Perjuangan membaca dengan #Cabaca dan #Storial
Sudah berbelas tahun mungkin saya membaca ebook, dari mulai format javascript, lit, epub, in short, apapun mungkin sudah pernah saya coba. Tapi untuk aplikasi baca buku seperti Wattpad, saya hanya pernah sekali memasang aplikasinya, itu juga karena seorang teman yang menulis disitu. Untuk menambah view lah hahaha... Membaca novel on going itu baru kali itu saja. And I think it's not my type. Satu-satunya yang rela saya lakukan adalah membaca on going manga. Itupun lebih banyak saya tinggal daripada saya tunggu hingga kelar. Namun pada suatu hari, saya terperosok membaca di platform #Cabaca dan #Storial itu melelahkan. SUNGGUH!
Pertama, mari saya ceritakan terlebih dahulu mengapa saya bisa 'terperosok' membaca di dua platform itu. Yang pertama adalah Storial. Saya mengikuti satu akun penulis di Twitter, dan si penulis tersebut memberi kabar bahagia bahwa cerpennya memenangkan satu event menulis. Karena saya suka tulisannya, maka saya kepo mencarinya di Storial. Ketemu! Dan saya pun membaca dengan damai. Kedamaian saya mulai terusik ketika saya melihat satu karya penulis yang sebelumnya sudah saya baca dan kebetulan saya suka, Honey Dee, berjudul The In Between. Melihat sampulnya, sebenarnya saya kurang tertarik karena terlihat seperti novel-novel reliji yang menjamur di mana-mana. Long story short, saya mulai membacanya. Karena kepo dengan penulisnya, saya cek daftar karya penulis, selain Rooftop Buddies dan Finn yang sudah saya baca, adakah yang lain? Ternyata, ada yaitu Bangku Pojok. Saya cek sinopsis dan penerbitnya, ternyata novel ini terbut dalam bentuk ebook di portal #Cabaca.
Dan mulailah saya mengenal Cabaca ini. Tanpa saya sadari, saya dimanjakan di bab-bab awal. Begitu memasuki bab ke sekian, mulailah proses membaca menjadi seret. Bagi pembaca di platform ini mungkin kalian sudah tahu ya. Untuk meneruskan membaca kalian harus punya persediaan kerang. Di beberapa platform baca lainnya, mereka memberikan poin atau apalah sejenis itu. Untuk membeli kerang ini, kalian bisa menggunakan pulsa. Sayangnya, provider yang menyediakan kerang ini hanya Telkomsel. 3 nomor yang saya gunakan, tidak satupun dari provider tersebut. Tapi jangan kuatir, kalian bisa melakukan beberapa misi mendapatkan kerang gratis. Bagaimana caranya?
Untuk menndapatkan kerang gratis di #Cabaca, kalian tinggal meninggalkan komen di setiap bab setelah kalian membacanya. Satu komen bernilai 3 kerang. Setelah 3 bab, kalian bisa memberi rating an review singkat. Rating ini bernilai 5 kerang. Nah, satu bab dari masing-masing novel memiliki nilai kerang berbeda-beda. Kebetulan Bangku Pojok yang sedang saya baca itu satu bab bernilai 10 kerang. Setelah cukup kerang, saya bisa membeli satu bab. Ketika kelar satu bab, kalian bisa melakukan hal yang sama seperti tadi. Tapi kebijakan Cabaca ini memang ajaib. Jatah kerang dibatasi dalam satu hari. Jadi, silakan kembali lagi esok hari. Lakukan ritual yang sama esok hari, demi mendapatkan satu bab.
Bacaan random demi kerang untuk Bangku Pojok |
Ckckckckck.... I've had enough!
Setelah beberapa hari 'disiksa' oleh jatah kerang ini, saya jadi lebih berpengalaman bagaimana mendapatkan kerang gratis ini. Saya membaca novel secara acak, membaca dengan cara scanning skimming, dan beri komen dan beri rating. Memberi komen pun tak perlu terlalu detil, apalagi komen membangun apalagi puja puji lebay. Kalian pemberi komen one liner ini sangat membahagiakan. Seru! Keren! Lanjutkan! Bahkan sekedar 'Hmmmmm' itu sudah cukup mendapatkan 3 kerang hahahaha... Saya sempat 'menjelajahi' 5 buku yang masih on going, demi mendapatkan kerang gratis ini. Heheheheh...
Bagaimana dengan Storial? Kurang lebih sama sih. Tapi menurut saya agak lebih gampang berkat adanya bank transfer untuk membeli poin. Dan kebetulan ada diskon 50%. Cukup murah sih, 10.000 untuk 100 poin. Ta..tapiiii, harga satu bab itu bisa mencapai 25 poin. Jadi 10.000 itu untuk membeli 4 bab. Dan novel yang saya baca untuk sudah mencapai lebih dari 100 bab! Dan itu masih ON GOING! Entah kapan akan berakhir. Kebayang ngga sih berapa duit yang harus saya rogoh demi membaca satu novel saja?
Dan bagaimana akhirnya? hmmm.. Akhirnya saya berhasil menyelesaikan Bangku Pojok di #Cabaca, dan memilih menghapus aplikasi Storial dari hape. Dan saya juga sudah bertekad seusai menulis pengalaman saya ini, saya juga bakal menghapus aplikasi Cabaca. Enough is enough. Saya lebih memilih membaca novel-novel yang sudah jelas selesai dan bisa ditemukan di Goodreads. Itung-itung saya bisa menambah jumlah bacaan dari Reading challenge saya yang mulai terengah-engah ini.
Jadi bagaimana? Apakah recommended baca di dua aplikasi tersebut? Well, sepertinya ini termasuk preference ya, pilihan buat penyuka saja. Saya bertemu cukup banyak orang-orang yang menyukai Wattpad, dan banyak pula penulis yang memilih platform Storial atau Cabaca, atau mungkin platform menulis lainnya. Mungkin kebebasan menulis tanpa adanya editor membuat mereka merasa merdeka. Tapi buat saya sih, A BIG NO. Terus terang, saya memilih membaca karya dari penulis yang sudah saya kenal sebelumnya, atau paling tidak direkomendasikan teman saya, atau minim pernah dibahas di grup membaca di mana saya gabung di dalamnya. Saya ngga keberatan sih berkenalan dengan penulis baru, tapi paling ngga saya yakin editor telah bekerja untuk menyempurnakan novel yang akan saya baca. Kesalahan dalam ketikan (typo) yang bertebaran itu menyakitkan mata. Belum lagi salah penyebutan nama yang seharusnya si ini, salah tulis menjadi nama yang berbeda. Yup, saya memang pembaca yang cukup manja dengan kerewelan semacam itu. Tapi saya harus yakin bahwa novel yang saya baca itu worth my time. Ya ngga sih? 😝😁😁
Beli kerang pake pulsa emang agak tricky sih kak, apalagi kalo jaringan gak mendukung. Pernah juga pulsa masuk masa tenggang, jadi sama sekali gak bisa beli. Etapi sekarang udah ada e-wallet sih kak di Cabaca, kali aja mau nyobain hhe
ReplyDelete