The Boy I knew From Youtube by Suarcani
Ebook Gramedia Digital 254 pages
Published February, 10, 2020 by Gramedia Pustaka Utama
Rating 3/5
Saya sudah membaca beberapa karya dari Suarcani. Satu hal
yang khas darinya adalah budaya Bali selalu terselip didalam ceritanya. Beberapa
yang digunakan juga terkesan asing di telinga buat saya, tapi terdengar indah
sih. Itu sebenarnya daya tariknya, buat
saya. Ohya, penulis ini juga ngga melulu mengakhiri novelnya dengan happy ending.
Tapi karena novel ini jenis teen lit, jadi saya ngga boleh protes kalo happy
end 😅😅😅
Untuk novelnya yang lain, yang memiliki genre berbeda sekaligus akhir cerita
berbeda, bisa dicek di unggahan disini.
Rai, gadis SMA yang menjadi karakter utama disini memiliki bentuk dada yang sebenarnya menjadi idaman banyak perempuan. Tapi buat dirinya, itu petaka. Bakat menyanyi nya bahkan ia tinggalkan pelan-pelan karena masalah tersebut. Sebagai pelampiasan bakatnya, Rai menyanyi untuk channel Youtube nya yang ia beri nama Peri Bisu. Dia hanya menampilkan bayangan dirinya dan suara indahnya.
Rai, gadis SMA yang menjadi karakter utama disini memiliki bentuk dada yang sebenarnya menjadi idaman banyak perempuan. Tapi buat dirinya, itu petaka. Bakat menyanyi nya bahkan ia tinggalkan pelan-pelan karena masalah tersebut. Sebagai pelampiasan bakatnya, Rai menyanyi untuk channel Youtube nya yang ia beri nama Peri Bisu. Dia hanya menampilkan bayangan dirinya dan suara indahnya.
Rai
apa ngga tau ya? Ada bnyak artis yang justru popular dengan kekurangannya, atau
hal yang sebelumnya ia anggap sebagai aib, tapi justru ketika ia popular,
justru itu yang malah banyak disukai banyak orang. Contoh: bibir dowernya
Angelina Jolie, atau Julia Roberst. Ih, saya ngasal ya? Hahahaha….
Pri, kakak kelas Rai, adalah bintang Youtube di sekolah Rai. Selain memiliki suara emas, Pri juga dianugerahi wajah memadai (untuk jadi populer), dan kebetulan baik hati dan tidak sombong. Yah, kalo sombong, dia ngga mungkin saling berkirim komentar di channel Peri Bisu hingga berbalas ngobrol di email.
Ohya,
ngomong-ngomong, kenapa ngga dari awal mereka saling tukar nomor hape ya? Atau
ID Instagram gitu… Tapi entahlah… Kayaknya sih Rai yang membatasi diri, karena
ngga pede itu tadi.
Satu hari, sekolah Rai mengadakan pentas seni. Sudah diduga,
jika nanti kelas Rai bakal mendapuk Rai menjadi wakil dari kelas mereka. Ini
bukan spoiler karena tertulis di sinopsis novelnya lo. Pri akan mendampingi Rai
nyanyi di panggung. Jadi ketahuan dong kalo Peri Bisu itu adalah Rai? Oh, masih
ada drama dulu dong hingga ketahuan bahwa Rai adalah Peri Bisu.
Hmmm... Karena novel ini bergenre teen lit, jadi plot nya sudah sangat tertebak, hingga drama queen, si villain yang cari perhatian. Yang agak bikin kesal itu justru Rai yang terlalu rapuh. Trauma perundungan memang bisa jadi lama sembuhnya. Tapi apa yang dilakukan teman-temannya masih kurang buatnya. Pri juga sudah cukup manis dengan nyanyi di telpon (jadi inget drakor dengan cowok super baik dan super maniz yang bikin diabetes). Tapi butuh berlembar lembar untuk membuat Rai tampil heroik. Yah, untungnya sih akhirnya dia cukup tahan banting sih. Kekesalan di lembar sebelumnya cukup terbayar 😄😄😄
Hmmm... Karena novel ini bergenre teen lit, jadi plot nya sudah sangat tertebak, hingga drama queen, si villain yang cari perhatian. Yang agak bikin kesal itu justru Rai yang terlalu rapuh. Trauma perundungan memang bisa jadi lama sembuhnya. Tapi apa yang dilakukan teman-temannya masih kurang buatnya. Pri juga sudah cukup manis dengan nyanyi di telpon (jadi inget drakor dengan cowok super baik dan super maniz yang bikin diabetes). Tapi butuh berlembar lembar untuk membuat Rai tampil heroik. Yah, untungnya sih akhirnya dia cukup tahan banting sih. Kekesalan di lembar sebelumnya cukup terbayar 😄😄😄
Aaahhh… cerita ringan yang manis, dan
berakhir bahagia. Jika saja novel ini diberi sisipan CD atau paling tidak
lagu-lagu yang dibawakan oleh Rai dan Pri dalam sebuah kompilasi di Spotify
atau Joox, nampaknya akan lebiih manis lagi. Kebetulan saja selera saya yang
agak tua, hingga kurang familiar dengan lagu-lagu yang wara wiri di novel ini. Rasanya
lagu-lagu tersebut tidak hanya akan dimiliki oleh Pri dan Rai, tapi juga para
pembaca novel ini.
Bener juga ya Mbak, novel yang ngangkat tokohnya menyanyikan lagu, kadang penasaran gimana enaknya lagu itu... Apalagi kalau lagu itu beneran lagu ciptaan si penulisnya.
ReplyDelete