Perfect World Vol 5 by Rie Aruga
Paperback, 176 pages
Publshed by m&c! 2018
Raing: 3,5/5
Harusnya saya ngga baca manga seputar rumah sakit dalam waktu-waktu ini. Rasanya masih agak trauma dengan yang namanya rumah sakit, apalgi dengan penyakit yang susah disembuhkan, bukan dari jenis penyakitnya, tapi mungkin dari pasien itu sendiri.
Kawana, setelah pulang kampung di Mastumoto, menghabiskna waktunya di tempat kursus caregiving. Disana ia belajar bagaiman ia memberi pertolongan pada pasien lumpuh atau cedera hingga tidak bisa melakukan kebutuhan mereka sendiri. Disana ia bertemu dengan Keigo atau Kei yang memiliki seorang pacar dengan kondisi seperti Ayukawa. Kaede, pacar Kei memiliki mimpi memiliki rumah sendiri dan menikahi Kei. Karena kondisi Kaede, Kei berpikir ingin membangun rumah dengan fasilitas barrier free. Satu arsitek dengan kemampuan membangun rumah dengan barrier free tentu saja Ayukawa.
Dalam dialog antara Keigo dan Ayukawa, serta dialog realistis antara Kawana dan Kaede bikin sakit hati. Menjadi realistis itu memang pahit. Ayukawa tidak ingin Keigo menderita sendirian setelah kepergian Kaede kelak, Kaede menyadari bahwa jalan satu-satunya bebas dari rumah sakit adalah ketika ia sudah.... Hiks.... Adek saya menangis sesenggukan ketika kakak saya memberi pengertian tentang kondisi ibu saya. Menjadi realistis, menerima kenyataan dengan lapang dada adalah satu hal yang pahit, tapi that's the harsh truth :( Bagi Kaede, mimpinya adalah salah satu yang sulit dicapai, bagi Keigo, apapun akan ia lakukan demi hidup bersama Kaede. Huhuhuhu....
Pertentangan batin dalam hati Ayukawa dan Kawana masih terus berlanjut. Jika sampai di volume berikutnya mereka masih saja galau, rasanya manga ini bakal berkurang daya tariknya. Semoga tidak sih. Saya masih suka dengan pasangan Kawana-Ayukawa, tapi Kawana Kore-eda juga tidak buruk. Jadi saya tim mana ya? Entahlah hahahaha....
0 Response to "Perfect World Vol 5 by Rie Aruga"
Post a Comment