Perfect World Volume 6 by Rie Aruga
Paperback 170 pages
Published by m&c 2019
Rating 4/5
Dengan begitu, aku bisa mengakhiri rasa cintaku padanya dengan sempurna (Kawana)
Ayukawa menerima permintaan Keigo untuk membuat rumah dengan
barrier-free demi masa depannya bersama Kaede, sang kekasih yang mengidap
penyakit yang sama dengan Ayukawa. Namun, sebenarnya itu semua adalah jerih
payah Kawana yang sudah kehilangan mimpi bersama Ayukawa karena keadaan
Ayukawa. Yang menjadi masalah adalah bagaimana membujuk Kaede untuk tetap
mewujudkan cita-cita mereka sebelum ia sakit? Memiliki rumah sendiri sementara Keigo memiliki restoran impian?
Volume 6 ini masih terasa semenyakitkan volume sebelumnya, terutama bagi
Ayukawa-Kawana. Keberadaan Koreeda dengan segala pengertiannya juga menambah
rasa sesak, buat saya. Keluarga Kawana lebih menerima Koreeda yang sempurna dibandingkan Ayukawa yang cacat. Ketika pasangan lain berusaha mewujudkan impian mereka,
Ayukawa-Kawana harus mengubur impian mereka. Ketika melihat kesungguhan Kawana
dalam impiannya berkarir di desain interior, meski harus bertemu Ayukawa setiap hari, Koreeda
tak menolak. Aduuuhhh… πΆπΆ
Ketika saya mengetahui bahwa volume 6 sudah terbit, rasanya
berat buat saya meneruskan manga ini. Tapi ya gimana, sudah terlanjur mengikuti
dari awal, what can I do? Live action movie-pun sebenarnya sudah tayang di 5
Oktober 2018 lalu, dan saat ini sebuah rumah produksi sedang menyiapkan versi
doramanya. Duh, berharap happy ending, rasanya kok mustahil, tapi saya ngga
kuat jika berakhir sedih.
Volume ini sarat dengan pengertian dari banyak pihak, dari
semua karakter. Mulai dari Ayukawa dengan keteguhannya menggambar rumah impian
Keigo- Kaede, Kawana yang tetap ingin mewujudkan impiannya menjadi desainer
interior—meski ia harus terus bersama Ayukawa (dan ini menyakitkan), Koreeda
dengan perasaan-daijobu-nya, dan tentu
tekad pasangan Keigo-Kaede hidup bahagia, selama mereka bisa, meski lama itu
sangat relative bagi mereka berdua ππ, dan Nagasawa, yang meski kehadiran kurang menyenangkan,
tetap saja sosoknya sangat dibutuhkan oleh Ayukawa. Perasaannya pada Ayukawa
mungkin sama besar seperti Kawana, hanya hati Ayukawa telah lebih dulu
tertambat pada Kawana. Aaaaarrrggghhh….
Well, saya berharap saya sudah menyelesaikan manga ini
sebelum saya menonton live action-nya. Saya lebih memilih menonton film dengan
ending yang saya sudah tahu dari manga/ novel yang saya sedang baca daripada
saya kehilangan mood membaca setelah menonton filmnya. Untuk pemeran utama di
live action versi movie-nya, meski saya suka dengan Iwata Takanori, saya pikir dia
kurang cocok memerankan sosok sakit-sakitan Ayukawa. Dia terlihat sehat dan
pipinya selalu merona. Tsaaaahhh… Sementara versi doramanya, Ayukawa akan
diperankan oleh Tori Matsuzaka. Saya lebih memilih Matsuzaka-san dibandingkan
Takanori-san. Dari segi acting, tentu saja mereka sudah sangat berbeda.
Matsuzaka-san bisa berperan sebagai orang baik, psycho tukang bunuh, hingga
semacam anak-muda-yang-main-dengan-tante-girang hahahaha… Tapi itu kembali ke
selera sih ya. Untuk pemeran wanitanya, saya lebih suka Hana Sugiksaki sebagai
Kawana dibandingkan Mizuki Yamamoto. Kembali ke selera sih, buat saya. Tapi yah, liat saja nanti.
Trailer film Perfect World
0 Response to "Perfect World Volume 6 by Rie Aruga"
Post a Comment