-->

The War That Saved My Life by Kimberly Brubaker Bradley


 Ebook Gramedia Digital 256 pages

Published June 1, 2022 by Elex Media Komputindo

Rating: 3,5/5

Awalnya, saya membaca buku yang berjudul The War I Finally Won. buku dengan tema perang, biasanya berhubungan dengan holocaust atau nyerempet sedikit tentang tema itu. Tapi ternyata itu adalah buku kedua dari The War That Saved My Life. Saya juga merasa ada semacam intro yang kurang saya mengerti karena tidak ada pengenalan karakter di buku dua. Tidak heran karena ternyata itu adalah buku dua.

And, here I am, membaca buku satu terlebih dahulu untuk mengenal lebih dekat tentang siapa itu Ada, Jamie, dan Susan. Tiga nama yang muncul di awal buku kedua. Apa hubungan mereka? Dan siapakah Mrs. Thornton, Maggie, dan lainnya?

Ada Smith, terlahir cacat sehingga membuatnya terkurung di dalam kamar sempit rumahnya. Terkadang ia malah harus dikurung di dalam ruang sempit yang penuh kecoak dan lembab. Ibunya merasa malu memiliki anak seperti Ada. Dia tidak memperbolehkan Ada muncul di publik, dilarang berbicara, apalagi menampakkan diri. Kaki cacatnya seolah adalah aib bagi ibunya. Selama 10 tahun Ada berada dalam kurungan.

Jamie, adalah adik kesayangan Ada, dan mungkin adalah cahaya dalam hidupnya. Jamie tidak cacat sehingga diperbolehkan keluar rumah, bahkan bersekolah. Di rumah, ketika sang ibu sedang bekerja, Ada lah yang mengurus Jamie. 

Perang Jerman mulai merembet ke London. anak-anak sekolah dikumpulkan di sekolah dan akan dibawa ke sutu lokasi yang dianggap aman. Dengan nekad, Ada mengajak adiknya untuk melarikan diri, ikut dalam rombongan kereta yang membawa anak-anak sekolah, tanpa sepengetahuan ibunya. 

Di lokasi penampungan, nama Ada tidak tercantum dimana-mana, ya karena bisa dianggap dia adalah penyusup dalam rombongan sekolah. Tak ada keluarga yang menginginkan mereka untuk ditampung. Akhirnya mereka bertemu Susan, perempuan yang tinggal sendiri di rumah cukup besar dengan wajah yang kurang menyenangkan.

Setelah tinggal bersama. Ada mulai merasakan pengalaman yang selama ini hanya ia lihat di balik kaca jendela kamar sempitnya di London. Ada banyak kata-kata yang tidak ia pahami artinya ketika mendengar obrolan antara Susan dan tetangga. Ada banyak barang ia tak pernah lihat sebelumnya. Dan ia jatuh hati pada Butter, si kuda poni kecil yang secara tidak langsung membuatnya bersemangat. 

Tinggal bersama Susan, tidak serta merta membuat Ada mengubah sifatnya. Ia tetap anak yang judes, sengak, karena didikan ibunya yang tidak adil. Kakinya yang cacat membuatnya selalu ingin menutupi keadaannya yang sebenarnya, alih-alih ia ingin menunjukkan dirinya yang tegar, tangguh dan tidak butuh bantuan siapapun. 

******

Buku dengan topik perang, tanpa terlihat perang, alih-alih mengisahkan tentang seorang gadis dengan perjuangannya untuk mengalahkan traumanya sendiri, baru pertama kali saya baca. Perjuangan Ada untuk berbaur, paling tidak dengan Susan, si walinya di tempat penampungan, dan juga orang-orang desa di tempat dimana ia tinggal, dan perjuangannya menghilangkan trauma siksaan ibunya selama ini. Untunglah, Susan bukan wali yangkejam seperti kebanyakan para penampung. Kasih sayang lambat laun ia rasakan untuk dua anak tersebut.

Saya pikir, novel ini akan meletakkan perang sebagai latar belakang, tanpa menyebut banyak tentang apa yang terjadi. Tapi ternyata serangan datang juga di lokasi penampungan. Bom-bom dan mata-mata tersebar. Tempat-tempat perlindungan dibangun, bahan makanan menipis dan banyak orang-orang yang semula dikenal Ada mulai menghilang. Diantara hal-hal pahit perang, penulis menyisipkan hal-hal hangat yang membuat saya sebagai pembaca merasa bahwa judul buku ini sangat tepat, yaitu The War That Saved My Life, karena buku ini diambil dari sudut pandang Ada, si gadis cacat yang lepas dari kungkungan kejam ibunya.


0 Response to "The War That Saved My Life by Kimberly Brubaker Bradley"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel