-->

Petang Panjang di Central Park by Bondan winarno



 Paperback 360 pages

Published Desember 1, 2016 by Noura Books

Rating 3/5/ 5

Jauh sebelum saya membaca buku ini, saya sudah mengenal sosok Pak Bondan 'Maknyus' Winarno sebagai host acara kuliner sekaligus penulis. Tapi baru kali ini saya tahu bahwa beliau ternyata tidak hanya menulis buku atau cerpen, tapi juga bertahun-tahun menjadi jurnalis. Tercatat beliau pernah menjadi penulis lepas di harian Suara Merdeka, kolumnis di majalah Tempo, wakil redaksi majalah SWA dan juga menjadi copy writer. Bayangkan, di jaman belum banyak iklan di televisi, beliau sudah menjadi penulis naskah iklan yang sebelum reformasi, menonton iklan itu seperti menonton acara kesayangan. Sekarang? Liat iklan di youtube, lebih sering di skip ad hahahaha...

Ada 25 cerpen dalam buku ini. Dan harus saya akui saya cukup setuju dengan salah satu review di Goodreads yang mengatakan bahwa kebanyakan cerita ini disini sangat tipikal dengan tema romance. Yaitu dua insan berbeda jenis bertemu, jatuh cinta, hingga ke tempat tidur. Tapi saya juga setuju dengan review lainnya yang mengatakan bahwa diksi pak Bondan ini sangat luar biasa. Di jaman banyak bahasa Indonesia yang menyerap dari bahasa asing, atau KBBI mengeluarkan padanan kata baru untuk istilah-istilah baru, saya cukup banyak menemukan kata yang sebelumnya saya ngga pernah tahu, seperti menjemba, yang lainnya saya lupa. Nanti deh saya cari lagi dan kalo ngga males bisa saya tambahkan disini :D

Dari sekian banyak cerita pendek, hanya beberapa yang saya ingat karena sangat berbeda dari tema-cowok-ketemu-cewek-terus-nganu. Cerita lebih banyak mengambil tempat di luar negeri seperti Prancis, Amerika dan negara berkonflik Bosnia, dan tempat-tempat lainnya. Karakter utamanya juga tidak jauh-jauh dari latar belakang jurnalis, seperti wartawan, redaktur dan sejenisnya. Pak Bondan bisa saja menulis seperti itu mengingat profesinya yang tidak jauh dari dunia jurnalis.

Dari sekian banyak kisah, ada yang memiliki plot twist yang keren, atau plot twist yang membuat pembaca patah hati. Seperti pada kisah Doa Seorang Perawan, Pada Ulang Tahun Nyonya Besar, Abus, Sebuah Rumah Berdinding Batu di Kalipasir, Hari Penentuan di San Pascual (spoiler, kisah Romeo dan Juliet versi Pak Bondan ini tak kalah perih), Lenso Mera deng Lenso Puti (spoiler; tawuran atas nama agama ini bikin nyesek). Yang lainnya, seperti yang sudah saya tulis, meski memiliki tema yang mirip karena tipikal romance-nya, tetap menyenagkan dibaca karena kekuatan diksi dan deskripsinya. Penggambaran satu tempat begitu detil hingga rasanya kita ikut berada di tempat dimana kisah itu diceritakan. Jika saja penyusunan kisahnya lebih variatif, mungkin saya tidak akan merasa bosan dengan tema cowok-ketemu-cewek-terus-nganu.

Okay, saya masih pengen membaca karya lain dari pak Maknyus ini di lain waktu. Semoga.

0 Response to "Petang Panjang di Central Park by Bondan winarno"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel