Confession by Minato Kanae
Judul asli: 告白
Penerjemah: Clara Canceriana, Andri Setiawan
Penyunting: Prisca Primasari
Paperback 304 pages
Published by August 2019 Penerbit Haru
Rating 3,5/5
Dan setelah membaca bukunya, rasanya saya juga belum siap menonton filmnya. Hmmm…
Yah, mungkin karena pusat dari kisah ini adalah seorang guru, Moriguchi Yuko, yang ingin membalas dendam karena putri satu-satunya yang masih berusia 4 tahun meninggal. Hilangnya nyawa si putri awalnya diduga adalah kecelakaan, tapi setelah melakukan berbagai penyelidikan, Moriguchi sensei menjatuhkan dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh murid A dan B.
Pidato panjang Moriguchi sensei di akhir semester di hadapan murid-muridnya, termasuk murid A dan B, seputar kisah hidupnya, kisah pasangannya, hingga pernyataan mengejutkan yang melibatkan murid A dan B serta caranya membalas dendam, mendirikan bulu roma sekaligus mematikan.
Murid A adalah murid cerdas di kelasnya dan sekolahnya. Dia berhasil menjuarai lomba ciptaan yang mengejutkan mampu dilakukan oleh anak seusia SD—pada waktu itu—sekaligus benda yang nantinya menjadi alat pembunuh.
Murid B adalah kurang popular yang kebetulan ‘berteman’ dengan murid A. dari seroang murid yang cenderung kurang banyak teman, tiba-tiba berteman dengan seseorang jenius, dan terlibat dalam suatu misi rahasia yang membuatnya merasa dihargai, murid B merasa sangat girang. Dia tidak pernah menyangka jika awal pertemanan ini adalah awal petaka.
Buku ini terdiri dari 6 bab dengan masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda. Moriguchi sensei memulai sudut pandangnya dalam suatu pidato panjang membuat saya terkantuk-kantuk. Ketika sudut pandang berubah, karena kebiasaan buruk saya berganti buku selagi membaca satu buku, membuat saya sedikit amnesia, sudut pandang siapa yang tengah digunakan hahaha… Termasuk di satu bab ketika ibu salah satu murid tertuduh pembunuhan menulis buku hariannya dan dibaca oleh kakak si tertuduh, saya musti mengulang bebebarap halaman sebelumnya. Sigh…
Ketika membaca masing-masing karakter dengan sudut pandangnya, para pembunuh kecil itu terasa berkurang jahatnya. Mereka memiliki obsesi tersimpan yang absurd namun cukup manusiawi. Murid A, pemuja ibunda tercinta hingga disebut memiliki mother complex, murid B juga memiliki suatu obsesi terhadap ibunya. Dengan selalu dipuji sebagai anak baik, dengan kepandaiannya yang tidak seberapa, si ibu selalu menyebutnya sebagai anak baik. Dengan label seperti itu, murid B berulangkali menanyakan pada diri sendiri, apakah itu anak baik? Apakah sebagai anak baik, ia bisa membuat ibunya bangga?
Novel ini sarat dengan adegan cukup brutal sebenarnya. Mulai dari adegan pembunuhan yang ‘tak terlihat’, perisakan, hingga kekerasan dalam rumah tangga. Belum lagi rencana ibu guru yang penuh dendam membalas perlakukan dua murid di kelasnya dengan hukuman seumur hidup. Mengerikan. Tapi seperti banyak novel atau drama Jepang lainnya, di permukaan terlihat tenang, tanpa gejolak yang berarti, tapi kenyataan di balik itu sungguh mencengangkan. Monolog ibu guru di awal bab, membuat saya nyaris menghentikan membaca novel ini. Buku harian dari ibu murid B ini nyaris hanya menceritakan keseharian murid B dari tingkah terlihat normal hingga tak normal cenderung brutal. Dari satu bagian ke bagian lainnya terasa sekali naik turun ketegangan yang diciptakan. Ritme ini dijaga hingga lembar terakhir yang membuat saya nyaris berteriak, aaahhh…. Bu gurunya gilaaaaaa….
Ini adalah perkenalan saya pertama dengan Minato Kanao. Saya terbiasa dengan novel thriller milik Akiyoshi Rikako, yang kaya dengan hal-hal di luar topik utama. Tapi Minato Kanao sensei ini juga patut diacungi jempol dengan ritme twist di sana sini. Tak heran jika buku ini menyabet banyak penghargaan, antara lain Top 10 Weekly Bunshun Best Mystery Novels in 2008 and Top 10 Wallstreet Journal Best Mystery Novels in 2014. Novel berjudul asli Kokuhaku ini sudah dilayarlebarkan pada tahun 2010 dengan pemeran utama Takako Matsu sebagai sensei yang memiliki dendam.
Poster filmnya (2010) |
Trailer film Confession
Jadi, enaknya nonton ngga nih? Ada yang komen disini, jika filmnya kurang jelas, bisa baca bukunya. Jadi kayaknya sudah cukup baca bukunya aja kan? Hmmmmm…
Salam kunjungan dan salam kenal dari Malaysia :)
ReplyDeleteBuku thriller Jepang memang kadang bikin penasaran dan penulisnya pinter-pinter membuat plot yang naik turun. Saya juga baru baca yang karya Akiyoshi, belum baca buku yang ini.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung AsTraveler 😊😊. Semoga buku2 disini bisa jadi rekomendasi...
ReplyDeleteHai, Hapudin,
ReplyDeletePenulis novel ini sudah banyak nulis novel yang difilmkan oleh sineas Jepang loh... Ternyata kita yang ketinggalan 😂