Coffee Master Vol. 1 by Yukie Fukuda
Art by Moka Yoshiki
Paperback 192 pages
Published Sptember 14, 2017 by Elex Media Komputindo
Rating 3/5
Sebelum meminjam ini saya lakukan setengah hati karena saya
bukan penggemar kopi. Saya lebih cenderung ke penyuka teh, terutama teh lemon. Tapi
ya sudahlah, manga sudah di tangan. Kenapa
tidak saya cicipi saja manganya? :D
Bagaimana mungkin seorang staff salesman perusahaan kopi
tidak minum kopi? Ada ternyata. Dia adalah Hanayama, seorang sales baru. Kemana-mana
dia selalu membawa botol air mineral hingga teman-temannya memanggilnya Ojizo
san karena kebiasaannya minum air. Ternyata ia menyimpan rahasia mengapa ia
tidak minum kopi.
Kagaya, atasana Hanayama, adalah boss penuh ambisi yang
entah mengapa mengajak Hanayama dalam proyek Third Wave, gelombang baru di
tradisi minum kopi di Jepang. Kagaya bersama staff lainnya menghadapi tantangan
dari boss mereka untuk menemukan konsep peluncuran Third Wave berbarengan dengan
peringatan 50 tahun perusahaan mereka.
Di tengah tantangan itu, Kagaya mengusulkan Shugoro Tendo,
penasihat Red Diamond Club, pencicip kopi kelas atas. Sayangnya, Tendo ini
sepertinya melakukan tugasnya dengan setengah hati. Dia justru membuka rahasia
Hanayama. Sales baru ini ternyata bukannya tidak mau minum kopi, melainkan dia
ngga mau kopi dengan mutu ecek-ecek. What? Ada ya kopi mutu begini? Hahaha…
sebagai bukan pennikmat kopi, saya sih terima aja kopi rasa apa saja, asal
tidak terlalu pekat dan pahit. Dan tidak terlalu banyak. Jantung saya bisa
berdebar dan tidur saya bisa terganggu. Hihihi…
Cerita selanjutnya adalah pertarungan konsep dua belah pihak
untuk memenagkan proyek Third Wave. Selain itu, setelah diketahui, ternyata Hanayama
ini adalah penyuka kopi kelas atas, dan ia memiliki daya cium dan rasa yang
sangat tajam, dia didapuk menjadi penasihat sekaligus guru bagi rekan timnya. Dengan
pengetahuannya, Hanayama memberi ‘kuliah’ singkat pada teman-temannya. Mulai
dari asal usul kopi, cara mengolah dengan cara menyangrai, dan berapa derajat
air panas yang harus dimiliki hingga kopi bisa mendapat rasa yang enak, tidak
pahit, meninggalkan rasa yang nyaman setelah diteguk, dan lainnya. Ketika membaca
penjelasan Hanayama ini, saya jadi teringat kumcer Filosofi Kopi milik Dee
Lestari. Dalam salah satu cerpennya yang berjudul Filosofi Kopi, seseorang
mengalami pencarian nyaris tak berujung demi mendapatkan kenikmatan dari kopi.
Overall, meski bukan penikmat kopi, tapi rasa yang
ditinggalkan manga ini cukup membuat saya ingin mencicip volume selanjutnya.
Pengen tahu bagaimana tim Kagaya dibantu Hanayama dan staff lainnya emngeksekusi
rencana mereka dalam proyek Third Wave ini.
0 Response to "Coffee Master Vol. 1 by Yukie Fukuda"
Post a Comment