#33 Remember When by Winna Effendi

Ebook, pdf format 176 pages

Rating 3/5

Cinta segi berapa ini ya? Tiga? Empat? Ato lima? :D

Masa SMU adalah masa-masa emas mereguk masa remaja. Senang sedih selalu mewarnai lembar kehidupan remaja. Tak terkecuali Anggia, Freya, Moses, Adrian dan Erik. Anggia, cewek cantik modis, populer di kalangan cowok, berpacaran dengan Adrian, bintang basket sekolah. Freya dan Moses si kutu buku, saling tertarik dan kemudian berpacaran. Erik? Sementara jadi obat nyamuk untuk mereka berempat hahaha...

Seiring berjalannya waktu, perubahan demi perubahan mengalir. Kecelakaan yang dialami ibunda Adrian memicu perubahan hubungan antara mereka berempat secara drastis. Perubahan yang memicu perpecahan persahabatan mereka. 

Terus terang, saya cukup menikmati Refrain, karya Winna Effendi setelah saya nonton DVDnya. Dan novel ini juga menarik perhatian saya setelah menonton trailernya. Dan kebetulan saja saya menemukan ebooknya. Jadi, terjawablah kekepoan saya tentang kisah novel yang satu ini. Dan, menikmati kah saya selama membaca buku ini. Hmmmm....lumayan sih. Hanya, saya kurang tertantang dengan perubahan PoV di setiap bab yang tertulis di awal bab. Jika Winna piawai membedakan antara satu karakter dengan lainnya, dengan gaya bahasa yang berbeda, pembaca akan lebih tertantang menebak jatah siapa PoV yang ini. Seperti ketika saya membaca novel seri The Rocker karya Terri Anne Browning, kita, pembaca harus teliti menduga ini siapa yang sedang ngomong. Atau novel Tangled yang sukses membuat saya ngakak tiada henti setiap kali PoV berubah di bagian Drew yang minta ampun narsis dan pedenya.   Perbedaan ada penyebutan kata 'aku' yang digunakan Freya, Moses dan Anggia. Sementara Adrian lebih sering menggunakan kata 'Gue'. Tapi, penulis sebagai narator utama tetap tidak terlalu membedakan antara karakter satu dan lainnya. Ekspetasi saya berlebihan kali ya. Mungkin karena saya beberapa kali membaca buku-buku 'berat' hingga saya berharap apa yang saya pikirkan tidak mungkin terjadi. Tapi ternyata di novel ini, prediksi saya semua terjadi. Kesimpulannya, kisah di novel ini terlalu gampang ditebak.

Beberapa adegan juga cukup klise, seperti yang saya temukan di drama-drama Asia. Caught in the act scenes ini yang sering ada di banyak drama. Kisah cinta segitiga juga terlalu sering jadi topik utama sebuah kisah. Sayangnya, suguhan utama kisah ini melulu kisah cinta persegi banyak dari 5 sahabat ini. Kalo boleh saya bandingkan dengan cerita cinta persegi ini dengan drama Asia yang baru saja tonton sekilas, Monstar, perebutan cinta tidak melulu menjadi topik utama kisah. Ada proyek seni/ sekolah yang memacu siapa yang lebih baik. Meski at the end, yang paling baik belum tentu menjadi pilihan terbaik untuk kisah cintanya. Kisah persahabatan yang saling mengalah menghabiskan seperempat buku ini yang hasilnya membuat saya gemas hingga melompat-lompat lah cara baca saya. Si ini akhirnya jadi sama itu ga sih? Hahaha... Well, overall, meski menurut saya klise, tetap saja saya acungi jempol untuk Winna Effendi yang berhasil meramu kisah ini dengan cukup baik. Saya saja yang terlalu uzur membaca novel teenlit ini hingga mempunyai ekspektasi berlebihan :D

Oya, buku ini sudah difilmkan. Ngga tau kapan tayang. Di bintangi oleh Michelle Ziudith, Maxime Bottier, Stella Cornelia. Nah loh, ga ada nama yang saya kenal deh hehehe... Maklum, angkatan Lidya Kandou dan Rano Karno #ngikik. Saya sih nunggu VCD/ DVD nya aja di rental langganan. No download film bajakan Indonesia lo :D

Ini poster filmnya

dan ini trailernya

Lila Podungge

Membaca, Menonton, Mereview

Share this post