-->

Incognito by Windhy Puspitadewi


Ebook Gramedia Digital 240 pages
Published April 28, 2009 by Gramedia Pustaka Utama
Rating 3/5

Membaca atau menonton kisah tentang perjalanan waktu atau time travel selalu menyenangkan. Selain itu seperti sebagian dari keinginan kita yang juga berharap bahwa time travel itu nyata. Sejak dahulu kala, jaman masih nonton serial TV berjudul time tunnel, saya sudah berharap bahwa lorong waktu itu bisa jadi kenyataan suatu saat nanti. Entahlah, berpuluh tahun kemudian, apakah seseorang telah menemukan lorong waktu itu atau semacam obat atau apalah yang bisa membuat seseorang menjelajahi waktu.

Siska dan Erik sedang melakukan pemotretan untuk tugas sekolah mereka di kawasan kota lama Semarang, ketika mereka dikejutkan oleh munculnya Carl, bule Belanda yang mengaku dari masa lalu. Siska dan Erik yang sama-sama penyuka novel fantasi Hans C. Zentgraaf tentang perjalanan waktu. Antara percaya atau tidak dengan sosok Carl yang misterius, tiba-tiba Erik dan Sisca terlempar ke masa lalu.
Perjalanan yang tak terduga membuat mereka bertemu dengan banyak tokoh-tokoh yang nantinya akan memenuhi sejarah dunia.

Yang pertama kali Siska dan Erik temui adalah ilmuwan Archimedes di Yunani, sekaligus menyaksikan serangan tentara Romawi di rumah sang ilmuwan.
Pertemuan mereka dengan tokoh terkenal lainnya terjadi setelah lecutan yang membawa mereka bertemu dengan calon penulis terkenal Mark Twain ketika ia berusia 12 tahun bernama Samuel Langhorne Clemens. Penulis ini kelak akan menulis tentang pertemuannya dengan 3 orang antah berantah bernama Huck, Tom dan Jim berjudul Huckleberry Finn. Asik juga si penulis mencocokkan nama karakternya ya…

Pertemuan mereka ketiga dengan tokoh fenomenal sepanjang sejarah, yaitu tokoh yang mengeluarkan teori evolusi, Charles Darwin. Wah,untung ketiga anak muda ini ngga ada bakat tukang ceramah agama. Jika salah satu diantara mereka punya bakat tersbut, saya ngga yakin cerita akan demikian. Yang ada pasti adalah bagaimana Darwin meluruskan teorinya berdasar agama tertentu wakakakak… Dan tentu saja jika itu terjadi, saat ini orang tak mengenal teori Darwin.

Pertemuan keempat dengan tokoh yang kesekian ini mungkin yang paling heboh, bagi saya sih. Bagaimana tidak? Bertemu dengan sosok Musashi Miyamoto yang terkenal sepanjang sejarah Jepang, yang novelnya segede gaban itu? Hahaha… Tak disangka, Sisca yang selama ini terkesan ‘lemot’ justru bisa berkomunikasi lancar dengn Miyamoto-san. Well, semua karakter harus ambil peran penting, bukan? Dan ini adalah saatnya bagi Sisca. Sempat dikejar-kejar oleh samurai, dihajar dengan pedang, nyaris mati tertusuk pedang, mereka akhirnya bisa melompat ke waktu dan tempat berbeda.

Kali ini mereka bisa memilih waktu dan tempat dimana mereka akan tuju. Sisca memilih tahun dimana ayah dan ibunya nanti akan bertemu. Alih-alih bertemu dengan ibunya di masa muda, mereka justru bertemu dengan ayah dan ibu Erik waktu mereka SMA. Mereka muncul di saat yang sangat penting bagi masa depan Erik, namun terganggu dengan munculnya Carl. Keberadaan Erik di masa depan dalam bahaya jika Carl tidak membantu…

Cukup seru mengikuti kisah perjalanan mereka bertiga setelah saya pertama kali berkenalan dengan Carl di kumpulan cerpen 11 Jejak Cinta. Sebenarnya saya pengen jika mereka sekali lagi bertemu dengan Nastya, si gadis dari Rusia itu. Tapi yah, kurang seru kali ya kalau Carl pergi ke tempat yang sama dan bertemu dengan orang sama? Saya bukan ahli sejarah dan bukan pembaca buku sejarah, jadi asik-asik saja ketika Erik dan Sisca membahas ini dan itu berhubungan dengan sejarah. Saya ngga bisa membayangkan jika saya yang berada di posisi mereka, barangkali saya ngga bisa mengenali sisapa sosok di depan saya ini atau memberi peringatan jika ada sesuatu yang di masa depan akan terjadi pada mereka.

Overall, it’s a fun read to end my reading challenge. Happy New Year, Goodreaders 🎉🎉🎉

1 Response to "Incognito by Windhy Puspitadewi"

  1. Kayaknya saya belum pernah membaca buku yang membahas time traveler. Paling kalau nonton sinteron, iya, itu tuh yang Lorong Waktu. hehe. Buku ini cetakan lawas ya makanya kovernya masih kartun begitu. Kayaknya masih seru ini novel, harusnya dicetak ulang ini, hehe

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel