#5 Me Before You – Sebelum Aku Mengenalmu by Jojo Moyes
Paperback, 654 pages
Penerjemah: Tanti Lesmana
publishedGramedia Pustaka Utama Mei 2013
rating 4/5
Banyak review yang mengatakan buku ini banjir airmata. Saya
yang membaca sekilas review itu jadi menunggu nunggu, seperti apa airmata saya
bakal banjir. Seberapa tissue yang saya butuhkan untuk menyeka airmata saya?
Lou Clark tahu banyak hal. Dia tahu berapa langkah jarak antara halte bus dan rumahnya. Dia tahu dia suka sekali bekerja di kedai kopi The Buttered Bun, dan dia tahu dia mungkin tidak begitu mencintai pacarnya, Patrick.Tetapi Lou tidak tahu bahwa dia akan kehilangan pekerjaannya, dan peristiwa apa saja yang akan menyusul kemudian.
Setelah mengalami kecelakaan, WillTraynor tahu dia tidak berminat lagi untuk melanjutkan hidupnya. Duninya kini menyusut dan taka da suka cita. Dan dia tahu betul bagaimana menghentikannya.Namun Will tidak tahu sebentar lagi Lou akan masuk ke dunianya dengan membawa warna warna ceria. Mereka berdua sama sama tidak menyadari, betapa mereka akan membawa perubahan besar ke dalam kehidupan satu sama lain.
*_*
Review singkat di balik novel ini sudah menjelaskan bahwa
novel bertema sicklit ini menjanjikan banjir airmata seperti review yang sudah saya
baca di goodreads. Ehem…
Novel ini didominasi dengan PoV Louisa Clark alias Lou yang
pada awal kisah merasa stress dengan ditutupnya kedai kopi dimana ia bekerja
selama ini. Kondisi keluarganya yang pas-pasan memaksanya untuk mencari
pekerjaan lain. Berbagai pekerjaan yang ditawarkan dari Bursa Tenaga Kerja:
tugas malam di pabrik pengolahan ayam, menhadiri sesi pelatihan sebagai
Penasihat Energi Rumah Tangga, di restoran, hingga tawaran bekerja sebagai
penari erotis. Namun semua tidak ada yang membuat Lou memikirkan kedai kopinya.
Tapi tidak ada yang menarik minatku. Aku suka bekerja di kafe itu. Aku suka mengetahui segala hal tentang The Buttered Bun dan mendengar kisah hidup orang orang yang dating. Aku merasa nyaman di sana. (hal. 26)
Hingga suatu hari, sebuah tawaran pekerjaan membawa Lou ke
rumah keluarga Traynor, sebagai perawat orang cacat. Will Traynor mengidap
quadriplegia, kondisi seseorang yang harus selalu di kursi roda, tidak mampu
menggerakkan tubuh dan kakinya, dan sedikit bagian lengan dan tangannya. Tugas
Lou sebenarnya adalah sebagaai asisten perawat yang beberapa tahun ini menjadi
perawat tetap Will, yaitu Nathan. Pekerjaan yang terliaht sulit ini akhirnya
bisa ditaklukkan oleh Lou, hingga ia bisa menikmati setiap kedatangannya ke
rumah Will. Hingga suatu saat ia mendengar percakapan antara Mrs. Traynor,
ibunya, dengan adik Will tentang suatu tempat yang dalam beberapa bulan
mendatang, akan segera mengakhiri hidup Will.
Lou tak kuasa meeneruskan pekerjaanya karena mengetahui apa
yang bakal terjadi 6 bulan mendatang. Dia lebih memilih mengundurkan diri
daripada meneruskan pekerjaannya karena dia tidak ingin terlibat
dalam’pembunuhan’ atau ‘bunuh diri terencana’ ini. Niat Lou ini dimentahkan
lagi oleh Mrs. Traynor dan adik Lou, Katrina, yang mempunyai ide brilliant. Lou
harus mengajak Will jalan2 kemana saja, melakukan banyak hal yang belum pernah
dia lakukan selama menjadi penyandang quadriplegia hingga pada saatnya nanti,
Will bisa saja mengubah keputusannya.
Will Traynor adalah pribadi yang angkuh, sombong dank eras
kepala. Omongannya di awal pertemuannya dengan Lou sangat sinis. Namun Lou
bukan perawat pada umunya, selain ia tidak mempunyai pengalaman sebagai
perawat, berbeda dari perawat yang lain, dia bisa seenaknya saja membentak Will
ketika ia kesal, beradu argument dengannya, dan mengatur segala agenda yang
akan mereka lakukan bersama. Dari padangan Will, Lou adalah pribadi yang sangat
‘hijau’. Dia tidak pernah menonton film
dengan subtitle yang selama ini ia anggap aneh, menonton orchestra, dan banyak lagi.
