ia sadari, ia menjadi lebih mengenal sang ayah
dibandingkan sebelumnya. Di Minggu minggu tertentu, kedai minum tempat Taylor bekerja,
memutar film yang dipertunjukkan pada keluarga sekitar pantai. Kebetulan ia
bertanggung jawab akan pilihan filmnya dan kata pengantarnya. Film-film favorit
sang ayah yang Selama ini ia kenal dari cerita sang ayah, menjadi pilihannya.
Impian ayahnya untuk menonton film favoritnya di layar, terwujud, yang bisa
saja ini adalah yang terakhir kalinya.
Hubungannya dengan Lucy membaik, dan saatnya ia berusaha
memperbaiki hubungan dengan Henry, si mantan pacar kecil nya ketika ia berusia
12 tahun. Hal lain yang harus dikerjakan
adalah mengenal sosok ayahnya yang selama ini ia merasa bahwa ia hanya
mengenalnya begitu saja. Satu hal yang sangat mengharukan ketika Taylor
memperhatikan detail kebiasaan ayahnya, dari mulai pagi ketika ia bangun tidur,
sarapan bersama, bermain kata bersama, hingga perubahan fisik sang ayah ketika
penyakit mulai menggerogotinya semakin parah.
Seperti Novel Morgan Matson sebelumnya, Amy and Roger's
Detour, saya sangat menikmati buku ini. Ada banyak hal yang menyentuh dari
mulai interaksi Taylor dan Mama-nya yang ia selalu merasa bukan sebagai anak
favoritnya, tentu saja interaksi Taylor dan ayahnya yang selalu mengetahui
kapan Taylor akan melarikan diri dari masalah yang tengah ia hadapi; interaksi
Taylor dan Warren, si kakak yang selalu sibuk dengan segala fakta-fakta yang ia
baca, tapi kaku dalam hubungan romantis, perasaan bahagia Taylor ketika ia
melakukan sesuatu untuk kakaknya seperti perasaan bahagia seorang adik pada
umumnya ketika membuat sang kakak bahagia, seperti
saya; interaksi Taylor dan adiknya, Gelsey. Kecemburuan yang ditimbulkan
karena sebagai anak bungsu, si adik memiliki bakat yang sama dengan ibunya,
yang sama sekali Taylor tak bisa kuasai, perasaan yang sering dihinggapi para
anak tengah. Ada beberapa bagian interaksi antara Taylor dan Lucy yang
terkadang sedikit mengganggu yaitu ketika ia merasa dirinya sangat bersalah
hingga ia merasa lebih baik menghindari masalah dengan Lucy, alih-alih
menyelesaikannya. Dengan gaya bercerita sedikit flashback, pembaca jadi tahu
akan masalah masa lalu keduanya, dan juga Taylor- Henry. Sedikit mengecewakan
karena ternyata masalah cinta remaja biasa. Saya berharap ada yang lebih
mendalam dibandingkan puppy love hahaha…
Well, saya selalu syukaaa dengan novel dengan topik keluarga dengan bumbu sedikit romens yang tak perlu panas, suam-suam kuku juga ngga masalah hahaha... Di bagian, bahkan saya edikit menitikkan airmata ketika akhirnya sang ayah meninggal (bukan spoiler lo ini ๐๐). Cara penggambaran rumah di Lake Phoenix ini begitu detil hingga saya nyaris bisa membayangkan rumah keluarga Edwards ini. Recommended banget buat pembaca teenlit atau pembaca dewasa yang menyukai novel keluarga ๐๐
Aaah ternyata bagus ya, aku mau baca buku ini maju mundur terus, baca ngga baca ngga x) unduh di scoop juga aaah xD
ReplyDeletePertama kali baca review second chance summer di blognya Kak Vina nih ↑ dan aku langsung suka, sinopsisnya, ceritanya, kovernya, udah ngebayangin novel ini bakal keren abis. Dan sekarang baca lagi review di sini, makin kepengin baca SCS๐ข aku belum pernah sih baca novel tentang keluarga gini (seingatku) hampir semua yang aku baca romance dan fantasi._. Jadi novel ini bener-bener bikin aku penasaran, ayahnya yang sakit dan meninggal, bikin aku inget ayahku yg udah meninggal juga karena sakit. Ini buku wishlist banget, baca reviewnya aja udah sedih๐ข
ReplyDelete"Taylor dan Mama-nya yang ia selalu merasa bukan sebagai anak favoritnya..." astaga๐ญ๐ญ *kok mirip*
saya salah satu penimkant cover sebuah buku.
ReplyDeletemelihat novel ini berjejer dengan novel lain tidak ada ketetarikkan saya dari covernya, yaa...sebenarnya itu tergantung selera juga sih (krena saya menyukai cover yang simple dgn warna tidak mencolok)
tapi setelah membaca riview disini saya jadi tertarik dengan novelnya karena di dalamnya begitu banyak konflik yang terjadi. ditambah lagi adanya interaksi banyak dalam keluarga yang benar-benar bagian favorit saya dalam membaca.
spertinya bisa menjadi next wishlist ini.
Apa unsur kekeluargaannya lebih terasa daripada soal cinta Taylor dengan Lucy? Atau sebanding? Kalau baca di review, sepertinya interaksi Taylor dengan keluarganya lebih seru. Berhubung ini novel terjemahan, aku kira romannya bisa lebih dari sekedar puppy love itu hehhee..
ReplyDelete