Mr. Stink by David Walliams
Paperback 267 pages
Published 2009 by HarperCollins Children
Illustrator: Quentin Blake
Rating 3/5
Note: Rekomendasi buku ini sudah muncul di podcast Lila Bercerita :D
OK, kali ini saya mau kasih rekomendasi buku anak-anak, yang
sebenarnya taun rilisnya sudah cukup lama, yaitu tahun 2009 terbitan Harper
Collins. Paperback ini saya dapatkan dari seorang teman baik yang baru saja
menyelesaikan PHd nya di New Zealand. Duh, banyak orang yang memimpikan tinggal
di negeri ini. Kenapa? Kalian silakan browse sendiri, terutama setelah pandemik
Covid 19 ini menyebar di seluruh dunia.
Well, tanpa panjang lebar, buku yang akan saya rekomendasi
ini berjudul Mr. Stink karya dari David Walliams. Jangan salah spelling ya,
nama penulisnya adalah David Walliams, bukan Williams. Ini adalah perkenalan
saya yang pertama dengan penulis ini. Tapi ternyata buku ini penuh dengan
ilustrasi yang dari coretannya, saya cukup kenal dari koleksi roald Dahl yang
saya punya. Tidak salah lagi, ilustrator buku ini adalah Quentin Blake.
Coretannya yang terlihat kasar tapi sangat cocok dengan isi ceritanya, terlebih
buku-buku yang menggunakan jasa ilustrasinya rata-rata adalah buku anak-anak.
Mr. Stink, bagaimana ya cara mendeskripsikan sosoknya ini,
selain super bau? Bahkan dalam deskrpsinya, David menggunakan bahasa yang super
redundant, yaitu Mr. Stink was the
stinkiest stinky stinker who ever lived. Gimana ya cara menerjemahkannya?
Well, saya ngga gitu lihai dalam menerjemahkan sih terus terang. Mungkin begini,
Mr. Stink adalah sosok bau yang paling bau yang pernah hidup di dunia ini.
Kebayang ngga sih baunya kayak apa? Hahahaha…
Nah, Mr. Stink ini adalah gelandangan yang selalu duduk di
sebuah bangku ditemani seekor anjingnya yang bernama Duchess. Waw, nama
anjingnya keren banget ya? Berasa anjing milik keluarga kerajaan. Satu hari,
ada seorang gadis, 12 atau 13 tahun ya, bernama Chloe yang entah bagaimana memperhatikan
Mr. Stink ini. Chloe sendiri adalah sosok remaja yang tidak bisa bertingkah
seperti layaknya remaja. Di rumah, dia nyaris tidak mendapat perhatian dari
ibunya, di sekolah, oh, dia mendapat banyak perhatian, dalam artian yang kurang
menyenangkan. Yup, dia adalah sasaran dari geng cewek populer sebagai objek
perundungan. Tak heran, Chloe seperti tak memiliki teman.
Kembali ke Mr. Stink, karena sosok baunya itu, dan tentu
karena gelandangan, maka tak banyak orang yang memperhatikan Mr. Stink ini. Hingga
Chloe suatu hari mencoba mengajaknya berbicara.
Dimulai dari perkenalan mereka berdua, dari mulai sekedar
ngobrol sesaat hingga Chloe merasa cukup nyaman dengan MR. Stink, kecuali
baunya tentu hahaha… Chloe bercerita bagaimana ia merasa menjadi anak yang tak
terlihat bagi ibunya dibandingkan adiknya, Annabelle. Si adik ini dianggap
memiliki pamor mencorong yang nantinya akan menjadi kebanggaan ibunya yang saat
itu sedang sibuk kampanye untuk pemilihan Perdana Menteri baru. Yup, Mrs. Crumb
ini sedang mengincar posisi empuk di negeri itu.
Nah, untuk menjadi the New Prime Minister, Mrs. Crumb harus
memiliki program yang nantinya akan ia lakukan jika nanti terpilih. Tidak
tanggung tanggung, ibu Chloe ini mempunyai 20 program yang nantinya bakal ia
eksekusi jika nanti terpilih. Masalahnya adalah hampir seluruh programnya ini
terlihat lebay dan bodoh. OK, saya bahas beberapa ya, terutama yang paling bodoh,
dan yang nantinya menyangkut kisah Mr. stink selanjutnya.
1. Ringtone hp tidak boleh menggunakan lagu pop
hit, melainkan harus menggunakan lagu2 klasik seperti Mozart atau Beethoven.
