AVALON HIGH:(Meg Cabot)
Paperback, 312 pages
Published by Gramedia Pustaka Utama, October 2010
Rating 3/5
BOOK VERSION VS MOVIE VERSION
Awas spoiler buat yang belum membaca dan menonton filmnya
dan kepengen membaca novel and menonton filmnya.
Sekian lama saya absen membaca buku karya Meg Cabot,
akhirnya saya tergoda membaca novel bersampul ungu tua ini. Alasanya tentu
jelas buat anda yang selama ini sedikit bosan mendengar ocehan saya setiap saat
tentang Merlin tv series wkwkwkwk. Keponakan saya yang menolak menonton serial
yang dibintangi Colin Morgan itu bercerita bahwa novel yang dibacanya ada bumbu
Arthur dan seorang knight-nya, Lancelot. Dengan berbinar-binar sayapun meminjam
darinya. Tapiiiii…sebelumnya saya tau dari seorang teman bahwa Disney
memproduksi novel tersebut menjadi drama remaja. Dan karena saya harus
mengantri membaca novel itu, saya pun menonton filmnya terlebih dahulu dan baru
kemudian menuntaskan novel setebal 307 halaman ini.
Well, siapapun setuju, novel dan film pasti akan berbeda
satu sama lain. Dan perbedaan itu bisa menjadi lebih baik atau sebaliknya
menjadi banyak lubang sana sini. Dan umumnya, novel akan jauh lebih bagus dari
filmnya, dari segi penceritaan, imaginasi, dan tentu saja dalam Avalon High ini
mana yang lebih mendekati legenda Arthurian. Baiklah, saya mulai saja pernak
pernik yang ada di keduanya plus legenda Arthurian berdasar film serial Merlin
ataupun sekilas sejarah Arthur menurut uncle Wiki.
1. Ellie Harrison atau Allie Harrison versi
filmnya
Entah ini memang tipikal karakter cewek
utama dalam novel2 Meg Cabot karena saya hanya membaca Princess Diary dan
Avalon High, tokoh utama selalu digambarkan sebagai seseorang yang kurang
percaya diri dan hobi sekali mengulang kata2 yang penting dua hingga tiga kali.
Misalnya ketika Will menyentuhnya. Menyentuhnya.
Diulang plus tercetak miring menegaskan betapa dia merasa bahwa sentuhan ini
serasa mimpi bagi Ellie. Sementara dalam filmnya, seorang Allie meski sama2
hobi lari, tapi tidak mengapung di kolam renangnya seperti Ellie, dia hanya
terkadang terlihat sedikit speechless tiap kali Will memandangnya. Kelihatan
sangat pede, tidak seperti Ellie.
2. Awal jumpa Will dan Ellie/ Allie
Untung saya menonton filmnya terlebih
dahulu, sehingga saya ngga perlu menunggu momen unik awal jumpa Ellie dan Will.
Yang jelas, jurang yang dimaksud di novel dan film, berbeda jauh. Lebih ekstrem
di novel tentu.
3. Déjà vu
Dalam novel, Will-lah yang sering mendapat perasaan bahwa
dia mengenal Ellie sebelumnya, pernah mengatakan apa yang pernah dia katakan.
Sementara dalam film, Allie lebih sering mendapat ‘penampakan’ masa lalu secara
flash.
4. Pergeseran peran.
Dalam novel, Meg Cabot setia dengan alur, yaitu semuanya
menempati perannya sesuai dengan legenda Arthurian. Misalnya saja Marco, adik
tiri Will, yang ternyata saudara sekandung ayah dan ibu, adalah penjelmaan
Mordred yang jahat. Sementara Mr. Morton, si guru Sejarah (?), menjalani
perannya sebagai Merlin, ketua Orde Beruang yang menyiapkan lahir inkarnasi
Arthur di jaman modern. Belum lagi senjata pedang, senjata andalan Arthur yang
bernama Excalibur, berhasil menundukkan aura gelap Marco alias Mordred. Mmmmm…
sejalan dengan legenda Arthurian. Sementara di film, semuanya jauh dari alur.
Entah alasan apa Disney mengobrak abrik pakem yang ada. Jika hasilnya seperti
Merlin, yang keluar alur, tapi bagus (menurut saya) sih, ngga masalah. Lha ini?
Haddeehh… Mr. Moore, si guru sejarah di
plot menjadi Mordred, Marco menjadi salah satu knight Arthur, dan Allie
ternyata adalah King Arthur itu sendiri. Lha trus, Will-nya jadi siapa dong? Mungkin
seperti kata Aliie, he will be her knight and shining armor. Wkwkwkwk….
5. Additional players and reducing players
Beberapa pemeran dihilangkan dalam versi filmnya, seperti
Nancy, sahabat Ellie yang hanya muncul suaranya saja, Tig, kucing piaraan
Ellie, Cavalier, anjing piaraan Will yang kebetulan mempunyai nama yang sama
dengan anjing milik King Arthur, orangtua Will yang mempunyai alur yang sama
seperti bagaimana cara Uther menikahi Igraine. Sementara dalam film, sosok
tambahan ada pada Miles yang sering mendapat sighting seperti halnya Merlin
dalam kisah Arthurian.
Well, overall, it’s
not bad lah dari segi novelnya. Saya beri bintang 3.5 deh. Sementara
filmnya cukup 2,5 saja hehehe…
0 Response to "AVALON HIGH:(Meg Cabot)"
Post a Comment