-->

The-100-Year-Old-Man Who Climbed Out of The Window And Disappeared by Jonas Jonasson


 Ebook 515 pages

Penerjemah: Marcalais Fransisca

Published May 1, 2014 by Bentang Pustaka

Rating: 4,5/5

Usai membaca ini, rasanya tertinggal rasa malu yang amat sangat mengingat nama Indonesia beberapa kali disebutkan disini. Bukan rasa bangga, tapi malu karena ternyata nama Indonesia begitu terkenal dengan segala kemudahan 'birokrasi' selama ada fulus, fulus dan koneksi. Well, koneksi nomor sekian selama kamu punya duwit, duwit yang sangaaat banyakkkk...

Jelang usianya yang ke seratus, Allan Karlsson melarikan diri dari pesta yang sedianya akan dirayakan untuknya, Allan lari dari rumah lansia yang selama beberapa bulan menampung dirinya. Allan tak ingin menghabiskan akhir hidupnya terkungkung di rumah lansia dengan jadwal yang cukup ketat untuk dirinya yang berjiwa bebas.

Kisah seorang Allan, si ahli bom dan penggila vodka ini dikisahkan dalam dua setting waktu; tahun 2005 ketika Allan melarikan diri, dan 1905, awal kehidupan seorang Allan Karlsson, di sebuah kota kecil di Swedia. Kisah berganti-ganti dari perjalanan Allan bertemu dengan teman-temannya yang nantinya akan menjadi teman perjalanannya melarikan diri dari rumah lansia. Berteman dengan seorang pencuri kecil, penjual hot dog, mantan penjahat Never Again, dan beberapa lainnya yang mengisi hari-hari Allan semakin seru di ulang tahunnya ke seratus.

Berawal dari anak yatim piatu, Allan belajar membuat bom, hingga menjadi ahli. Dengan keahliannya itulah ia melanglang buana ke seluruh dunia, dan bertemu dengan tokoh-tokoh penting dunia di masanya. Sebut saja Mao Tse Tung, Presiden Amerika Serikat ke 33, Harry Truman, Stalin, Franco dan banyak sekali tokoh lainnya. Sementara dari Indoesnia, Allan sempat bertelepon dengan mantan Presiden Soeharto dan SBY :D Luar biasa sekali Allan ini kan?

Kehidupan Allan yang panjang ini dikisahkan secara runtut dan tak jarang membuat ngakak. Pertemuannya dengan Herbert Einstein yang konon adalah adik tiri dari Albert Einstein ini cukup mewarnai kehidupan panjang Allan. Herbert yang tak memiliki secuil pun kecerdasan Albert membuat Allan harus bersabar dengannya. Pertemuannya dengan seorang misionaris di Iran (kalau ngga salah ingat) lumayan bikin geleng-geleng kepala saking polosnya si misionaris ini. Dia mendatangi banyak rumah-rumah ibadah di sana demi berkhotbah pada orang-orang yang sudah beragama, untuk berpindah ke agama yang ia yakini. Bagaimana tidak ia dipukuli dan dimasukkan ke dalam penjara dan dianggap orang gila? hahhahaha...

Di kehidupan Allan di tahun 2005, seusai ia melarikan diri dari rumah lansia, tak bisa dipungkiri bahwa ia sebenarnya melakukan tindakan kriminal, meski itu ada yang tak sengaja ia lakukan. Tapi tetap saja itu kriminal kan? Namun keberuntungan masih terus mengikutinya hingga ia jelang berusia seratus satu tahun ckckckck...

Membaca novel ini sedikit banyak membuat saya bernostalgia dengan pelajaran sejarah jaman dulu ketika nama-nama seperti Mao Tse Tung, Sun Yat Sen, Gandhi disebutkan disini. Meski lupa dengan kejadian sebenarnya, tapi nama-nama tersebut membuat saya mengingat pelajaran di bangku SMP. Sebelumnya, saya juga membaca Kereta Semar Lembu, yang di usia 50 tahun ia dibunuh dan kemudian jiwanya melayang-layang selama 50 tahun menyaksikan perubahan sejarah Indonesia. Premisnya hampir sama, tapi Allan Karlsson ini lebih gila dengan perjalanannya ke seluruh dunia.

Saya sudah lama menyimpan buku fisik novel ini. Tapi awal membacanya, berasa aneh dan tak saya lanjutkan. Baru setelah sekian tahun saya menemukan ebooknya di tablet lama saya, dan saya ngga berhenti membacanya. Hmmm... saya jadi pengen baca karya Jobnas Jonasson lainnya deh... 

0 Response to "The-100-Year-Old-Man Who Climbed Out of The Window And Disappeared by Jonas Jonasson"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel