-->

Imprisonment by Akiyoshi Rikako


Paperback 276 pages

Published December 1, 2023 by Penerbit Haru

Rating: 4/5

Entah mengapa, setelah membaca buku ini, saya jadi teringat sebuah review dorama berjudul 18/40 Futari Nara Yume Mo Koi Mo. Review itu mengatakan bahwa dorama ini adalah propaganda Pemerintah Jepang untuk lebih banyak pasangan menikah dan memiliki anak. Dan, itu yang saya rasakan juga di buku ini.

Mita Yukie bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit. Sementara suaminya juga bekerja di rumah sakit (sepertinya dia dokter atau bekerja di bagian radiologi). Keduanya sangat sibuk hingga perhatian mereka terhadap anak semata wayangnya, Maiko, harus disesuaikan dengan jadwal pekerjaan mereka. Karena alasan itulah, Mita memilih untuk berhenti bekerja sejenak hingga Maiko cukup usia untuk ditinggal bekerja lagi.

Malam sebelum Mita berhenti bekerja adalah malam Natal. Mita bekerja lebih keras dan teliti demi memberi kesan terakhir terbaik. Tapi perhatiannya mulai terpecah karena cuaca yang sangat dingin. Maiko kecil mengidap asma yang bisa kumat di cuaca seperti itu. Sementara sang suami, Masayuki, tak bisa ia hubungi. Berulangkali ia telepon menggunakan ponselnya maupun telepon rumah sakit, semuanya nihil. Ketika akhirnya tersambung pun, jawaban sang suami tidak terlalu memuaskan dirinya.

Sebenarnya apa yang terjadi di rumah/ apartemen mereka?

Sudut pandang penceritaan berubah dari Mita ke sang suami. Sang suami yang begitu berusaha keras mengasuh Maiko sekaligus menyiapkan hidangan Natal, tak menyadari ada sosok yang mengincarnya.

Sosok ini berhasil menyekap si suami, dan membawanya ke sebuah rubanah, dan menyiksanya disana...

*****

Saya mengenal penulis ini sejak awal bukunya terbit. Ketika si tokoh utama memiliki latar belakang satu bidang tertentu, sensei satu ini akan menjelaskan dengan cukup detil. Sebagai seorang perawat, cukup banyak detil yang disertakan dalam buku ini. 
Tanggung jawab seorang perawat dari mulai merawat pasien, menenangkan pasien yang panik, hingga mendampingi pasien gawat dan bahkan penyelamatan akhir bagi pasien anfal. Perasaan seorang perawat yang kehilangan seorang pasien begitu menyentuh hingga rasanya saya sedang menonton dorama. 

Tapi di lain tempat, sebuah penyiksaan pun dideskripsikan dengan cukup detil hingga rasanya saya merasa perih. (tapi ini masih tidak terlalu mengganggu dibanding buku sebelumnya yang saya baca, Cinderella Addiction). 

Seperti yang saya sebut di awal review, novel ini mengingatkan saya akan sebuah review dorama, yaitu mempromosikan sebuah keluarga dan kelahiran anak. Sang suami ini digambarkan sebagai  sosok ayah yang ideal, mencintai anak hingga terasa seperti bucin pada anak sendiri. Sementara di dorama itu, seorang gadis lulusan SMA mendapati dirinya hamil dengan pacarnya, tapi memilih untuk tetap melahirkan sang jabang bayi. Sementara itu ada juga sosok wanita dewasa yang menginginkan sebuah pernikahan dan kelahiran anak di kelak pernikahannya. Tapi sayang sebuah penyakit membuatnya tak mungkin memiliki anak. 

Well, apakah itu tardengar seperti sebuah propaganda pemerintah Jepang. Saya pikir-pikir, bisa jadi sih. Mengingat angka kelahiran anak di Jepang semakin menurun saat ini. Saya dengar bahkan keluarga akan mendapatkan tunjangan anak hingga si anak berusia sekian tahun. Tapi menurut yang saya dengar juga, tunjangan itu kalo dhitung-hitung masih kurang nutup kebutuhan si anak. Yeaaayyy... sama aja dong ya hahaha... Ngga heran kalo orang-orang Jepang lebih memilih tidak menikah atau menikah tapi tak memiliki anak. Hmmm... daripada telantar, ye kaann? Dibandingkan warga +62 ini yang sebagian masih percaya banyak anak banyak rejeki, tapi ngga berusaha nyari rejeki yang banyak hahaha....

0 Response to "Imprisonment by Akiyoshi Rikako"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel