Resign by Almira Bastari
Ebook Gramedia Digital, 288 pages
Published by Gramedia Pustaka Utama,
Januari 29,2018
Rating 3/5
Sebelumnya, saya sudah cukup banyak membaca review bagus akan buku ini, yang jebolan wattpad. Terus terang saya ngga pernah tertarik membaca cerita apapun di platform menulis itu. Ketika satu teman saya menulis pun, dan sosok saya masuk dalam ceritanya pun, saya hanya membaca sekilas. Gimana ya? Menurut saya, lebih baik saya membaca buku yang sudah ada di goodreads demi menambah jumlah baca saya hahahaha... Cetek banget ya alasan saya 😃😃😃
Seperti review lainnya, saya juga menikmati novel ini, rasanya kayak makan ceriping atau keripik, kriuk kriuk gitu. Konfrontasi antara bawahan dan atasan disampaikan secara kocak. Rumpian antara kubikel menunjukkan betapa hubungan mereka dekat meski tetap saling curiga satu sama lain, siapa yang bakal resign dari kantor itu terlebih dahulu. Tapi ketika rumpian terhadap si boss yang galak dan semena mena itu disampaikan terus menerus, saya merasa ceriping yang saya makan mulai bikin saya eneg. Pengen segera dibungkus dan dilanjutkan makan nanti 😁😁😁
Mungkin banyak diantara pembaca novel ini yang merasa sedikit terhubung dengan para karakter di novel ini, yaitu merasa ditindas boss hingga hanya satu keinginan di hari depan, mengundurkan diri alias resign. Secara pribadi, saya juga sedang mengalami masalah satu ini di kantor, pengen rasanya mundur dan mendapat pesangon yang layak untuk membuka usaha. Tapi Sepertinya itu masih angan-angan semata deh. 🤐 Berbeda dengan para karakter di novel ini yang masih muda dan lincah mencari pekerjaan baru, hingga tercetus ide traktiran pada mereka yang bakal keluar dari pekerjaan paling dulu. Saya dan teman-teman saya sedang galau apakah bertahan atau menyerah. Jika bertahan bakal merasakan kesewenangan terus menerus, jika menyerah dan keluar dari pekejaan, di usia tak lagi muda ini, kemana kami menuju? Hiksss 😢😢 Tapi, seperti orang jJwa pada umumnya, selalu ada untung dibalik ketidakenakan akan sesuatu. Untungnya ya saya berada di lembaga pendidikan, sehingga murid-murid adalah hiburan sekaligus pelampiasan Jika ada satu hal yang terjadi, enak atau tidak enak hehehehe....
Saya kok jadi
menggalau disini ya? 😄😄
Well, seperti yang
sebut di awal review, saya cukup menikmati novel yang kriuk ini, dari mulai
ceritanya, pace-nya hingga gaya bercerita penulis. Tapi deskripsi tentang
kesewenangan si boss Trigan sepertinya terlalu banyak hingga seperti ceriping
kalo terlalu banyak, rasanya ya eneg juga. Saya juga cukup sebal dengan
Alranita, si karakter utama novel ini. Ketika ia menerima begitu banyak
perhatian dari boss gantengnya, bawaannya kok curiga melulu. Kenapa tidak
muncul rasa ge-er barang sedikitpun? Dia single, si boss juga, ganteng pula,
ngga 'belok' juga kan ya? Jadi menurut saya bolehlah muncul rasa geer di
pertengahan cerita, bukannya di hampir akhir cerita baru ia merasa marah dengan
perlakuan si boss yang baginya membingungkan. Bukannya dia sendiri yang bikin
cerita jadi sedrama ini? Huft.... Tapi yah Untung lah tebal buku ini hanya
280an saja jadi tidak terlalu berlama-lama drama boss dan bawahan yang
sebenarnya saling cinta ini 🤗
Overall, boleh juga
menghabiskan satu judul buku dalam hampir sekali duduk, untuk mempercepat
menambah jumlah challenge yang keter beberapa minggu terakhir ini 🤣🤣🤣
Saya suka sama buku ini karena kekonyolan Tigran menjabat bos dan menidas Al. Romannya juga kerasa banget
ReplyDeleteTigran tuh kayak tipikal cowok2 pedas di Drakor atau dorama tapi ternyata sweet. macam tsundere gituuu hahahaha...
Deletesukaa baca review ini, terutama bagian yang ini:
ReplyDelete"Jika bertahan bakal merasakan kesewenangan terus menerus, jika menyerah dan keluar dari pekejaan, di usia tak lagi muda ini, kemana kami menuju?"
soalnya saya juga ngerasain hal yang sama, hehehe....
Hehehehe.... Ternyata kok senasib yaaaa....
Delete