Wahh, saya ngga bisa pake ringtone lagunya one OK Rcok dong ya. Duuh, sediiihh
wkwkwkwk…
2. Perpustakaan lokal hanya boleh menyediakan buku
buku dari Beatrix Potter. Buku yang berjudul The Tale of Mr. Jeremy fisher karena
ada adegan dimana Mr. Fisher dimakan oleh ikan trout itu dianggap brutal bahkan
untuk orang dewasa.
3. Permainan sepakbola di lapangan itu mengganggu. Yang
diperbolehkan hanya menggunakan bola imajiner saja. Wkkwkwkwk. Ya ampun, Mrs.
Crumb ini ajaib atau bakemono dari mana ya wkwkwkwk…
4. Para gelandangan dilarang berkeliaran di jalanan
karena mereka adalah ancaman. Terutama karena mereka itu BAUUUKKK wkwkwkwk..
Itu tadi 4 dari 20 program Mrs. Crumb untuk menuju kursi
Perdana Menteri. Wejiaaann… siapa yang mau milih dia coba? Hahaha… Tapi karena
salah satu program itulah, kehidupan Chloe dan keluarganya berubah.
Karena program larangan para gelandangan berkeliaran di
jalanan itu lah, Chloe jadi kepikiran tentang Mr. Stink yang tiap hari hanya
duduk di bangku pinggir jalan. Chloe akhirnya memutuskan untuk memindahkan Mr.
Stink ke gubuk di halaman rumahnya. Gubuk itu mungkin lebih mirip gudang tempat
keluarganya meletakkan barang-barang yang tak terpakai disana. Masalahnya
adalah, Chloe tidak meminta ijin pada orangtuanya memindahkan Mr. Stink ke
gubuk mereka. Dan karena baunya Mr. Stink yang luar biasa, yang bisa tercium
dalam radius yang tak terbayangkan, bau Mr. Stink ini menjadi perbincangan
heboh keluarganya, terutama ibunya.
Long story short, Mr. Stink ketahuan tinggal di gubuk keluarga
Mr. Crumb. Bertepatan dengan kemunculan para wartawan yang ingin mewawancarai Mrs.
Crumb sebagai figur calon perdana menteri. Alih alih Mr. Stink terusir dari
rumah tersebut, dia justru menjadi kendaraan politik Mrs. Crumb.
Nah, bagaimana dengan strategi baru Mrs. Crumb menggunakan Mr. Stink sebagai alat memuluskan jalannya sebagai perdana menteri? Ngga seru dong kalo saya kasih spoiler terlalu banyak disini. Karena buku ini sudah cukup berumur, jika kalian ingin cari buku ini, silakan ke beberapa toko online seperti bookdepo, atau cari bentuk ebooknya di platform seperti playbook atau Amazon atau mana saja. Buku ini cukup menyentuh di beberapa bagian, meski ada bagian ngeselin juga ketika Mr. Stink mulai ngelunjak minta ini itu pada Chloe ketika ia mulai tinggal di rumah Mr. Crumb. Saya sempat berpikir apakah ini ganjaran bagi Chloe yang diam-diam memasukkan orang asing ke rumahnya. Di luar itu semua,buku ini sangat menyenangkan jika dibaca bersama -sama ponakan atau anak-anak. Saya baru membaca satu buku dari David Walliams ini, tapi vibe nya cukup positif meski ada isu perundungan disini, yang tidak hanya dilakukan teman-teman Chloe tapi juga keluarga Chloe sendiri kecuali ayahnya. Tapi dibandingkan buku-bukunya Roald Dahl, yang meski sama kocaknya, tapi cenderung lebih gelap bahkan agak sadis di beberapa bukunya. Coba aja kalian cari bukunya Roald Dahl yang berjudul The Enormous Crocodile yang kocak tapi agak sadis juga, atau dongeng-dongeng plesetan dalam the Revolting Rhymes. Judul yang ini kayaknya ngga bakal diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sih karena rhyme nya yang bakal susah diterjemahkan dan tentu saja karena kontennya yang sadis wkwkwkwk. Tapi buat saya yang pertama kali membaca, saya bisa ketawa ngakak, tapi khawatir kalo-kalo anak anak yang membaca ini tidak didampingi orangtua. Tapi entah mengapa, saya mengoleksi hampir semua buku anak-anak Roald Dahl. Jika saja David Walliams ini bukunya juga diterjemahkan, sepertinya juga sangat layak koleksi deh.
0 Response to "Mr. Stink by David Walliams"
Post a Comment