Kondensasi by Poppy D. Chusfani
Ebook Gramedia Digital 204 pages
Published April 12, 2023 by Gramedia Pustaka Utama
Rating: 4/5
Saya baru saja menyelesaikan kumpulan cerpen dari penulis yang sama berjudul Orang Orang Tanah, dan entah kerasukan apa, saya langsung membaca novelnya. Antara kumpulan cerpen dan novelnya memiliki tema yang mirip, yaitu horror psikologi, atau palah itu namanya yang membuat si pembaca jadi ketakutan sendiri. Selain itu jadi mikir, ketakutan apa yang saya miliki yang barangkali terbaca orang lain, atau malah menular ke orang lain.
Aislin adalah seorang penulis naskah film di sebuah rumah produksi. Satu hari, ia bersama timnya diminta untuk segera menyelsaikan naskahnya, hingga mereka kudu dikirim ke sebuah villa di sebuah pulau antah berantah. Sebelumnya, Aislin sudah memiliki firasat buruk dari mimpi-mimpi yang selama ini menghantuinya.
Aislin ini memiliki kemampuan merasakan emosi dari orang-orang di sekelilingnya, baik positif maupun negatif. Itulah mengapa, sebenarnya dia lebih memilih bekerja sendiri tanpa asisten. Tapi ternyata di rumah produksi dimana ia bekerja saat itu memintanya untuk menerima beberapa asisten. Selama ini ia lebih menghindar berinteraksi dengan banyak orang dan membangun tembok pertahanannya sendiri. Tidak banyak orang yang mengerti dirinya kecuali ayah kandungnya yang berada di Irlandia.
Tiba di pulau, semua mimpi buruk dan firasat Aislin mulai menampakkan satu-persatu, dan juga ketakutn terdalamnya yang selama ini ia simpan. Mulai dari kabut yang datang menembus villa dimana ia dan timnya tinggal, suara-suara angin yang seolah memanggil dirinya, dan badai bertubi-tubi seakan membawa villanya ke dimensi yang berbeda. Tidak hanya Aislin yang merasakan ketakutan di villa tersebut, semua temannya juga merasakan hal yang sama. Tanpa diduga, terror bertubi-tubi dari badai dan kabut ini justru membuka pintu ketakutan atau rasa penyesalan terdalam dari masing-masing orang yang tinggal di villa tersebut. Begitu juga dengan Aislin yang selama ini setengah mati menutup diri dari siapapun.
Ketika membaca Orang-Orang Tanah, di cerita terakhir, entah mengapa saya teringat dengan The Whomping Willow, pohon 'galak' di Harry Potter. Dan saya kembali teringat dengan beberapa hal dari Harry Potter ketika kabut mulai merayap masuk ke villa dimana Aislin dan teman-temannya tinggal. Dengan deskripsi yang sangat detil, saya jadi teringat dengan sosok Dementor yang mengisap semua kebahagiaan siapapun atau apapun yang dilewatinya. Orang-orang akan teringat dengan dosa-dosanya, pohon akan mengering dan semua yang dilewati sosok kabut ini akan rontok. Dan puncaknya, seseorang akan mendnegar namanya dipanggil-panggil. Hanya Aislin yang namanya dipanggil; oleh angin atau badai atau kabut yang merayap masuk itu. Gimana? Sangat Harry Potter ya hehehe... Tapi tentu saja kemiripan ini hanya bisa dilihat atau dirasakan oleh pembaca novel Harry Potter saja sih, menurut saya. MEskid emikian, saya sangat salut dengan penulis yang, lepas dari kemiripannya dengan sosok Dementor, tetap Poppy D. Chusfani adalah pencerita horror terbaik yang pernah saya baca. Saya bakan ngga berani baca malam-malam jelang tidur.
0 Response to "Kondensasi by Poppy D. Chusfani"
Post a Comment