-->

Manjali dan Cakrabirawa by Ayu Utami



Ebook Gramedia Digital 244 pages 
Published July 6, 2010 by Kepustakaan Populer Gramedia 
Rating 3,5/5 

Jika kebetulan terjadi begitu banyak, apakah semua itu hanya sekedar kebetulan? Jika kebetulan terjadi terlalu banyak, seorang beriman akan mencari rencana ilahi, seorang ilmuwan akan mencari pola-pola (hal 199). 

Yup, seberapa banyak kau menemukan banyak kebetulan di sekelilingmu? Apakah segala kebetulan itu membuatmu berpikir? Dalam kisah kedua dari Bilangan Fu ini, Ayu Utami menyuguhkan banyak sekali Kebetulan yang terasa nikmat, saling menjawab satu sama lain, dan tentu saja berhubungan sangat erat meski hal-hal yang berhubungan itu memiliki jarak ruang dan waktu.

Berdua Marja dan Parang Jati bertemu dengan Jacques, arkeologi dari Perancis, mereka mendatangi sebuah situs yang dipercaya menyimpan candi yang terpendam. Candi itu bernama Calwanarang, sebuah nama yang memiliki nama lain yang lebih dikenal, Calonarang, nama dukun hitam yang dipercaya menebar teluh hitam kemana-mana. Calonarang, janda yang hidup di jaman Prabu Airlangga ini memiliki seorang anak bernama Ratna Manjali, putri cantik namun tak kunjung memiliki pasangan. Maka, teluh hitam yang tersebar di jaman itu hanya bisa ditangkal dengan putra Prabu Airlangga, meski pernikahan ini sebenarnya hanyalah tipu daya terhadap Calon arang. di dalam cadi tersebut, dipercaya terdapat inkripsi relief Bhairawa Cakra, sebuah mantra Wisnu yang begitu kuat hingga dicari banyak orang. Nama Bhairawa Cakra muncul beratus tahun kemudian dalam sebuah pergolakan negeri ini di tahun 1965, Cakrabirawa.

Kebetulan yang pertama adalah, Marja memiliki nama belakang Manjali, persis nama putri Calonarang. Kehadirannya di candi tersebut membuatnya menjelma menjadi Ratna Manjali, putri si dukun teluh jahat, yang mengalirkan rasa kurang nyaman dalam perutnya. Nama Cakrabirawa tak pernah lepas dalam sejarah kelam Indonesia di tahun 1965. Secara kebetulan, seseorang lahir dari rahim orangtua anggota pergerakan itu, yang hidup hingga 30 tahun kemudian, dan secara ajaib orang tersebut memiliki rasa ketertarikan sekaligus keterikatan terhadap nama Cakrabirawa meski ia berkecimpung di jalur yang berseberangan dengan golongan itu.
justaveragereader.blogspot.com
Perbedaan candi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sumber dari Pinterest

Selain kisah seputar sejarah Airlangga dan Bhairawa Cakra, buku ini juga menjelaskan cukup banyak tentang candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dari bentuk arsitekturnya hingga relief yang tergambar di masing-masing candi. Tak jarang, ilustrasi yang menggambarkan patung disertakan lengkap dengan maknanya. Membaca ini berasa saya diajak berjalan-jalan dari satu candi ke candi lainnya, mengikuti perjalanan Marja dan Parang Jati. Kisah mereka berdua pun tak kalah seru dari kisah candi-candi, tak kalah panas dan mendebarkan. Rasa jatuh cinta Marja terhadap Parang Jati meski ia sudah memiliki Sandi Yuda sebagai pacar resmi, tak bisa dipungkiri.

Membaca karya Ayu Utami tidak lengkap jika tidak membuat saya berpikir yang sering kali gagal hahaha, namun tak kapok, apalagi jika sudah bercerita tentang candi-candi serta kisah masa lalu lengkap dengan makna atau filosofi di dalamnya. Saya selalu kagum dengan segala riset yang telah dilakukan Ayu Utami demi mendapatkan fakta yang dibungkus dengan fiksi yang menyenangkan. Setelah buku pertama yang begitu tebal bagi bantal, buku ini sangat tipis hingga tak terasa ada di lembar terakhir. Apalagi saya membaca versi ebook-nya, jadi masih berharap masih ada beberapa lembar kisah Marja dan Parang Jati.

Sebagai karakter, seperti di buku sebelumnya, saya selalu memfavoritkan sosok Parang Jati. Di buku pertama, terasa ia begitu sempurna dengan mata bidadari dan pengetahuan yang begitu dalam. Jari-jarinya yang berjumlah dua belas, tidak terlihat sebagai keanehan atau cacat, melainkan eksotisme yang seksi. Di buku ini sosok nyaris sempurna itu nyaris ternodai dengan godaan Marja, gadis kota serupa kanak-kanak yang manja. Perubahan karakter keduanya juga sangat terasa, di awal, tengah dan akhir buku. Demikian juga dengan Sandi Yuda si pacar resmi Marja. Jangan lupa dengan Jacques, arkeolog tua yang usil namun jujur. Dia dapat melihat apa yang orang lain tak melihat. Dari sosoknya, saya dapat opini cukup berimbang antara arkeolog yang ilmuwan, dengan arkeolog lokal yang mengejar ilmu-ilmu dari kisah-kisah masa lalu. Ahhh.... rasanya saya bakal merindukan seri ini.

Video perbedaan Candi Jawa Tengah dan Jawa Timur

0 Response to "Manjali dan Cakrabirawa by Ayu Utami"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel