Be With You by Ichikawa Takuji

Paperback 388 pages

Published Juli 2021 by Penerbit Haru

Rating 4/5

Ngga tahu kenapa saya langsung kepengen baca buku ii begitu membaca review seorang teman di Goodreads. Kalo saja waktu itu saya sudah tahu bahwa buku ini sudah diadaptasi ke berbagai media, seperti film/ drama dan komik, mungkin saya bakal cari shortcut nya saja hahaha... Tapi begitu menyelesaikan novel ini, saya sempat nyari adaptasi filmnya di website streaming langganan, tapi saya sedang tidak ingin menontonnya. Biarlah, saya cukup puas dengan versi bukunya saja.

Mio pergi ke Planet Arkaibu meninggalkan Takumi dan Yuji. Planet Arkaibu adalah istilah Takumi, sang ayah kepada Yuji anaknya, untuk menyamarkan kata surga atau tempat orang setelah meninggal dunia. Mio berjanji bahwa ia akan kembali di musim hujan yang akan datang.

Dan ketika musim hujan, Mio menepati janjinya. Hanya, ia kehilangan ingatannya tentang kehidupan sebelumnya, tentang Takumi dan Yuji.

Kisah mengalir dengan cerita flashback Takumi pada Mio untuk menggali ingatannya. Kisah cinta remaja yang mereka rasakan ketika mereka sama-sama berusia 15 tahun. Selma 3 tahun mereka duduk bersama di bangku sekolah. Ketika mereka lulus sekolah pun, ada semacam hubungan yang tidak ingin mereka akhiri.

Cerita berselang seling dengan flashback masa lalu dan masa kini. Mio yang serius di masa lalu merasa khawatir dengan Takumi yang kesehatannya tidak stabil, ditambah kehidupannya yang tak teratur, makanan, gaya hidup hingga cara mendidik Yuji yang terlalu santai. Mungkin itulah yang membuatnya kembali dari planet Arkaibu, untuk membenahi kehidupan Takumi - Yuji untuk lebih baik lagi, dan menyiapkan perasaan mereka ketika nanti ia harus kembali ke Planet Arkaibu.

Awalnya, saya agak merasa kurang enak membaca novel ini karena merasa kurang klik saja. Bayangan dramatis pertemuan Takumi dengan mantan istrinya bakal mengharu biru saya, tapi yah, khas novel Jepang yang saya pikir bakal dramatis, ternyata biasa saja hahaha... Novel setebal lebih dari 300 halaman lebih banyak bercerita tentang masa lalu Takumi dan Mio, bagaimana mereka mulai menjalin hubungan, putus nyambung hingga akhirnya mereka menyatu. Lucu, sederhana dan mulai mengharu biru di sepertiga novel ini akan berakhir. Plot twist-nya entah kenapa mengingatkan saya pada film Jepang Tomorrow I Will Date Yesterday's You. Mungkin karena ada unsur unia paralel di novel ini dan film tersebut. Endingnya juga bikin pecah dan nyesek. Bedanya, novel ini menyiapkan pembacanya untuk akhir yang manis dengan kepergian Mio setelah musim hujan berlalu, sementara film yang saya sebutkan itu menyisakan tanya dan sesak di bagian akhir.

Di novel ini saya baru tahu ada penyakit yang begitu menyeramkan meski sepertinya tidak terlalu mematikan, yaitu hipokondrisiasis. Dalam pencarian sekilas, saya menemukan bahwa ini termasuk health anxiety. Takumi yang menderita penyakit ini mulai merasakannya ketika lulus sekolah dan masuk ke universitas. Penderita penyakit ini akan diserang rasa khawatir yang amat sangat ketika berada di tempat tertutup, ramai, bergerak dan ramai. Dengan demikian, Takumi tak bisa bepergian ke tempat-tempat ramai, bepergian menggunakan kendaraan, seperti mobil atau kereta dan juga tempat tertutup. Selain itu, minum obat penurun panas juga akan memperparah kondisinya, meski ia tengah demam tinggi. Kondisi yang ia rasakan ini nyaris membuatnya menyerah untuk mendekati Mio, apalagi menjalani kehidupan rumah tangga bersamanya.

Di hampir bab terakhir buku ini sempat membuat saya tersentuh dengan pertanyaan yang dilontarkan keduanya, apakah aku membuatmu cukup bahagia? Hiksss... tissue mana tissue?