All That Is Lost Between Us by Winna Efendi
Published July 2021 by Gramedia Pustaka Utama
Rating 4/5
Lama sekali saya menunggu karya terbaru dari Winna Efendi. Dan dahaga saya akhirnya terlunasi dengan novel barunya.
Bas dan Bee dulu adalah pasangan yang saling melengkapi hingga sebuah kejadian membuat mereka terpisah. Setelah 11 tahun berlalu, mereka akhirnya bertemu kembali di rumah sakit yang sama tempat mereka bekerja.
Bee adalah dokter Unit Gawat Darurat yang sangat berdedikasi. Sementara Bas adalah dokter bedah anak yang kembali setelah 11 tahun pergi. Pertemuan mereka kembali akankah mengembalikan api yang dulu sempat ada di antara mereka atau justru padam?
Konflik cerita novel ini sebenarnya sangat sederhana tentang pergi dan kembali. Tapi bumbu dalam novel ini yang sangat istimewa, dan tentu saja banyak quote yang sangat menarik hingga rasanya pengen share semua quote-nya hahaha.... Sayang Gramedia digital tidak memungkinkan untuk share quote di media sosial. Hiksss...
Buat saya yang jarang nonton drama medis, bukan berarti ngga pernah sama sekali, deskripsi kesibukan yang terjadi di rumah sakit sangat tergambar dengan jelas. Belum lagi istilah kedokteran yang tersebar di sana sini, yang sayangnya keterangan ada di bagian belakang atau glossary. Jika saja saya membaca bentuk fisik, mungkin mudah untuk tau arti istilah kedokterannya. Sayangnya, glossary terletak di bagian akhir, yang kemudian setelah bacaan saya berakhir, saya ngga kepo nyari istilah yang terlewat (makanya saya ngga pinter pinter ya, karena pemalas hahahaha). Mungkin bisa lebih enak jika keterangan istilah medis itu diletakkan setelah bab. Cukup mudah buat saya, pembaca numpang ebook premium ini untuk sekedar sekrol bab yang baru dibaca.
Bumbu rumah sakit tentu bukan satu-satunya di novel ini. Ada konflik batin yang cukup dari masing-masing karakter; Bee dengan perasaannya pada Bas yang belum sepenuhnya hilang, Bee dengan ibunya yang sibuk dengan karir, Bee dengan para pasien, Bas dengan perasaan bersalahnya pada Bee dan cintanya yang setia, Bas dengan anggota keluarga angkatnya, dan Bas dengan para pasien kecilnya.
Setelah sekian lama menanti karya Winna Efendi, tentu saya sangat menikmati novel ini. Meski sering roaming dengan istilah medis, dan sering kali saya skip beberapa adegan menyedihkan dari pasien yang gagal diselamatkan. Saya paling ngga kuat dengan adegan begini. Tapi ngga sampe nangis sih. Padahal kadang adegan sekilas di dorama Jepang bisa membuat saya tergugu. Seperti dulu pernah ada drama dengan adegan seorang anak yang otaknya sudah mati, tapi organnya masih bisa disumbangkan ke donor. Ketika akan masuk ke ruang operasi untuk diambil organ tubuhnya, si ibu mengucap 'itterashai' alias selamat jalan. Ucapan ini sering diucapkan keluarga ketika anggota keluarga akan pergi, entah ke sekolah atau bekerja. Di dada tuh rasanya sesek gitu. Nah, disini tuh saya kurang nemu adegan nyesek itu.
Selalu menunggu karya Winna Efendi selanjutnya...
0 Response to "All That Is Lost Between Us by Winna Efendi"
Post a Comment