Paris - Aline by Prisca Primasari

Ebook play book 328 pages

Published January 1, 2013 by Gagas media

Rating 3,5/5

Kisah-kisah drama di tangan Mbak Prisca ini selalu manis, sedikit pahit, selebihnya berasa di negeri dongeng 😅. Tapi saya masih tetap suka kok.

Aline 'terpaksa' sekolah di Perancis karena rasa sayangnya pada sang ayah yang sudah meninggal. Padahal dulu, ia merasa inferior ketika beliau masih hidup karena sering dibandingkan dengan adiknya. Tapi, Aline masih tetap merasakan kasih sayang sang ayah yang diberikan padanya dengan caranya yang unik. Berada jauh dari rumah, patah hati dengan teman kerjanya di sebuah bar, Aline merasa hidupnya terasa hampa.

Namun muncullah sosok aneh Sena, yang memintanya bertemu di sebuah kuburan di tengah malam. Secara tidak sengaja, Aline menemukan sebuah porselen cantik yang sudah pecah, dan disitu tertulis nama pembuat dan nama Sena. Akhirnya, setelah beberapa kali pertemuan meleset, mereka akhirnya bertemu juga. Jadi, siapa Sena? Kenapa dia meminta Aline bertemu di kuburan di tengah malam pula? Dan kenapa porselen nya bisa berada di taman dalam kondisi pecah?

Membaca cerita dari mbak Prisca ini selalu disuguhi bahasa asing yang memang sangat asing buat saya. Di buku sebelumnya, Kastil Es dan Air Mancur uang Berdansa, bahasa Perancis tersebar di setiap sub judul, di novel ini, dialog nya sering dilontarkan dalam bahasa Napoleon. Seumur hidup saya ngga pernah belajar bahasa Perancis, jadi saya selalu mencari foot note terjemahan di bawahnya. Hmmm... Kadang tersedia kadang ngga sih. Jadi ya main tebak aja 😁. Setting cerita yang sekali lagi di Perancis, dengan lokasi yang sangat terkenal, seperti Maison Victor Hugo (saat ini menjadi museum Victor Hugo), Place de la Bastille (eks penjara pada jaman Revolusi Perancis), Universitas Sorbonne (jadi inget Ikal di Laskar Pelangi), dan beberapa tempat lain yang buat saya kurang familiar saking ngga pernah baca atau nonton yang berbau Perancis hahaha....

Di awal, saya sudah sebal dengan tokoh utama disini, Aline. Cewek yang seharusnya mandiri dan dewasa ini begitu menye-menye ketika cowok yang ia taksir jadian dengan cewek lain. Saking marahnya hingga ambil cuti dari pekerjaan. Bertemu dengan Sena, cowok aneh yang memintanya bertemu di eks kuburan itu bisa adalah blessing in disguise. Bejonya Aline yang kekanakan ini mendapatkan perhatian dari dua cowok yang baik, meski agak ajaib. Ezra, tetangganya di apartemen, jelas-jelas memberi perhatian khusus padanya, dia aja yang merem, ngga liat berlian di depan matanya. Tapi di antara sifat menyebalkan itu tentu ada sesuatu yang cukup menyenangkan, khas protagonis lah.

Overall, rasanya saya ingin mencukupkan kekepoan saya akan karya-karya penulis ini. Tapi, hmmmmm.... lumayan buat bacaan ringan sih dengan jaminan happy ending hahaha 😃😃😃