At Night I Become A Monster by Yoru Sumino
Paperback 300 pages
Published April 1, 2022 by Penerbit Haru
Penerjemah: Andry Setiawan
Rating: 4/5
Sebelumnya, saya sangat penasaran dengan buku ini karena sinopsis di Goodreads cuma satu kalimat saja. Seorang teman blog saya, yang sering kali menjual kileksi pribadinya setelah ia membaca, menolak menjuual buku ini pada saya. Lha, makin penasaran lah saya. Sebagus apakah buku ini hingga ia ngga mau menjual koleksinya? Hmmm.... Oya, sebelumnya, saya sudah membaca karya penulis yang sama, yaitu Blue Painful and Brittle. Pace-nya sangat lambat. Bagaimana dengan buku ini?
Adachi, alias Acchi-kun, tiba-tiba menjelma menjadi monster ketika malam hari. Dengan wujud monster, ia bisa leluasa pergi kemana pun ia ingin pergi. Ia bisa membesar kecilkan sosoknya, menciptakan bayangan, hingga menyemburkan api, hanya dengan membayangkan saja. Cool, right?
Satu hari, ia pergi ke sekolah di malam hari karena ada sesuatu yang tertinggal di kelas. Tidak disangka, ia bertemu Yano, gadis kecil yang sering mendapat perisakan di kelas. Yano mengaku sedang menikmati istirahat malam di sekolah. Dia bebas menjadi dirinya sendiri di malam hari, sesuartu yang tidak bisa ia lakukan di sekolah/ kelas di siang hari.
Acchi-kun tahu dan sadar bahwa teman sekelasnya sering melakukan perisakan terhadap Yano. Namun, karena ingin dianggap setia kawan, dianggap sebagai bagian dari kelas, Acchi kun tak bisa melakukan apa-apa terhadap Yano. Seorang teman yang tidak sengaja berbuat baik pada Yano, secara langsung mengalami perisakan juga. Hmmm...baru tahu, menjadi korban perisakan itu bisa menular ya.
"Mana sosokmu yang sebenarnya? Yang malam atau yang siang?"
Pertanyaan ini dilontarkan Yano pada Acchi-kun. Di lubuk hatinya, Acchi-kun tahu bahwa ia memiliki kepribadian yang berbeda, terutama di hadapan Yano. Ada beberapa teman di kelas yang secara aktif merisak mereka yang lemah, terutama mereka yang merasa memiliki hirarki lebih tinggi dibanding lainnya. Sementara sebagian lainnya lebih memilih untuk mencari selamat dengan pura-pura tak melihat atau mendengar. Hal seperti ini rasanya sangat banyak ditemui di sekolah-sekolah. Tidak hanya di sekolah menengah pertama, bahkan di sekolah dasar pun perisakan ini sudah terjadi. Entah latar belakang keluarga seperti apa yang membuat seorang anak melakukan perundungan seperti ini.
Buku-buku bertema bullying rasanya semakin banyak disentuh oleh penulis. Salah satunya adalah The Dead Returns-nya Akiyoshi Rikako. Belum lagi drama-drama bertema bullying, sebut saja Hana Yori Dango, Nobuta wa Produce, Gokusen, Gakkou no Kaidan, Mr. Hiiragi's Classroom, dll. Tapi sepertinya baru kali ini saya membaca buku dengan tema bullying dari sudut pandang teman yang merasakan gejolak pro dan kontra dalam hati.
Yang masih menjadi pertanyaan saya, adalah bagaiama si Acchi-kun ini menjelma menjadi monster, dan apakah ia akan tetap menjadi monster dengan hati yang lembut seperti Acchi-kun? Buku dengan open ending begini cukup membuat bertanya-tanya buat para pembaca.
0 Response to "At Night I Become A Monster by Yoru Sumino"
Post a Comment