Manusia Tikus dan by John Steinback
Judul asli: Of Mice and Men
Ebook Scoop 144 pages
Published February 6, 2017 by Gramedia Pustaka Utama
Pertama diterbitkan tahun 1937
Penerjemah: Ariyantri E. Tarman
Rating 4/5
Setiap orang memiliki mimpi, termasuk para buruh kasar,
bahkan yang idiot sekalipun.
George dan Lennie baru saja melaarikan diri dari tempat
bekerja mereka sebelumnya ketika George menyadari Lennie selalu mengelus-elus
sesuatu di dalam kantung bajunya. Seekor tikus mati. Katanya ia mendapatkan
suatu kedamaian ketika mengelus hewan mati itu. Perjalanan mereka saat itu
menuju suatu perkebunan yang akan memperkerjakan mereka sebagai pengangkut
jelai.
Lennie, si bongsor setengah idiot bekerja hanya mengandalkan
tenaga kasarnya. Otaknya memang tidak sebesar tenaganya, tapi ia baik dan
sangat menuruti apa yang dikatakan George. George sendiri adalah sosok buruh
cerdas yang selalu meniupakn mimpi ke telinga Lennie. Kelak, mereka akan
memiliki kebun sendiri, beternak sendiri dan menikmati hasil kebun sendiri, dan
tentu rumah mungil sendiri. Mereka hanya membutuhkan beberapa puluh dollar
untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan bekerja di perkebunan milik orangtua
Curley.
Curley, anak pemilik perkebunan, adalah sosok sombong yang
menyebalkan. Istrinya yang muda nan cantik sekaligus menor dianggap pengganggu
di perkebunan yang diisi laki-laki, alih-alih sebagai bintang perkebunan karena
ia adalah satu-satunya perempuan disana. Si cantik inipun juga memiliki mimpi,
menjadi seorang bintang film terkenal, dengan baju-baju mahal, hingga ia
dipersunting oleh Curley. Sayang, kehidupannya menjadi lebih buruk ketika aia
tinggal di perkebunan, hingga kecelakaan menimpa dirinya.
Dalam deretan timeline teman-teman saya di Goodreads, ada
seorang teman saya seusai membaca buku ini memberi review singkat, sangkat
singkat, Oh…oh… lalu menangis. Dan tentu
saja saya jadi penasaran membaca novel klasik nan pendek ini. Dan memang,
ending-nya sangat menyesakkan. Sebenarnya si penulis tidak terlalu
menggambarkan kegelapan uruh pada jaman itu. Geroge dan Lennie memiliki
teman-teman asik seperti Candy dan Slim. Bahkan Carlston, si negro, memiliki
tempat disana. Candy yang sudaha tua dan buntung, juga masih bekerja disana,
alih-alih dibuang ke jalan. Curley, si sombong itu juga sebenarnya tidak
terlalu jahat. Pertarungannya dengan Lennie menyisakan rasa kecut pada dirinya.
Yang menjadi masalah utama adalah Lennie yang selalu kesulitan menahan dirinya
ketika ia lepas kendali. Rasa protektif George terhadap dirinya pun tak bisa
menghalangi ketika Lennie lepas kendali. Kewarasan George terus menerus diuji
dengan kepindahannya bekerja berkali-kali disebabkan oleh Lennie. Apakah ia
selamanya akan seperti George yang telah berjanji pada Bibi Clara, bibi-nya
Lennie untuk menjaga Lennie? Ahhhhh… ending twist yang tak terduga sekaligus
menyesakkan.
Oya, satu pertanyaan, kenapa kira-kira buku ini berjudul Of Mice and Men. sementara tak ada kisah tikus diceritakan secara spesifik disana? Apakah ini semacam metafora? Well, sepertinya saya musti kembali ke bangku kuliah kajian sastra untuk menganalisa novel keren ini 😉😉
Oya, buku ini telah dua kali dilayarlebarkan, pada tahun
1939 dan 1992. Ada banyak sekali clip-nya di Youtube yang bisa dilihat atau
film utuhnya. Kalo saya sih, memilih menonton potongan klipnya saja 😁😁
Trailer film Of Mice and Men tahaun 1939
Trailer film Of Mice and Men tahun 1992 (yang jadi George ganteng) 😆😆
Mungkin tikus disini memang cuma sebuah metafora, tapi dari review dan trailer filmnya yang udah lawas alias film lama, sepertinya kisah George dan Lennie cukup menarik untuk dibaca, dan saya suka bahwa semua orang berhak memiliki impian /mimpinya masing-masing, bahkan orang yang bodoh sekalipun..karena dengan memiliki mimpi maka hidup kita semakin berarti
ReplyDeleteMeski review jalan ceritanya cukup singkat, tapi aku merasakan perasaan menyesakkan di buku ini. Terlebih dengan apa yang selalu George lakukan pada Lennie, meniupkan mimpi indah ke telinga Lennie yang setengah idiot. Orang seperti Lennie yang biasa lebih sering diremehkan di luar sana, bukan diingatkan tentang mimpi-mimpi indah yang membangkitkan semangat, yang juga bisa dilakukannya. Buku yang menurutku memberi pelajaran hidup yang sangat berharga, dan patut dibaca.
ReplyDelete