-->

The Perfect World of Miwako Sumida by Clarissa Gunawan

 


Ebook Gramedia Digital 368 pages

Penerjemah: Lulu Fitri Rahman

Published July 2020 by Gramedia Pustaka Utama

Rating 4/5

Mendengar nama Clarissa Goenawan dengan buku barunya, tentu saja saya ngga ragu untuk membacanya. Pengalaman pertama membaca Rainbirds, rasanya masih teringat serunya. Dengan embel-embel jejepangan, saya tak ragu untuk membacanya. Entah sudah berapa lama saya kena jajah Jepang ini wkwkwkwk...

The Perfect World of Miwako Sumida mengambil 3 sudut pandang yang berbeda. Beberapa kali flashback dilakukan demi mendapatkan gambaran bagaimana sempurnanya dunia Miwako, seharusnya. Tapi ia memilih mengakhiri dunia sempurnanya dengan mengejutkan.

Sudut pandang pertama dilihat dari Ryusei Yanagi, teman 'kencan' Miwako setelah pertemuan goukon. Ada hal yang kebetulan membuat mereka dekat satu sama lain. Buku. Setelah pertemuan kencan itu, Miwako dan Ryusei sama-sama pergi menuju ke toko buku bekas di tempat dimana mereka biasa datangi (jadi inget Cinta dan Rangga di pasar buku Kwitang hihihi). Dari perbincangan buku, mereka merembet pada hal lain yaitu pekerjaan lepas. Ryusei memiliki kakak perempuan yang bekerja sebagai pelukis yang membutuhkan tenaga untuk membantunya. Ryusei menawarkan Miwako sebagai asisten tambahan. Mereka menjalani kehidupan bersama-sama hingga terdengar kabar kepergian Miwako yang mendadak.

Sudut pandang kedua diambil dari Chie Ohno, satu sahabat terdekat Miwako. Pertemanan mereka dimulai dengan sangat unik dan tak terduga. Chie, selalu menjadi orang transparan, demikian juga Miwako. Menjadi orang transparan sekaligus korban bully memang satu hal tak bisa dipishakan. Di satu sisi menjadi transparan seharusnya bebas dari perhatian mereka para jagoan lokal, sayangnya di saat tertentu para transparan itu menjadi sangat nyata hingga mereka dianggap mengganggu.

Chie mulai berubah setelah ia menulis sebuah unggahan buku harian di sebuah majalah ecek-ecek. Dengan bumbu-bumbu imajinasi liarnya, ia menjadi ratu di majalah tersebut. Lambat laun kepopulerannya menurun digantikan sosok yang entah bagaiamana ia tahu bahwa itu adalah Miwako. Mereka ada untuk satu sama lain, hingga satu hari Miwako menghilang dan tak pernah kembali.

Sudut pandang ketiga diambil dari Fumi Yanagi, kakak Ryusei. Masa lalu Fumi-nee, panggilan akrab kakak ryusei ini, tidak jauh beda dengan Chie dan Miwako, transparan. Itu masih ditambah dengan kutukan keluarga Yanagi, dimana anak laki=laki pertama di keluarga Yanagi akan mewarisi kemampuan melihat makhluk tak kasat mata, sebagai penerus pengurus kuil Todaiji.

Masalah pribadi Fumi-nee dengan gender bender-nya belum selesai ketika ia menerima Wimako sebagai tenaga lepas tambahan, plus seekor kucing bawaan Miwako, Tama, di studio lukis miliknya. Kehidupan mereka terlihat nyaman dan damai, hingga suatu hari Miwako menghilang.

Perjalanan pencarian sosok Miwako yang sebenarnya dimulai. Mereka tak pernah mengira sosok Miwako yang meski tidak terlalu istimewa, namun sebenarnya memiliki kehidupan yang sebenarnya cukup sempurna, dengan ibu yang menyayanginya, ayah dan kakak tiri yang baik hati. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jika Fumi-nee tidak terlahir sebagai seseorang dengan kelebihan khusus? Saya piker kasus Miwako ini tidak akan terpecahkan meski Ryusei dan Chie susah-susah pergi mencari jawabannya. Belum lagi di akhir cerita, ada satu hal yang membuat saya bertanya-tanya, dan tak ada jawabannya. Agak kecewa sih di bagian ini. Tapi tetep suka dengan jalinan cerita dan bagaimana penulis menjalian cerita Miwako ini. Di beberapa bagian cukup menyentuh hingga membuat dada sakit, khas Jdrama atau Jmovie.

Jadi kapan ini, Clarissa Goenawan rilis buku baru lagi hehehehe… Recommended!

0 Response to "The Perfect World of Miwako Sumida by Clarissa Gunawan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel