Saint Anything by Sarah Dessen
Ebook, Gramedia Digital, 237 pages
Published by Gramedia Pustaka Utama
Rating 4/5
Senang banget akhirnya nemu satu buku yang unputdownable kayak novel ini. Setelah gagal membaca beberapa chapter This Lullaby milik penulis yang sama, karena menurut saya tu buku terlalu maksa memasukkan detail yang ngga perlu, yang terasa dipandang panjangkan, akhirnya Saint Anything ini tidak mengecewakan saya. Well, at least untuk penulis setenar Sarah Dessen π
Sydney Stanford, bukan salah dia jika dia terlahir sebagai anak kedua keluarga Stanford. Tapi salah siapa jika ia secara harafiah benar-benar menjadi anak kedua. Segala kebutuhan, perhatian dan kasih sayang seolah ditumpahkan pada anak pertama keluarga Stanford, Peyton. Peyton, anak pertama yang terlihat sempurna dengan bakat dan sosial yang begitu luas terlihat begitu sempurna menjadi anak kesayangan orangtua Sydney. Sebaliknya Sydney, tumbuh seperti ampas dari sisa sisa perhatian orangtuanya. Tapi kejadian yang menimpa Peyton, yang kemudian mengharuskannya mendekam di penjara, memberi pelajaran tersendiri bagi keluarga Stanford.
Sebagai pengingat kegagalan mendidik Peyton, orangtua Sydney menerapkan aturan keras padanya. Seolah dengan melakukan hal demikian akan menjauhkan Sydney melakukan hal-hal negatif. Tapi Sydney berbeda dari sang kakak. Beban yang diberikan Peyton memang membayangi Sydney kemana ia pergi, seolah orang-orang di sekelilingnya hanya mengenalnya karena Peyton. Untuk mengurangi beban ini, Sydney dipindahkan sekolahnya.
Di sekolah baru inilah Sydney mulai mengenal perubahan pada dirinya. Dia layak mendapat perhatian, kasih sayang dan terlihat seperti dirinya sendiri, bukan bayang-bayang buruk sang kakak. Adalah keluarga Chatham yang super heboh, pemilik kedai Pizza yang enak tapi tempat yang biasa saja. Mengenal keluarga ini sekaligus membuat Sydney mengenal diri sendiri, akan apa yang sebenarnya ia inginkan.
Kisah tentang mengenal diri sendiri cukup banyak kita temukan, tapi novel ini terasa menyentuh bagi pembaca yang merasakan menjadi anak tak terlihat di keluarganya. Saya memiliki 3 saudara kandung. Kakak pertama saya cowok, dan satu-satunya anak cowok, maka tak heran jika orangtua saya cukup memberi perhatian padanya. Kakak kedua saya cewek, adalah the brain in my family. Sekolah negerinya cukup bisa dibanggakan orangtua saya. Saya anak ketiga yang sering dibilang anak tetangga lah, olok-olok populer di jaman itu, merasa suatu saat saya pengen minggat dari rumah dan mencari orangtua kandung sayaπ€£π€£π€£. Adek bungsu says mendapatkan seluruh perhatian dari keluarga, namanya juga bungsu.
Maka tak heran jika Novel ini cocok buat saya. Keluarga Chatham memang menyenangkan, lengkap dengan seorang ibu yang begitu bertolak belakang dari Julie Stanford, ibu Sydney. Tangan Julie yang begitu mengatur segala keperluan rumah tangga, ditambah dengan kekuatan sosialnya yang tinggi, seolah Julie adalah tigress who cannot do wrong πππ. Tak heran ketika Sydney melakukan kesalahan, meski kadar kefatalan itu jauh dibawah Peyton, tangan besi Julie langsung beraksi. Saya tahu, pasti banyak orangtua serupa Julie ini. Jadi, novel ini juga layak dibaca orangtua, selain remaja yang sedang mencari jati diri.
Sosok favorit saya tentu Mac, cowok pizza ini juga pernah mengalami masa masa sulit, ditambah masalah keluarganya, menjadikan sosok Mac semakin charming. Aaawwww.... ❤️❤️❤️ Secara tidak langsung, novel ini membandingkan antara dua keluarga sekaligus dua tipe orangtua. Jadi apakah kamu pengen menjadi orangtua seperti orangtua Sydney atau orangtua Chatham? Saya yakin kamu langsung bisa memilih diantara keduanya. πππ
0 Response to "Saint Anything by Sarah Dessen"
Post a Comment