Reading Challenge Joglosemar 2020
Sekian lama saya ngga ikutan Reading Challenge apapun kecuali tantangan baca dari Goodreads yang berupa jumlah, yang ditentukan sendiri. Seperti yang sudah saya pernah unggah disini, tahun lalu saya berhasil menyelesaikan tantangan baca Goodereads sejumlah 50 buku. Tahun ini saya memasang target 55 buku saja, nambah 5 buku dari tahun lalu.
Beberapa hari setelah tahun berganti, anggota BBI Joglosemar, yaitu teman-teman yang sebagian besar berdomisili di Jogja, Semarang dan Solo, dan beberapa daerah lain, tiba-tiba mengusulkan membuat tantangan baca khusus untuk anggota Joglosemar. Kategorinya ditentukan bersama di grup. Setelah berjumlah 12, jumlah bulan dalam setahun, akhirnya resmi diluncurkan. Meski saya ngga ikutan usul, tapi tentu saja saya ikut bersemangat bergabung dalam tantangan baca unik ini. Meski tahun lalu jumlah tantangan baca saya lulus, tapi terus terang saya agak kecewa karena tidak banyak buku dari timbunan pribadi yang saya babat. Jadi dengan adanya tantangan baca ini, saya merasa wajib untuk menyelesaikan timbunan yang sudah merana sekian lama di lemari plastik saya. Hikksss…😪😪😪
Dari 12 kategori itu, mungkin ada beberapa yang bakal saya skip, tapi di kategori yang lain, saya menyediakan membaca lebih dari satu buku. Yuk, liat dulu rencana baca saya dalam rangka babat timbunan ini.
Tantangan Baca Joglosemar 2020:
1. Buku yang ditimbun selama 5 tahun lebih.
Ini sebenarnya sangat memalukan sih hahaha… Saya punya buku yang saya timbun sejak awal-awal bergabung dengan BBI sejak 2012.
Sementara saya sudah melihat kembali deretan buku to read di Goodreads, dan menemukan beberapa, antara lain: Winter Dreams by Maggie Tiojakin, Time Traveler’s Wife by Audrey Niffenegger, Extremely Loud and Incredibly Close by Jonathan Safran Foer.
Hmmmm… paling tidak saya pingin tahun ini bisa membaca 3 timbunan lawas nan merana itu.
2. Buku favorit/ rekomendasi teman Joglosemar atau buku karya penulis favorit teman Joglosemar.
Selang sehari setelah poster Tantangan Baca Joglosemar itu rilis, kami para anggota mendaftar nama-nama penulis favorit masing-masing. Dari 26 nama, saya menentukan ada 6 penulis yang bisa saya masukkan dalam kategori ini. Mereka adalah: Akiyoshi Rikako (ada satu buku terbarunya yang masuk wishlist saya), Joko Pinurbo, Roald Dahl, Judy Blume, Eka Kurniawan, dan Gunawan Tri Atmodjo (ada satu paperback saya beli di BBW tahun lalu). Dari jumlah itu, bisa saja bertambah atau berkurang hehehee…
3. Buku dengan sampul warna favorit.
Eeeemmm… terus terang saya jarang ngiler pengen beli buku karena sampulnya. Beli buku ya karena pengen baca bukunya. Jadi skip kategori yang ini.
4. Buku dengan judul diawali huruf pertama nama kita.
Kebetulan sekali saya pengen melanjutkan seri The Heist dari Prisca Primasari yang sudah saya mulai tahun 2018 lalu. Ya ampun, jadi segitu lamanya saya menimbun buku ini di Gramedia Digital? Wkwkwkwk… Jadi untuk kategori ini, saya memilih buku berjudul Lovely Heist, seri lanjutan dari Love Theft.
5. Buku kado ultah Joglosemar yang belum dibaca atau buku pemberian orang lain, atau buku hadiah.
Ya ampuuuunnn… terakhir kapan saya ikut giveaway atau hadiah ultah hasil arisan ya? Sudah lupaaaa… Tapi yang jelas, untuk kategori ini, saya memilih dua buku bantal: Golemn and The Jinni dan Finnikin of the Rock. Doakan saya ya membabat dua buku bantal inih!
6. Buku non fiksi terserah kategori apa.
Hmmmmm… ngomong-ngomong tentang buku non fiksi, ebberapa kali saya nyoba membaca non fiksi, tapi selalu saja berhenti. Mungkin saya bakal melanjutkan membaca biografi Addie MS di Gramedia Digital atau paperback yang entah apa hahahaha…
7. Buku yang berhubungan dengan pekerjaan/ pendidikan masing-masing (bisa non fiksi).
Nah ini, saya sangat penasaran dengan buku berjudul Teach like Finland. Saya bahkan membeli paperback-nya, tapi ternyata saya kurang menikmati. Latar belakang sebagai guru (dulu) sebenarnya yang membuat saya pengen membaca buku ini. Entah nanti apakah akan saya lanjutkan atau tidak.
8. Buku dengan nama orang di judulnya.
Ini sih saya punya beberapa calon buku yang bakal saya. Ada A Man Called Ove, Kim Ji Young Lahir 1982, Robert Anak Soerapati yang saya beli seken di IG. Beli karena ngebet, tapi terus embuh hahaha… Payaaaahhh…
9. Buku yang dibeli saat PO/ new relase tapi belum dibaca sampai lebih dari 1 tahun atau sampai bukunya diobral.
Saya ngga ingat pernah membeli buku saat sedang hangat-hangatnya dipromosikan. Tapi setelah rogoh-rogoh lemari, ternyata saya menyimpan, eh, menimbun satu buku saya beli dari teman saya saat sedang promo, Deru Gunung by Yasunari Kawabata yang saya beli sejak 2017 dari teman saya plus diskon wahahahaha… Makasih Dion di bacabiarbeken.
10. Buku yang tebalnya kurang dari 200 halaman.
Teorinya ini sih gampang dan banyak tapi saya belum nemu buku apa. Nyusul lah nanti.
11. Buku yang berhenti dibaca entah sejak kapan.
Ada satu buku yang sampai sekarang masih saya pertahankan ada di rak currently reading yaitu Unforgettable by Winna Effendi. Itu buku saya baca sejak tahun Juli 2017. Tapi entah itu buku ada dimana wakakakak… Buku jenis DNF gini sih ada beberapa cuma kadang ngga saya letakkan di currently reading, tau-tau berhenti aja hehehe…
12. Buku yang judulnya mengandung unsur elemen: tanah, air, api, udara atau angin.
Satu buku yang langsung saya ingat adalah buku kumpulan cerpen dari Poppy Chusfani berjudul Orang—Orang Tanah. Dulu saya sangat semangat membaca kumcer ini, tapi begitu bertemu dengan satu cerpen yang sangat mendirikan buu roma karena jijik—bukan karena seram, saya jadi ngga pengen nerusin. Nah, demi ikut serta tantangan baca ini, kayaknya saya harus menguatkan diri untuk melanjutkan atau mengulangi bacaan ini.
Untuk para non anggota Joglosemar yang ingin ikut serta dalam tantangan baca ini, dipersilakan lo. Ambil kategori yang menurutmu asik. Tantangan baca ini dijalani sesukanya sih. Yang punya target tertentu seperti saya, silahkan saja ngotot menyelesaikan tantangannya. Tapi yang jelas dibikin seloww sajaaa…😊😊😊
Yuk, ikutan! 😎😎😎
0 Response to "Reading Challenge Joglosemar 2020"
Post a Comment