Mereka berdua, Lou dan Will saling memberi warna pada masing masing kehidupan
mereka.
Saya suka sekali novel dramatis ini meski ternyata tidak
terlalu membuat saya bercucuran airmata. Mungkin karena sudah mengantisipasi
ending yang sedih, atau sitausi menyedihkan disini masih kalah dengan beberapa
novel lain yang membuat saya berlinang airmata, misal The Hunger Game, Wonder,
dan merinding saking terharunya (meski ngga sampai nangis) seperti Insiden
Aning di Tengah Malam…atau hati mencelos seperti kehilangan Dumbledore di Harry
Potter. Tapi tetap saja saya suka dengan jalinan kisah runtut seputar keluarga
Lou yang susah tapi saling mendukung satu sama lain, kecemburuan Lou terhadap
adiknya yang lebih beruntung karena lebih cerdas, sandiwara antara Mr. dan Mrs.
Traynor sedikit menyebalkan sekaligus menyesakkan, jalan2 yang gagal pun
membuat saya sesedih Lou, dan liburan luar biasa di hampir penghujung kehidupan
Will. Saking sempurnanya liburan mereka, membuat saya be3rharap akan twist yang
mengejutkan di akhir kisah. Ternyata… oh…oh…
Note:
Posting ini saya sertakan dalam posting bareng BBI bulan
Januari 2014 untuk event Secret Santa gift.
Untuk Santa saya, thank you thank you very much for giving
me this novel. Ehem, saatnya menebak SS saya ya. Hahaha… setelah Tanya sana
sini, dan rajin scrolling data member BBI di group BBI facebook, saya berhasil
menebak Santa saya.
Clue ‘lebah’ akan langsung terpikir Madu, Bee, dan Honey.
Imbuhan huruf ‘G’ di nama tengahnya yang bisa membuatnya menjadi satu tempat
wisata di Jawa Tengah juga meyakinkan tebakan saya, ditambah dengan satu hari
raya yang dirayakan sebagian besar umat di Indonesia.
So, thank you very much for HANIFAH DIEN(G)
FITRIYANTI
Terima kasih juga telah memberi saya clue yang mudah
hahaha…. Semoga next time My Santa will be you once more, so I can figure out
your handwriting hihihihi…
Hahaha....gak mberebes mili ya baca ini buku, mbak? Aku sih iyaa :'(
ReplyDeleteMasak si, Wi, nangis? Ga percaya.... Kalo baca buku biru nangis ngga? #halah
Deleteaku juga gak nangis baca buku ini... tapi tetep suka kok.
ReplyDeletewah, berhasil nebak santanya :D
Horeeee...kita berdua emang kurang sensitif untuk bagian sedih2 yaaaaa...
DeleteAku nangis bombay baca ini, pas sebelumnya baca The Fault-nya John Green, abis deh mata belok kayak alien :D
ReplyDeleteAku tebak cari kata 'honey' di riddle-nya, sptnya memang benar tebakan mbak Lila :D
Waduh, pantas akhir2 ini hujan deras mulu. Ada yang nangis deres rupanya :O
Deleteaku juga ga nangis nih baca ini hahaha, dasar tidak sensitif!!! XD tapi keren bisa nebak riddlenya li...aku gak kepikiran sama skali..
ReplyDeleteHahaha... Tosss, Astrid, sesama tidak sensitif hihihi...
DeleteMasak sih ga inget sama Hani? Hihihi... #pukpukHani
hadiah santanya sama :D
ReplyDeleteIyaaaa... Tosss Sabrina :)
Delete*ngikik pinjeem wooy kapan kapan..
ReplyDeleteAda suara cekikikan... #sereemmmm... #malamjumat :p
Deleteantre pinjem di belakang Vina :")
ReplyDeleteantri juga di belakang kak /&i
ReplyDelete#sekalian tisuenya
Iyaaah, aku ngaku aku santanya Mba Lila hahahaha
ReplyDeleteMaaf ya Riddlenya kurang menantang ya T.T
aku buat ala kadarnya karena buru buru hahaha
tapi syukur deh suka sama bukunya :D
suka tapi nggak suka banget. sedih tapi nggak sampe nangis, suka dengan tema cerita yang diambil :D
ReplyDeletesantanya ngaku dong apakah bener atau nggak :D
AAAAAAAAH. Aku mau nangis juga, eh, maksudnya mau baca juga. Hiks. Mahal tapi. #plak.
ReplyDeleteOot dikit ah: TAMPILAN BLOGNYA BARU NIH YEEE. CIE CIEEE. *diteriakin: KEMANA AJA PAAAN?*
ada yang punya novel terjemahannya versi pdf atau ebook? aku mau minta.
ReplyDelete