-->

Winter Dreams by Maggie Tiojakin

justaveragereader.blogspot.com

Paperback 291 pages
Published December 2011 by Gramedia Pustaka Utama

Rating: 4/5

Buku ini sudah tertimbun sejak tahun 2013. Saking kesengsemnya dengan dua buku yang saya baca lebih dahulu, Balada Ching-Ching dan Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa, saya ngidam banget buku ini. Karena sudah susah cari barunya waktu itu, jadi saya nyari di meja diskon tiap kali ada diskon buku dimana-mana. Dan akhirnya saya dapatkan buku ini, di meja diskon. Ihiirrr... Dan apakah saya langsung membacanya, seperti yang sudah tulis di awal, saya menimbunnya. Ternyata keinginan saya cuma ingin memiliki saja, tapi membacanya entah hahaha...

Di tahun berapa, saya sudah mencoba membuka bungkus plastiknya, memberi sampul plastik, membaca beberapa halaman awal, tapi entah karena alasan apa, saya masukkan kembali ke dalam lemari. Berkat tantangan baca Joglosemar 2020 dengan tujuan utama babat timbunan, akhirnya saya tergerak untuk kembali membuka timbunan, dan ajaibnya saya selesaikan buku ini. Horeeeee....

Terus terang, saya bingung mau nulis apa. Ceritanya yang tanpa konflik membuat saya tulis hapus tulis hapus review berulangkali di dokumen. Ceritanya datar tanpa konflik, sangat detil dalam penggambaran kota yang menjadi latar belakang cerita, Boston, para karakter yang ikut di dalamnya hingga budaya di luar Amerika memperkaya kisah kehidupan Nicky. Nicky yang 'lari' dari Jakarta, berpindah ke Boston, ditampung teman ibunya, bekerja menjadi penjaga toko keontong, berganti menjadi supir limusine, berganti lagi bekerja di surat kabar lokal. Masing-masing karakter, mulai dari teman, pacar hingga boss-nya dan tempat; tempat dimana ia bekerja, berpiknik hingga tempat tinggal sementaranya, penulis memberi gambaran sangat detil, hingga rasanya saya seperti menonton film barat lengkap dengan trivianya. Beberapa kali saya tertipu dengan bayangan konflik yang nanti akan terjadi, tapi ternyata itu hanya harapan saya. LOL. Lembar-lembar halaman yang semakin menipis menjelang akhir kisah, saya sempat berharap apakah Nicky akan pulang ke Jakarta, apakah Nicky akan menjadi warga AS secara legal, apakah Nicky akan menjadi penulis sesuai yang ia idamkan, dll. Jawabannya, baca sendiri ya. :D Winter Dreams ini seperti mimpi-mimpi yang dimiliki para pendatang ke kota besar yang berhasrat mewujudkan keinginan.

Ah, satu buku timbunan terlampaui, masih banyak timbunan yang harus saya taklukkan. Yuk, ganbatteee...👊

2 Responses to "Winter Dreams by Maggie Tiojakin"

  1. Hah? Buku ini beneran nggak ada konfliknya? Waduh, gimana rasanya pas membacanya. Haha

    Sama aja euy, tahun ini mau membabat timbunan yang kayaknya susah banget dikurangin.

    ReplyDelete
  2. Hapudin, Iyaaaa...tanpa konflik. Konflik ini sebentar terus selesai, konflik itu bentar terus selesai. Gituuu terus sammpe kelar. LOL

    Ayyyoookk... semangat babat timbunaaann...

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel